Feng Shao Yao pun menarik nafasnya, memaksa dirinya agar tetap tenang dan tidak emosi. "Aku akan mengabarkan kepada mu bila kau tiba di tempat ku pada hari Selasa besok."
"Aku kira juga demikian." kata Xing Ke Lei. "Besok akan lebih banyak alasan untuk bisa di kemukakan, tentang kereta api dan bis-bis, sehingga kau bisa tinggal dan berpergian ke sana ke mari bergembira dengan nahkoda pemberani itu."
"Aku tidak ngelencer ke mari! Itu terlalu di lebih-lebihkan dan kau bila mau berpikir secara rasionil." Feng Shao Yao mengangkat kedua belah tangannya dan kemudian melepaskannya. "Bila Mo Yi Xuan bukan seorang nahkoda yang baik, mungkin kami sekarang ini berada di dasar laut. Kau seenaknya bergantung pada selembar jerami yang bisa kau jumpai, hanya karena kau hendak melampiaskan kemarahaan mu kepada ku."
"Marah! Jadi apa yang kau harapkan dari ku, Yao Yao?" tanya Xing Ke Lei marah. "Apakah aku harus membungkuk dan mengatakan, 'Yah! Itulah hidup!', begitukah yang kau mau?"