Feng Shao Yao tak mampu bergerak. Ia terbaring di mana tadi laki-laki itu meninggalkannya, hatinya pedih. Bagaimana mungkin Mo Yi Xuan mengira bahwa ia telah berdusta kepada laki-laki itu tentang hal tersebut. "Yi Xuan, hayolah, aku… aku ingin kaulah yang menjadi orang pertama." Tangannya di paksakan untuk memegang dari bagian depan legannya.
"Ya Tuhan. Yao Yao, jangan lakukan itu. Aku ini seorang laki-laki, bukan patung batu yang berdarah." kata Mo Yi Xuan kasar. "Dan aku hampir saja melampaui batas itu yang aku sendiri tidak bisa mempercayai diri ku. Jadi tinggalkan aku sebentar… kalau tidak, kau harus tanggung akibat-akibatnya."
Mo Yi Xuan pun berbalik kembali menghadap gadis itu dan bayangan kepedihan itu pun tampak di wajahnya.
"Sebaliknya tutupi diri mu dengan selimut itu sebelum aku mengubah pikiran ku, nona Feng." kata Mo Yi Xuan berat.