Merencanakan sebuah pernikahan memang indah sekaligus repot. Razz dan Nika memilih cara yang singkat dan tidak rumit. Sayangnya, sebagai penerus sultan berikutnya yang tidak memiliki putra saaat ini, Razz tidak segampang itu mengikuti keinginan hatinya.
Buleknya, Laras, yang merupakan adik bungsu sultan segera mengatur semuanya dengan baik. Mengingat Nika dan juga Razz sudah tidak memiliki orang tua. Sultan terlihat begitu bangga dan bahagia mendengar berita baik ini. Wajahnya sumringah dan bahkan beliau menunda semua perjalanan bisnisnya hanya untuk menghadiri rapat dengan seluruh keluarga besar.
Raden Ayu Sekar, putri bungsu sultan mengelendot dengan manja pada Razz.
"Aku harus ikut kalo kalian bulan madu. Jadi tukang bawa koper juga mau!" bujuk Sekar dengan rayuan mautnya.
"Mana bisa?!" tolak Razz sambil melotot. Sekar merajuk dan terus menggerutu tentang larangan Razz yang menolaknya untuk turut serta.