Razz berdiri di antara replica dari Stonehenge. Rumput yang luas dan tanah lapang membuat destinasi wisata Kaliurang ini sangat mempesona. Apa yang membuat Razz meminta kami ke sini?
Razz melambaikan tangan dan meminta kami mendekat. Hanya kami berempat saja?
"Ada apa, Razz?!" seru Nika sambil melebarkan kedua tangannya seakan bertanya.
Puri yang tadinya melangkah bersamaku mendadak berhenti. Dari balik Stonehenge muncul sosok demi sosok iblis. Mereka menyandera tante Laras, Panji dan Daniel, kepala tahanan.
Emosi kami membludak. Ini sangat licik dan keterlaluan!
"Apa mau kalian?!" desis Nika penuh amarah.
"Penghancur kerajaan Abaddon sudah di sini!" pekik iblis betina yang terlihat menikmati suasana ini.
"Pengecut sekali rajamu sampai mengutus kalian dan tidak berani menghadapi pertarungan ini sendiri!" seru Nika mencemooh.
"Ho-ho-ho .... Dia ada rencana yang jauh lebih baik!" teriak iblis yang berwarna ungu gelap.