Nika
menutup pintu kamar dan melepas semua senjatanya di atas meja.
"Berjagalah,
aku mandi dulu," pamitnya sambil masuk kamar mandi.
Aku ingin
melakukan hal yang sama. Tubuhku terasa penat. Pesan dari Biab masuk dan
mengabarkan jika Puri sakit dan harus dirawat. Hatiku berdenyut nyeri.
Kenangan
saat aku kehilangan semua keluargaku berkelebat. Kupejamkan mata dan mencoba
mengusir kenangan itu. Berkali-kali mencoba berdamai, tapi sulit.
"Giliranmu!"
seru Nika membuyarkan lamunanku.