Aku masih tertegun menatap sosok mama yang terlihat sama seperti terakhir aku melihatnya. Hanya matanya yang berubah seperti mata Fiona. Merah gelap. Ciri khas vampir. Mama masuk dan duduk bersimpuh. Mayumi membungkukkan badannya sebagai tanda hormat, mama pun demikian.
Aku berusaha mencari haru atau kerinduan dalam hatiku, tapi jujur, tidak ada emosi yang kurasakan. Hanya rasa penasaran dan shocked karena tidak menyangka akan melihatnya lagi, dalam keadaan hidup.
Aku masih mengingat jelas, saat melepasnya masuk ke dalam peti mati terakhir kali.
Mungkin, setelah empat tahun berpisah, aku sudah terbiasa.
Mungkin, mengetahui bahwa dia bukan mama seutuhnya, membuatku merasa asing.
Hanya berbagai macam kemungkinan.
"Terima kasih sudah mau datang memenuhi undanganku. Mayumi, terima kasih sudah menampung kami di sini," ucap mama. Suaranya masih sama.