"Val..." aku yang tengah merias diri aku langsung menolehkan kepala begitu denger suara mama yang manggil aku. Beliau menyandarkan badan serta kepalanya ke pintu sambil tersenyum kepada aku. "Kenapa mam?" Tanya aku.
mama berjalan menghampiri aku, tangannya terulur untuk mengusap kepala dan pipi aku lembut. Senyumannya pun tak luntur-luntur sejak tadi, membuat aku bertanya-tanya ada apa sama mama.
"Mam... kenapa?" Tanya aku lagi.
"Gapapa… mama cuman pengen tau sesuatu aja, boleh?" Akupun menganggukan kepala sebagai jawabannya, lalu setelah itu mama langsung meraih tangan aku untuk beliau genggam. "Kamu lagi ada masalah apa sama Arya?" Tembak mamah langsung yang tentu saja membuat aku terkejut. Banget malah.
Karena ya aku gaada cerita apa-apa ke yang lain selain Anya sama Fanya. Andrea tau dari Arya sendiri, Fito tau dari Anya, Zidan tau dari aku sendiri. Aku juga bisa pastikan kalau mereka itu bukan tipikal orang yang bakal langsung cerita sana-sini kalau ga dapet persetujuan.
