Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

It's A Secret Mission

🇮🇩Wassap29
325
Completed
--
NOT RATINGS
121k
Views
Synopsis
Segala kesempurnaan yang dirasakan sekarang ini, hanya itu saja yang dapat dilihat oleh kebanyakan orang. Tanpa tahu kenyataan dibalik topeng kesempurnaan tersebut. Itulah yang dirasaka oleh Valerie Hala Diatmika dan Nararya Adhi Julian. Dua orang yang dipandang sebagai makhluk tuhan paling sempurna, tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Setidaknya itulah yang banyak terlihat, tetapi pada kenyataannya mereka berdua sama-sama mencari jalan menggapai misi rahasianya untuk membuang segala keterpurukannya dibalik topeng palsu mereka dan mencari arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
VIEW MORE

Chapter 1 - One

"Terima kasih, silahkan datang kembali..." Sapa Valerie diikuti dengan senyuman ramah yang selalu dia berikan kepada pengunjungnya setiap saat.

Memang sudah menjadi hari-harinya Valerie ikut membantu karyawan-karyawannya di cafe. entah itu di meja kasir atau dia banyak bergerak di dapur.

"Rani, ini pesananan meja nomor berapa? Kenapa daritadi ada di sini terus?"Tanya Valerie kepada salah satu karyawannya.

"Meja nomor 9 mba, tapi ini saya lagi nunggu pesanannya yang lain."

Mendengar jawaban dari Rani barusan, suara helaan nafas diikuti sebuah decakan keluar dari mulutnya Valerie. Bukan tanpa alasan, tetapi memang sudah mottonya seperti itu. Pelanggan tidak boleh menunggu.

Kira-kira seperti itu motto Valerie saat dia mendirikan cafe miliknya ini.

"Untung kamu masih baru disini Ran.. kalau sekiranya masih lama, kamu anterin aja dulu. Jangan sampe pelanggan nunggu pesanannya"

"Oh.. iya mba. Siap!"

--

"Valerie... oh Valerie~"

Suara itu, suara yang sudah menjadi asupan penghuni Cafe setiap harinya. Pemilik suara tersebut bernama Andrea, pelanggan setia yang juga merangkap sebagai teman Valerie.

Valerie menyebut kalau Andrea ini orangnya sangat ajaib untuk ukuran laki-laki, Banyak sekali tingkah laku Andrea yang selalu membuat Valerie terhibur. Tetapi bukan karena sikapnya yang humoris, melainkan karena Andrea ini orangnya kelewat ekspresif, belum lagi dia selalu menggunakan gestur tubuh jika sedang berbicara dengan Valerie. Sangat mencerminkan pria sejati bukan?

"Gausah teriak-teriak! cafe gue lagi rame, nanti ganggu yang lain" tegur Valerie kepada Andrea karena volume suaranya yang cukup tinggi. Bahkan beberapa pengunjung pun sempat mengalihkan pandangannya untuk menatap Andrea yang barusan memanggil Valerie sambil berputar-putar layaknya balerina.

"Siapa yang berani negor gue? Di blacklist mampus aja.." balesnya sambil menopang dagu di atas meja kasir.

"Dih, siapa lo? Enak banget ngeblacklist orang.. emang ini cafe punya lo?"

"Soon to be, tunggu aja pokonya ya Val. Suatu saat gue bakal beli cafe lo ini" bales Andrea seraya menggerakkan tangannya yang menganggur untuk menunjuk-nunjuk Valerie. Melihat balesan dari Andrea, sontak Valerie langsung terkekeh sambil menggelenkan kepalanya.

"Ayu, bikinin pesenannya Andrea kaya biasa ya" titah Valerie.

"Siap mba!" Jawab Ayu dengan lantang sambil membuat gestur hormat, karyawan Valerie yang satu ini emang sama lebaynya kaya Andrea kadang-kadang. Bahkan Valerie pernah sesekali sampai dibuat pusing sendiri gara-gara kehebohannya dia itu.

"mau pesen makan kaya biasa juga?" Tanya Valerie kepada Andrea, karena disaat jam makan siang seperti ini Andrea suka menyempatkan waktunya untuk makan siang bersama dengan Valerie.

"Skip dulu, bentar lagi gue ada meeting bareng atasan gue."

"Tumben.. biasanya suka nyuruh anak buah lo yang ikut meeting, kesambet apaan lo?"

"Itu dia! Gue juga sebenernya udah nolak, gue udah ngeluarin 5001 alesan supaya ga ikut meeting. Tapi gue langsung luluh begitu atasan gue mohon-mohon dengan muka yang sangat memelas.. katanya klien yang sekarang tu penting banget, jauh lebih penting daripada keperawanan lo Val"

"Kampret lo! Sembarangan aja kalo ngomong" ucap Valerie sambil menoyor jidatnya Andrea. Sementara Andrea hanya ketawa-ketawa saja melihat respon dari Valerie barusan.

"Tapi serius, tadi waktu pas liat profile klien gue. Gila sih, gue langsung deal banget mau ikut. Soalnya ini juga jadi kesempatan gue Val, kalau gue bisa mikat hati klien spesial ini... gue bakal dikasih bonus Val!"

"Bonus apaan?"

"Liburan ke Praha! Mantep ga tu bonusnya?"

"Engga sih biasa aja, lagipula lo selalu dapet liburan gratis kan dari kantor?"

"Ya itukan sekalian kerja.. kalau ini beneran liburan Val! Nanti lo ikut sama gue ya, harus!"

"Gabisa Ndre, gue sibuk..."

"Sibuk apanya sih Val? Kesibukan lo sekarang mgurusin cafe aja kan? Please deh.. lo tinggalin 2 minggu ke Praha gaakan bikin langsung bangkrut. Lagian karyawan lo disini ada 6, sebagian besar dari mereka udah kerja sama lo dua taunan. Masa iya lo masih gabisa ninggalin mereka? Apa jangan-jangan lo belum percaya sama mereka?"

"Ga gitu ya ampun... cuman ya nanti kalau gue tinggalin, gaada yang bantuin Ndre. Kasian mereka"

"Ya ampun Val.. karyawan lo ini gesit-gesit semua. Kalau lo takut mereka gaada yang bantuin, nanti gue bakal panggil orang. Gue suruh mereka bantuin karyawan lo disini biar ga kewalahan. Come on Val... take a break, lo tu kalau gue liat kayanya gapernah banget menikmati waktu me time lo sendiri, atau lebih parahnya lo gapernah liburan."

"Ayo Val.. mau ya? Gratis lo Val, lo cuman tinggal bawa badan doang kasarnya"

"Ikut aja mba.. gausah khawatirin Cafe. Lagipula kan ada aku sama ka Zidan, nanti biar kita berdua yang handle. Mba Val tu emang butuh piknik tau, emangnya ga cape kerja terus?" saut Ayu tiba-tiba nyamber gitu aja sambil menaruh paper bag yang isinya pesanan Andrea.

"Kamu gasuka kalau setiap harinya ada saya?"ujar Valerie membalas ucapannya Ayu barusan.

"Ih! Ga gitu mba ya ampun... mba ini suudzon aja, Ayu tu cuman kasian aja sama mba. Orang tu butuh istirahat lo mba.. emangnya kita gatau kalau cafe tutup tu bener sepenuhnya tutup? Kan engga, mba masih suka aja ke cafe. Mas Andrea aja yang gila kerja, kalau dikasih liburan gratis ga nolak. Berarti kan itu tandanya mas Andrea juga butuh hiburan... ya kan mas?"

"Nah! Bener banget! Dengerin tu omongan karyawan lo... kasih tau Yu! Diatu bebal banget anaknya emang"

Valerie hanya ketawa-ketawa saja melihat interaksi antara karyawan dan juga temannya ini. Bukan pemandangan yang asing bagi Valerie melihat mereka berdua kompak seperti sekarang ini, sebelum-sebelumnya mereka berdua juga selalu terlihat asik kalau sedang mengobrol. Pokoknya mereka sudah terlihat seperti kawan lama.

"Yaudah iya... gue ikut lo pergi ke Praha"

"YES! gitu dong... itu baru temen gue namanya"

"kapan sih perginya?"

"Tunggu seminggu lagi Val, kalau Klien gue fiks banget mau jalin kerja sama bareng kantor gue, besoknya kita langsung cus ke Praha"

"Loh? Ko gitu? Berarti belum pasti dong liburannya?"

"Yakan gue usaha dulu Val, tapi lo tenang aja.. ini kenapa atasan gue mohon-mohon tu karena gue emang jago banget mikat hati klien. Jadi udah dipastikan peluang kita ke Praha tu 95%"

"Ko 95%? Itu namanya lo ga yakin dong.."

"Yakin Val yakin.. pokonya klien gue pasti say yes. Percaya sama gue, kapan gue boong sih"

"Kalo engga gimana?"

"Kalo engga... nanti gue traktir lo staycation di villa seminggu"

"Gabisa gitu lah! Gue kan dealnya ke Praha"

"Ngelunjak banget si lo! gratisan juga banyak nawar"