Sementara itu di ruangan kerja milik Arya, Anya, Arya dan ayah mereka tengah berkumpul. Dengan Anya duduk sendiri di salah satu sofa, sementara Ayah dan juga kakaknya duduk tepat di hadapannya.
Sejak mereka bertiga masuk ke dalam ruangan tersebut, Anya hanya bisa diam. Dirinya mendadak jadi gugup saat melihat wajah ayahnya, padahal tidak ada raut wajah emosi atau apapun itu yang jelek-jelek. Ayahnya menampakkan wajah yang biasa-biasa saja, tapi Anya terlalu gugup saat melihatnya.
"Nya..." panggil Arya memecah keheningan diantara mereka bertiga.
"Kakak udah ceritain semuanya sama ayah, kakak juga udah kasih bukti konkrit ke ayah soal masalah ini. Sekarang waktunya kamu yang bilang sama ayah, kamu bilang semuanya sama ayah. Karena ini bukan masalah sepele, dan kakak juga gabisa nyembunyiin masalah ini dari ayah. Ayah berhak tau" lanjut Arya lagi. Sementara Anya hanya menganggukkan kepalanya kecil.