Chereads / It's A Secret Mission / Chapter 51 - Fifty One

Chapter 51 - Fifty One

"kamutu daritadi kenapasih? Itu makanannya cepet di makan Valerie.. nanti keburu dingin" tegur Arya karena sedaritadi, sejak mereka keluar dari cafe sampai tiba di restoran yang sudah dipesan oleh Arya, Valerie memang terus saja menatapnya.

Arya sendiri tidak masalah jika Valerie terus seperti itu, hanya saja saat mendengar dari Ayu dan juga Rani kalau Valerie belum makan sejak siang membuat Arya sebal juga. Bukannya apa-apa, Arya cuman khawatir saja kalau nanti Valerie jadi sakit Karena terus memandanginya tanpa henti. Sudah cape karena kerja, ditambah lagi Valerie terus menatap Arya tanpa henti, terkesan konyol tapi Arya memang tidak mau hal itu terjadi.

"Valerie.. saya harus gimana supaya kamu mau makan? Gamungkin kan saya buka paksa mulut kamu?" lanjut Arya lagi.

"kamu kayanya boong ya sama saya?" ucapan Valeria barusan menghentikan pergerakan Arya sejenak. Tatapan penuh tanya Arya layangkan kepada Valerie yang masih saja menatapnya, tangannya pun tidak ada memegang sendok dan juga garpu. Sontak Arya menghela nafasnya panjang, "boong apanya sih?" tanyanya sambil mengambil sendok dan juga garpu yang kemudian dia letakkan di sela-sela jari tangan Valerie.

"saya ga percaya kalau kamu gapernah pacaran" jawab Valerie, tetapi kini dia langsung menyuapkan makanannya setelah selesai berbicara.

"saya jujur soal itu Valerie, ok.. saya ngakuin kalau saya emang banyak main sama wanita, tapi gaada satupun dari mereka yang saya seriusin. Lagian jugakan mau gimanapun saya gaakan pernah bisa ngelak kalau dulu saya emang semoat menjalin hubungan, walaupun itu udah lama tapi saya banyak belajar gimana caranya memperlakukan wanita itu" jawab Arya dengan santai. Cukup masuk di akal menurut Valerie, tetapi masih tetap saja masih ada keraguan dari dalam diri Valerie.

"muka kamu masih keliatan ragu, saya beneran Valerie. Saya berani sumpah" lanjut Arya bersungguh-sungguh.

"oke, kalau kamu emang beneran main sama banyak wanita kenapa bisa sampe gaada satupun yang kamu seriusin?"

"Serius kamu nanya kaya gini? Bukannya saya udah pernah jawab ya? Lagipula kenapa saya banyak deketin perempuan juga untuk kebutuhan pribadi saya Val, gimanapun juga saya ini laki-laki normal yang punya nafsu" jawab Arya terang-terangan.

"tapi kamu taditu kelewat natural tauga? Saya beneran se kaget itu, bahkan saya hampir lupa kalai kita ini lagi acting. Kamu tadi itu terlalu tiba-tiba, kalau mau kaya tadi kenapa ga bilang dulu? Jadinya kan saya bingung harus ngapain, apalagi waktu pas om Farhan tiba-tiba ngomong kaya gitu" keluh Valerie. Beberapa saat yang lalu, saat mereka masih berada di café. Ucapan Rani saat itu ternyata tanpa diduga berpapasan dengan om Farhan yang baru saja keluar dari ruangan Valerie, lalu beliau dengan spontan bertanya "Valerie udah punya pacar?".

Valerie dibuat bergeming untuk yang kedua kalinya, bahkan lebih-lebih daripada saat Arya menyapa dirinya dengan panggilan sayang. Tetapi dengan luwesny Arya langsung menjawab dengan sangat tegas "iya om, kebetulan saya pacarnya Valerie". Tentu saja ungkapan dari Arya mengundang keterkejutan dari om Farhan, karena beliau masih ingat jika beberapa waktu yang lalu saat Arya pertama kali datang ke rumahnya, Valerie mengenalkan Arya sebagai teman bukan pacar.

Namun, lagi dan lagi Arya mengerahkan semua sandiwaranya setenang dan se alami mungkin, sampai membuat om Farhan percaya. Dan setelah Arya benar-benar meyakinkan om Farhan kalau dia dan juga Valerie berpacaran, om Farhan dengan santainya menyebarkan berita tersebut kepada yang lainnya, kecuali Rani dan Ayu karena mereka sudah tahu. Valerie sampai dibuat pusing karenanya, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi selain iya-iya saja. pada intinya, peristiwa tidak terduga yang terjadi di Café dikuasai oleh Arya, Valerie hanya menjadi pemeran pembantu saja.

"yakan saya cuman memainkan peran dengan sangat baik, lagian kan perjanjiannya kita harus jadi pasangan di depan keluarga kita. Saya yakin pegawai di Café kamu itu udah dianggap keluarga, jadiya yaudah sekalian. Ngelakuin sesuatu itu jangan setengah-setengah Valerie"

"tapikan-"

"iya Valerie, saya ngerti.. kamu pokonya luwesin aja, inget apa kata saya waktu itu. Kamu cukup ikutin alur yang udah saya buat, dan jangan terlihat kaku"

"oke"

--

Tepat pukul 7 pagi Valerie tiba di café bersama dengan om Farhan. Sementara om Farhan langsung menyibukkan diri di ruangan, Valerie langsung menyibukkan diri juga yaitu mengelap meja dan juga kaca Café. Kegiatan yang biasa dia lakukan jika datang ke Café yang paling pertama.

Saat Valerie sudah menyelesaikan kegiatannya, tepat setelah itu pintu café terbuka kemudian datang Lusi, Ayu juga Rani. Mereka hanya saling sapa sebentar kemudian langsung menyiapkan semuanya, dimulai dari mesin kasir, menaruh kue-kue, dan yang lainnya. Sementara Valerie memilih untuk istirahat sejenak.

"saya tadi abis beli ini sama Rani sama Lusi. Enak banget mba, cobain deh" ucap Ayu tiba-tiba sembari menyerahkan satu kantung makanan yang Valerie liat isinya adalah roti goreng, makanan kesukaannya.

"ih! Saya suka banget inimah! Makasih Yu…" ujar Valerie sambil melahap Roti gorengnya dengan riang. "om Farhan di dalem mba?" tanya Ayu yang dibales dengan anggukkan kepala oleh Valerie. Setelahnya Ayu beranjak menuju ruangannya Valerie, tak lama setelahnya Ayu kembali menghampiri Valerie lalu mengambil posisi duduk di sebrangnya.

"Rani bantuin Lusi?" tanya Valerie yang masih mengunyah Roti.

"iya mba.. soalnya kan biasanya yang dateng pagi tu kalau ga Rayno ya Kevin. Cuman mereka berdua katanya datengnya agak telat" jelas Ayu dan Valerie cuman menganggukkan kepalanya saja.

Tak lama setelahnya, Lusi dan juga Rani sama-sama keluar dari Pantry, lengkap dengan celemek yang sudah menempel di badan mereka. Padahal Ayu dan juga Valerie masih menanggalkan celemek mereka. "rajin amat udah rapih gitu" ujar Ayu saat melihat mereka berdua.

"bebenah dapur.. takut kotor" jawab Rani sebagai alasan yang agak aneh menurut Valerie dan juga Ayu.

"Mba Val!" seru Rani tiba-tiba, saking tiba-tibanya bukan cuman Valerie saja yang kaget, tapi Rani dan juga Ayu juga sama dibuat kagetnya.

"apasih Ran? Ngomong biasa aja bisa kali? orang saya depan mata kamu gini.. ngapain teriak coba" tegur Valerie yang tidak di gubris oleh Rani. "mba! Mba tu harusnya traktir kita-kita tau…" ucap Rani yang mengundang tanya dari yang lainnya.

"traktir apaan? Tiba-tiba traktiran? Emang mba Val abis ngapain? Atau ada acara apaan? Tanya Lusi. Karena memang momen-momen Valerie akan mentraktir pegawainya itu jika ada hari-hari tertentu yang cukup spesial, atau memang inisiatifnya Valerie saja atas dasar apresiasinya terhadap kerja keras dari anak ayam kesayangannya itu.

"ka Lusi sama ka Ayu lupa apa? Mba Valerie kan baru aja punya pacar…"

"KITA TUMPENGAN GUYS!"