Setelah Arya mengatakan seperti itu kepada pak Heri, Arya memilih untuk pergi meninggalkan ruangan kerjanya. Tidak peduli dengan ayahnya yang kini sedang memanggil-manggil dirinya.
Arya sudah terlalu lelah untuk menanggapi semua ucapan ayahnya. Dirinya juga sama lelahnya seperti Valerie yang terus menghadapi masalah yang tidak pernah ada habisnya.
Dirinya lansung masuk ke dalam kamar kemudian merebahkan badannya di atas kasur diikuti dengan helaan nafas yang panjang.
Secepat itu moodnya dibuat hancur. Sebelumnya Arya masih bisa tersenyum lebar, tapi senyuman itu langsung menghilang hanya sepersekian detik.
Mengadu memang sesuatu yang cukup menyenangkan. Karena melihat seseorang apalagi yang tidak kita suka dijatuhkan seperti itu pasti akan senang melihatnya.
Namun, untuk yang satu ini Arya baru merasakan kalau dirinya benci dengan seorang pengadu. Apalagi kalau sampai harus mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal, seperti yang diucapkan oleh ibunya Valerie kepada ayahnya.
