"Yaudah kalau gitu gimana kalau kita balik aja?" kubilang. Ricky pun tampak mengangguk, sementara Rendy, Lala, Genta dan juga Rian tampak begitu kecewa dengan keputusanku, membuatku tersenyum juga kepada mereka. bagaimana tidak, mungkin bagi mereka ini adakah yang mengecewakan, bagaimana tidak, ketika mereka mengajak makan, kami malah keras kepala untuk bergegas pulang. "Lala, Genta, ajakin Rendy ama Rian buat makan dulu, apa ngemall dulu ya, ini sumpah gue harus ada yang diurus juga. Biar gue dan Ricky minta anter pulang Arya, gimana Ar, elo mau kan?" lanjutku.
Arya yang sedari tadi tampak diam tampak terkesiap, dengan bodoh Arya memandangku dengan tatapan bingungnya itu.
"Elo nggak ada kerjaan kan? Elo bakal langsung pulang kan? Gue ama Ricky nebeng elo," kataku menekankan. Arya kemudian mengangguk, menampilkan senyum yang benar-benar kaku, bahkan lebih kaku dari pada senyum siapa pun itu.