Semua mata memandang ke arahku. Bahkan... Ricky langsung menghentikan acara pukul-memukulnya kemudian membalikkan badannya ke arahku. Senyumnya lebar, mata yang tadi terlihat beringas kembali menghangat.
Aku tak mengenal Ricky.
Aku sama sekali tak tahu, Ricky yang kulihat saat ini apakah seperti Ricky yang kulihat di Sekolahan, dulu... pun tadi. Yang jelas, Ricky yang sekarang semakin membuatku takut.
Spontan kuundurkan langkahku saat dia mendekat. Bagaimana bisa, seorang manusia normal bisa merubah emosinya dengan hitungan detik? Bagaimana bisa, amarah yang meluap-luap bisa tiba-tiba hilang berganti dengan tatapan penuh cinta? Aku tahu... ini bukan karena cinta, sungguh. Aku yakin ini karena masalah lain, mungkin... Ricky memiliki kepribadian ganda? Atau semacamnya? Dan itu berhasil membuatku memandang Ricky seperti orang asing.
"Nilam... gue udah ngasih pelajaran pada mereka... seperti yang elo suruh." katanya.
Bukan itu maksudku.