Chapter 140 - Kenyataan Terpahit.

Saat ini aku sudah duduk berdua dengan Kak Rena, di dalam kamar rawat inapnya. Kak Rena belum boleh pulang sebab masih dalam beberapa tahap proses pemulihan. Setelah roh yang keluar dari tubuhnya, tubuh Kak Rena benar-benar begitu lemas bukan main. Bahkan sekarang tubuh Kak Rena benar-benar tidak bisa untuk sekadar dibuat banyak gerak atau beraktiftas, hanya duduk, berdiri, dan jalan ringan saja. Tidak lebih sama sekali. setelah hal yang terjadi itu, Kak Rena tidak seperti biasanya. Sorot matanya yang tampak begitu jeli dan penuh percaya diri telah berubah total seperti sorot mata sendu, ketakutan dan penuh dengan rasa malu dengan sempurna. Tidak pernah terbayangkan sama sekali, bagaimana semuanya sampai seperti ini, bagaimana bisa semuanya menjadi jauh lebih mengerikan dari pada apa pun juga.