"Nilam!"
Aku langsung menjerit ketakutan mendengar namaku dipanggil lagi, dan kali ini aku tidak sendiri aku ada Arya. Masalahnya adalah Arya ini adalah teman yang selalu ada di sampingku, karena ada saksi mata membuat Arya tahu kalau aku tidak berdusta sama sekali.
"Ar, gue nggak bohong, kan! setan itu beneran ada, kan! gue buktiin ke elo!" teriakku histeris.
Arya tampak menebarkan pandangannya, aku tahu karena dia memegang tanganku dengan tegang dan pandangan yang benar-benar tampak panik luar biasa. Aku yakin jika saat ini Arya takut, sama halnya denganku yang panik juga. kami berdua sama-sama panik dengan segala hal yang ada, tidak pernah terbayangkan sama sekali bahkan sampai kapan pun itu.