Chereads / Ya, he's my brother! / Chapter 4 - Episode 4

Chapter 4 - Episode 4

#Author note:

(Ditulis mendetile, alurnya lambat)

Buat yang baru membaca cerita ini mungkin cerita ini terkesan membingungan oleh banyaknya tokoh main. Dibagian sinopsis sudah tercantum penjelasannya. Tetapi akan saya jelaskan sekali lagi kalau cerita ini merupakan (remakean/up ulang/revisian) dari cerita lama saya, dibuat dari sisi pandang berbalik dari kehidupan tokoh sebelumnya.

Meski isiannya sama, nama-nama tokoh juga sama tetapi cerita ini tetap berbeda. Dan disini tidak terlalu fokus pada tokoh utama saja.

Selamat tahun baru dan selamat membaca ~

____

# Nickolas

Saat petang Renz pulang ke kondominiumnya.

"Widih ... kakak pertama emang the best" Ucap Dion ketika Renz baru masuk membawakan beberapa bungkus fastfood.

Renz, Dion dan Samuel adalah teman Nickolas yang bukan didunia sekolahan. Nickolas banyak menghabiskan waktunya lebih banyak bersama kelompok ini.

Saat sedang bersama-sama, mereka sering mengumpamakan pertemanan merek seperti persaudaraan di film Fantasi cina. Yaitu seperti sebutan kakak seperguruan pertama, kakak kedua atau adik ke satu. Pokoknya gakjelaslah mereka.

"Mana Samuel?" Tanya Renz pada Dion yang langsung sibuk membongkah-bongkah makanan, sedangkan Nickolas sendiri duduk di karpet lantai depan monitor.

Tok! Tok! Tok!

"Haloo"

"Panjang umur ni bocah" Renz membukakan pintu, Samuel lah yang datang.

"Berarti lagi pada ngomongin gua dibelakang ye?" Canda Samuel sembari melangkah masuk nyamperin Dion.

"Nick, ayok makan" Panggil Renz duduk bergabung dengan Dion dan Samuel menata-nata makanan di piring.

"Ntar, ntar, nanggung" Nickolas fokus dengan Gamenya.

"Ayok makan bareng wei lebih enak kalo makan bareng-bareng" - Renz.

"Kalian duluan aja" Nickolas tetap fokus bermain Game sampai mereka bertiga selesai makan barulah Nickolas selesai juga main gamenya.

"Lah, kok gua di tinggal?" Nickolas ngeliatin piring bekas mereka makan.

"Aux akh" Mereka bertiga berpencar, Renz keluar balkon--smoking, Dion dan Samuel sibuk menata piring kotor ke pencucian piring.

"Dasar kelean orang pada gak setia kawan" Omel Nickolas sambil makan.

"Lah elu-nya aja yang ngeyel kayak rajanya israel daritadi diajak makan bareng-bareng malah maen game mulu" - Dion.

"Aux ah," - Nickolas.

Selesai makan, Nickolas nyamperin Renz ke balkon, duduk smoking sambil minum kopi dingin kalengan.

"Ada apa Renz siang tadi lo nyuruh Dion nelpon gua sampek bikin gua bolos sekolah lagi" Tanya Nickolas.

"Gua kagak ada nyuruh apa-apa tuh" - Renz.

"Lah, Dion nge-prank gua dong?" Nickolas lalu nyamperin Dion didalam ruang kamar dan langsung nge-spank Dion di atas kasur.

"Bangke lo Yon!"

"Awh, awh, sakit wei! maap Nick maap hehe" Dion menjelaskan kalau siang tadi sengaja ngeprank Nickolas untuk menemaninya bermain game.

"Parah lo," - Nickolas.

"Hehe maap,"

Nickolas balik ke luar balkon-duduk disebelah Renz lagi, Dion dan Samuel ikutan keluar ke Balkon sana.

Dion dan Samuel saling kode mata dengan Renz seakan hendak merencanakan sesuatu, Nickolas sambil smoking menyadari gelagat aneh mereka tetapi sebodo amat.

"Sekarang aja ya Renz," kata Dion.

"Ya terserah kalian lah" - Renz.

"Wah wah ada apa nih? mencurigakan" Nickolas tadinya sebodo amat jadi kepo.

"Ini Nick, gua gak mau menutupi apapun dari kita berempat, terserah lo misal lo bakalan merasa gimana-gimana ke kita setelah tau semua ini." - Dion sambil berpegangan tangan dengan Samuel.

"Wait, wait, ada apaan sik" Nickolas gak paham sambil melihat tangan mereka yang saling bergandengan.

"Sebenarnya ... Gua sama Samuel pacaran" - Dion.

"Eh Seriusan? Sejak kapan? Dan ... lo udah tau Renz?" - Nickolas.

Renz mengangguk

"Udah lama Nick dan Renz juga udah tau sejak lama" - Samuel.

"Wah kalian nih bener-bener ye, kenapa selama ini kagak cerita apa-apa ke gua?" Nickolas sekilas teringat hari-hari yang dilalui terkadang sering bercanda dengan Samuel di atas kasur yang mungkin membuat salahsatu dari mereka merasa tidak nyaman walau mereka mengerti status Nickolas hanyalah kawan. Dan Nickolas baru menyadari setiap kali sedang bercandaan dengan Samuel di kasur, si Renz selalu langsung mengajaknya menyingkir, berbincang atau apapun. Ternyata oh ternyata, ada udang dibalik es teh. Nga-to-the-co' = Ngaco' akh!

"Maaf Nick, gua pikir kita perlu nyari waktu yang tepat dulu buat terbuka ke elo walaupun Renz berulangkali bilang ke kita kalo lo orangnya open mind"

"Gapapa kok. Gua yang harusnya minta maaf, gua gak tau kalo selama ini kalian ada hubungan" Nickolas sambil melirik Samuel. Merasa tidak enak karena Nickolas keseringan usil ke Samuel (model keusilannya seperti menurunkan celana maupun nepuk/nyemol bokong Samuel yang mentul)

"Ohya kita mau ada ngadain rencana Nick, lo setuju gak kira-kira" Sambung Renz.

"Rencana apa'an?"

"Healing sekalian berburu ato mancing" - Renz.

"Kapan berangkat? Ke daerah mana? Personilnya siapa aja?" - Nickolas.

"Besok sabtu, Pulau sumatra. Personil kite berempat aja" - Renz.

"Tapi mendadak amat, berangkatnya besok pagi dong?" - Nickolas.

"Iyalah besok pagi, masa sekarang?"

"Wokeh wokeh kita otw besok" Nickolas sambil berdiri memasukkan gawai ke kantong celana.

"Terus Lo mau kemana Nick masih sore begini?" - Dion.

"Mau balik rumah, molor, beberes besok pagi pan kita jalan" Nickolas.

"Oke Nick, Besok subuh kita jemput lo kerumah," - Renz.

"Pakek mobil Jeep lo?"

"Iyep" - Renz.

"Oke" - Nickolas pergi keluar, menaiki taksi online karena tidak membawa motor/mobil. Saat di mobil taksi dia sambil buka hape dan keingetan Jovan.

"O-iyaya, aku tadinya mau ngerjain tugas sekolah tempat Jovan"

Mencoba menghubungi Nomor Jovan tetapi tidak tersambung lalu dia menyebutkan alamat pada sang driver menuju ke alamat Jovan. Sesampainya di rumah Jovan, pembantunya yang membukakan pintu dan berkata Jovan belum pulang sekolah.

"Belum pulang Sampek jam segini? Emangnya dia Ada les tambahan mbak?" Tanya Nickolas pada pembantu itu.

"Saya gak tau kak, kakak Jov gak nelpon rumah"

"Oke deh, makasih ya mbak" Nickolas pamitan, sesudah keluar hendak memesan taksi online lagi, sialnya saldo e-money kosong dan lebih parahnya lagi dompetnya ada didalam tas sekolah yang ditinggal di sekolahan.

"Bangkeeeee!!!" Nickolas mau menelpon salahsatu kawan untuk menjemputnya dan kebetulan bertepatan ada salahsatu kawan yang nelpon.

"Yup, apa Yosh" Nickolas menerima panggilan itu dari teman rombongan nongkrong malam bernama Yoshua.

"Posisi" - Yoshua.

"Diluar"

"Kemari, ada tanding"

"Sama?"

"Geng Celeng, Bryan."

"Gosah malam ini, minggu depan aja" Nickolas sedang malas tanding karena besok dia harus bangun pagi untuk otw healing bersama Renz, Dion dan Samuel.

"Gua udah terlanjur nyetujui tantangan dia wei"

"Bukanya konfirmasi ke gua dulu malah ngomong seenak jidat lo sih Yosh! Gua lagi males tanding malam ini, besok gua mau pergi" - Nickolas.

"Nick please, lo tau sendiri kan si brengsek Bryan itu kek mana? Elo sharelok aja deh ntar gua jemput lo" - Yoshua.

"Main jam berapa emang?" Nickolas tengok arloji di tangan.

"Tengah malem"

"Lahelah masih tengah malem, udah sibuk amat lo jam segini"

"Pokoknya gua otw jemput lo sekarang"- Yoshua 

Nickolas kalau sedang malas melakukan sesuatu memang selalu ada-ada saja tingkahnya. Kalau sampai dia dipaksa amarahnya pasti meledak.

Bryan yang sedang menantang Nickolas untuk tanding balap liar tadi adalah kakak kandung-nya Zamry. Dan Zamry ini adalah cowok yang sangat terobsesi pada Nickolas.

Nickolas sendiri sangat membenci Zamry karena ada sesuatu yang terjadi pada masalalu mereka. Dan berikut cerita kilat tentang masalalu mereka.

____

# Flashback on

Nickolas sewaktu SMP satu sekolah dengan Zamry bahkan satu kelas. Si Zamry dulunya tipikal cowok pendiam, kalem tidak bengis dan kasar seperti sekarang. Serta sangat cerdas dalam pendidikan tak gemar bersosialisasi meski status dia adalah anak-nya seorang Mafia.

Nama lengkap dia Zamry Frumentius Gabrian anak kedua dari seorang Mafia bernama Keizaro Ignasius Gabrian, segala doktrin sesat dari ayahnya sudah melekat dihati Zamry yang membuat tingkahnya sangat kejam diusia remaja seperti sekarang bahkan dari SMP dia sudah punya pikiran licik.

Pada awal mula perkenalan antara Nickolas dan Zamry adalah ketika Zamry menjadi objek perisakan yang dilakukan beberapa siswa perisak, Zamry selalu mengatakan pada para perisak itu "Akan aku laporkan kalian pada kakakku, kakakku adalah orang yang hebat dan kuat, kalian semua pasti akan mampus!"

Tapi saat itu Zamry masih culun, jadinya dia gak berani ngelaporin ke kakaknya yang bernama Bryan.

Semua itu berlarut lama membuat Zamry semakin di olok oleh para perisak di sekolah hingga akhirnya Nickolas menolong dan membelanya berujung menjadi teman dekatnya, setelah dekat dengan Nickolas tidak ada lagi yang berani membully si Zamry.

Pertemanan antara Nickolas dan Zamry dulu sangat baik dan dekat, bisa dibilang Klop. Mereka berdua selalu bersama duduk-duduk dan bercanda di jam istirahat, lalu Nickolas pernah iseng-iseng berkata semasih ada segerombolan siswi yang berjalan melewati mereka

"Zam, Cewek yang lewat barusan lewat cantik banget ya?"

Zamry merasa tidak suka dengan kata-kata pujian Nickolas pada cewek itu, lalu Zamry menjawab "Kamu Naksir?"

"Nama dia siapa ya? kamu tau gak Zam?"

"Enggak!"

"Temani aku kenalan sama cewek itu yuk?" - Nickolas.

Semakin hari Zamry merasa semakin tidak suka dan tidak rela jika Nickolas dekat orang lain selain dengan dirinya sendiri.

Didepan Nickolas, Zamry berlagak seperti sangat mendukung Nickolas untuk mengejar siswi itu, tetapi dibelakang Nickolas Zamry sangat membenci cewek itu.

Zamry yang memang sudah didoktrin sesat oleh ayahnya lalu membuat sekenario sedemikian rupa, agar Nickolas mau praktik berciuman dengan dirinya sendiri.

"Ayok Nick aku bantuin, biar kamu nanti gak gugup mencium Savira" - Zamry 

Tentu saja tanggapan Nickolas mengira Zamry bercanda "Dih, najis amat sih kamu Zam. Aneh-aneh aja"

"Ya gapapa loh, aku bersedia kok dijadikan objek pelatihanmu. Katanya kan kamu suka sama Savira? Ayoklah cium aku"

"Dih, kapan aku bilang begitu?" - Nickolas.

"Waktu itu kamu bilang dia cantik"

"Yaelah dia emang cantik, terus kalo aku ngomong dia cantik berarti aku harus suka sama dia? gak gitu juga kali Zam. Ciumanku ini mahal Zam, cuma buat orang yang kucintai nanti"

Zamry marah dengan kata-kata Nickolas itu, kemudian dia berulah tanpa sepengetahuan Nickolas, dia mendekati siswi yang pernah dipuji cantik oleh Nickolas lalu berkata "Hei Kamu, aku saranin ya sebaiknya kamu jangan dekati Nickolas deh, karena aku tau rahasia dia, dia itu sebenarnya cowok playboy sangat brengsek, dia suka ngewein cewek-cewek lalu di tinggalin, bahkan ada cewek yang sering dia gituin nyampek hamil loh ... lalu dia nyuruh cewek itu aborsi."

"Itu beneran Zam?" Kata cewek itu bernama Savira.

"Benar, aku berani bersumpah!" Zamry meyakinkan.

"Nickolas beneran sebajingan itu?" Tanya cewek itu lagi.

"Percayalah, kamu lihat sendiri kan hanya aku teman terdekat dia pastinya aku tau semua rahasia dia. Kamu jangan bilang ke siapa-siapa tentang yang aku katakan ini ya? Sebaiknya kamu jangan dekati Nickolas deh dan kalo misal Nickolas ngedeketin kamu gak usah kamu gubris! aku kasian sama kamu, karena udah banyak cewek yang jadi korban kebrengsekan dia, apa kamu mau jadi korban dia selanjutnya, diewein habis itu ditinggalin?" - Zamry.

"Dih amit-amit" - Savira.

Zamry melakukan semua itu semata-mata agar tidak ada yang dekat dengan Nickolas tak pandang bulu (Entah cewek ataupun cowok pokoknya gak boleh)

Karena Nickolas mudah bergaul otomatis dengan cepat mengetahui semua yang Zamry lakukan.

Nickolas lalu berkata pada Zamry "Aku akui kamu memang sangat pintar Zam, nilaimu pun selalu bagus Rankingmu selalu tinggi. Tapi, Aku benar-benar gak ngerti kenapa kamu menggunakan kepintaran kamu untuk mengkhianati pertemanan kita? Lagipula aku pernah bilang ke kamu kalo aku kagum bukan berarti aku suka. Kenapa kamu menjelek-jelekkan aku didepan Savira? Dan kenapa kamu menjelek-jelekkan aku juga pada semua orang? Apa salahku padamu Zam? Apakah aku seburuk itu sampai kamu menjelek-jelekkanku?"

Nickolas koneksi pertemanannya banyak dan paling membenci dengan teman yang modelan sanak talam dua muka (Munafik) lalu ia mengabaikan si Zamry.

"Nick, banyaknya kebaikanku sama kamu kenapa cuma kesalahanku saja yang kamu pandang?" Zamry berulangkali meminta maaf, Nickolas pernah memaafkannya satu kali tepatnya setelah mereka baru saja masuk SMA yang kebetulan bersekolah di sekolahan yang sama bahkan satu kelas yang sama lagi.

Tapi, Zamry malah mengulangi kesalahan yang sama membuat Nickolas menutup rapat-rapat pintu maaf untuk teman yang munafik seperti Zamry tanpa mengetahui lebih jauh tentang perasaan Zamry yang sebetulnya Zamry melakukan semua itu karena menginginkan lebih dari sekedar hubungan pertemanan bahkan sangat terobsesi untuk memiliki.

Zamry berulangkali meminta maaf dan berkata sangat ingin mengembalikan pertemanan dengan Nickolas, tapi bagaikan nasi yang sudah menjadi bubur.

Hingga pada suatu ketika, ada siswa baru masuk bernama Jovan telah menggantikan posisi Zamry dekat dengan Nickolas menumbuhkan rasa kecemburuan tinggi di dalam hati Zamry.

Meski Zamry tahu Nickolas memiliki banyak teman berkelompok seperti Albert, Ivan, Rava, Vicktor, Jessa dan Violetta tetapi si Jovan itu terasa lain bagi Zamry.

Zamry merubah sikap dan prilakunya sendiri yang tadinya kalem, pendiam dan sopan menjadi sangat liar, urakan dan bengis semata-mata untuk mendapatkan perhatian Nickolas agar Nickolas meliriknya atau sekedar menegurnya.

Zamry tidak tahu kalau OBSESI yang dimilikinya membuat langkahnya salah kaprah, karena apa yang dia lakukan justru membuat Nickolas semakin tidak bisa digenggam.

# Flashback off