Jojo berangkat menuju kantor agencynya, seperti biasa hari itu. Sembari mengendarai mobil berwarna birunya, dia datang lebih pagi dari biasanya.
"Hyung.. hari ini ada schedule apa? Tanya Jayden pada managernya.
"Hari ini kamu ada pemotretan di Gangnam kemudian ada siaran live radio nanti sore." Lanjut Han Junki membacakan schedule Jayden di ponselnya.
Tiba-tiba smartphone Han Junki pun berbunyi. Nampak di layar telepon tertera Reporter Park. Tumben reporter itu meleponnya. Biasanya ketika ada scandal atau berita terkait artist dalam agencynya yang heboh, reporter ini baru akan menelepon Han Junki.
"Yeobeoseyo.." Ucap Han Junki mengangkat ponselnya.
"Han Manager... annyeong haseyo, ini saya Reporter Park.."
"oh... annyeong haseyo. Bagaimana kabarnya Reporter Park?" balas Han Junki sedikit
"Saya ingin menanyakan terkait Jayden Park. Apakah benar dia berpacaran dengan seorang fotografer?" tanya Reporter Park to the point.
"Oh tidak... tidak benar. Mereka hanya berteman." Jayden yang mendengar namanya disebut seketika pun dia segera mengamati dan mendengarkan percakapan manajernya dengan Reporter Park.
kemudian Manager Han kembali melanjutkan percakapannya di telepon.
"Oh tidak..tidak..sekali lagi berita itu tidak benar." Kata Manager Han menutup telepon.
Tak lama kemudian ada suara banyak pesan serta telepon berbunyi baik di ponsel Jojo dan Manajer Han. Ada beberapa panggilan tak terjawab dan rata-rata dari beberapa reporter infotainment Korea.
"Jayden.. sudah saya bilang...kau harus hati-hati.." Kata Manager Han sambil memandang Jayden di sebelahnya.
"Tidak Hyung...aku tidak melakukan apa-apa. Itu semua tidak benar. Kami hanya berteman." Balas Jayden meyakinkan managernya.
Jojo tiba-tiba memikirkan bagaimana perasaan Anne saat ini. dia tak ingin menambah beban pada Anne.
"aku harus menemuinya sekarang hyung..." ucap Jojo bangkit dari tempat duduknya.
"siapa maksudmu.." ucap Han Junki ragu-ragu.
"Anne... hyung lebih baik pemotretan siang ini ditunda dahulu. " kata Jayden segera beranjak dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya di atas meja.
"Hyung aku pergi dulu..."
"Jayden... Jayden..."
Jojo pun segera berlalu meninggalkan kantor Agencynya. Dia tak ingin mengulang kesalahan yang sama saat dirinya dan Anne pernah digosipkan waktu SMA.
"tunggu, Ne. Aku akan kesana. Aku nggak akan biarin hati kamu terluka." Gumam Jojo sendirian sembari menyetir mobilnya melesat menuju Studio Expose.
♥♥♥
Anne sedang mengedit hasil pemotretan kemarin di ruang kerja sampai salah satu staff masuk dan berbincang-bincang dengannya.
"Denise sshi...saya ingin menanyakan sesuatu." Kata Stylist Jung pelan.
"ada apa Nona Jung? Tanya Anne penasaran.
Stylist Jung pun kemudian menyodorkan smartphonenya di laman internetnya nampak sebuah berita disana.
-BREAKING NEWS- Seorang model turned actor, Jayden Park dikabarkan telah berpacaran dengan seorang fotografer inisial D asal Indonesia. Mereka dikabarkan menjalin hubungan sekitar dua bulan. Fotografer ini juga membintangi MV Jung Woo, seorang model yang juga aktor.
Terlihat juga foto saat dirinya yang menaiki mobil Jojo dengan muka sedikit di-blur. Mungkin jika orang lain melihatnya pasti susah untuk mengenalinya. Namun tetap saja, jika dia sendiri. Tentu saja dia langsung tahu kalau yang ada di foto itu adalah seorang Denise Anne.
Anne pun yang membacanya hanya terdiam sejenak dan kemudian berbagai kata keluar dari bibirnya.
"What..?? ini berita maksudnya apa? Kata Anne yang tanpa sengaja mengeluarkan bahasa indonesianya.
"Animmida.. berita ini tidak benar Nona Jung. Saya dan Jayden hanyalah teman lama." Jawab Anne sambil memandang dengan penuh keyakinan pada Nona Jung di hadapannya.
"Oh benarkah.. maaf Denise sshi.. bukannya saya mau ikut campur.. tapi sebaiknya Denise sshi berhati-hati dengan reporter disini. Karena sepertinya berita ini bakal bertahan lama. Tadi saya lihat di depan studio terlihat beberapa reporter telah menunggu." Lanjut Nona Jung mengingatkan.
"Oh No...ngapain reporter-reporter itu kemari..dan bagaimana bisa informasi pribadinya bisa bocor di internet.." gumam Anne sambil melihat sekilas ke lantai dasar di depan studio kantornya. Terlihat berbagai reporter itu sedang berkumpul menunggu informasi.
"Bagaimana caranya saya keluar dari sini." Tanya Anne kepada Stylist Jung di sampingnya.
"Denise sshi sebaiknya kamu pulang lewat pintu belakang. Sepertinya lebih aman. "Kata Stylist jung menyarankan.
"iya sepertinya begitu..sebaiknya saya minta cuti sehari pada Mr. Kim." Ucap Anne yang terlihat sedikit panik.
Anne pun segera memakai sebuah topi serta masker. Tak sia-sia ia sediakan beberapa topi dan masker di lacinya karena memang banyak selebriti yang sering menjadi model pemotretan di Studio Expose dan jika di saat ada scandal atau berita muncul terhadap selebriti itu, mereka akan menolongnya dengan memberikan masker dan topi.
Namun hari itu dia tak menyangka, dia sendiri yang akan memakai topi dan masker untuk melindungi dirinya dari kejaran para pemberita. Anne pun mengendap-endap lewat pintu belakang sembari melihat kanan dan kiri takut tiba-tiba wartawan muncul. Dan dia berhasil melewati kejaran wartawan yang masih menunggu di depan lobby studionya.
"Anne..ayo naik." Panggil seseorang di balik mobil berwarna biru. Anne tampak mengenal pemilik mobil ini.
"Jojo.. sedang apa kamu disini. Bukannya kamu sibuk syuting." Kaget Anne sambil menoleh ke arah kursi depan mobil.
"Ntar aku jelasin..ayok masuk..buruan.." Ajak Jojo yang mau tidak mau membuat Anne segera masuk di kursi penumpang.
Mobil Jojo pun segera melaju menjauhi wartawan. Baru kali ini rasanya dia seperti selebriti yang biasa dia tonton di acara infotainment di Indonesia. Tak pernah sedikitpun dalam tiga tahun dia bekerja di Korea ada niatan sebagai public figure yang dikejar-kejar wartawan seperti saat ini. Anne pun saling memandang dengan Jojo.
"Gilaa.. tiga tahun di korea..ini hal terkekstrem yang pernah aku lakuin." Gumam Anne sembari Jojo masih mengemudikan mobilnya menjauhi Kota Seoul.
"Sorry, Ne.. gara-gara aku, kamu jadi ikutan terlibat..kamu gak papa kan?" ucap Jojo khawatir sambil memandang sahabatnya ini.
"Gak.. aku ga papa.. Cuma sedikit shock aja tiba-tiba banyak wartawan muncul di depan kantor aku.
"Aku sudah meminta Manager Hyung untuk melakukan klarifikasi. Dan mungkin dua jam lagi berita klarifikasi muncul. Maaf urusannya jadi ribet begini." Ucap Jojo merasa bersalah temannya terlibat dalam gossipnya.
"Drrrt...drrt..." Tiba-tiba ponsel Anne pun berbunyi.
"Halo...Lea.." Jojo yang ada di sampingnya mendengar nama Lea sahabatnya, dia menoleh sejenak ke arah Anne.
"ini Lea teman kita?" ucap Jojo kaget.
"Iyaa..." sahut Anne sembari melanjutkan percakapan teleponnya dengan Lea.
Halo Le...sorry...sorry ..kenapa...kenapa?" ucap Anne melanjutkan percakapannya dengan Lea.
"Halo Ne...tadi aku dan Kelly liat Internet.. dan ngeliat sekilas walau foto cewek yang ada di foto itu di blur-in. Kamu pacaran sama actor Jayden Park?" Tanya Lea dibalik telepon.
"enggak Le... aku gak pacaran sama Jayden Park.. terus yang ada di foto itu kamu masak ga tau siapa?" jawab Anne balik nanya pada sahabatnya ini.
"siapa.. bukannya dia Jayden Park." Tanya Lea tak mengerti.
"dia Jojo Lea..." jawab Anne meyakinkan temannya.
"Jojo??? Maksud kamu Park Jonghyun?Sahabat kita?" Lea sedikit kaget dengan apa yang dikatakan sahabatnya ini.
"iya... Jojo mana lagi?? dan dia sekarang ada di samping aku lagi nyetir." Ucap Anne menambahkan.
"Ok.aku speaker ya...bentar...bentar" ucap Anne sembari menekan tombol loudspeaker di smartphonenya.
"Ok.." ucap Lea menunggu Anne.
"iya... Jojo mana lagi?? dan dia sekarang ada di samping aku lagi nyetir."
"Jojo...ini beneran kamu? Kamu kemana aja? kamu ngapain disana..beneran kamu pacaran sama Anne? Tanya Lea yang membuat Anne sedikit kaget.
"Bentar-bentar Lea....nanyanya satu-satu dong... aku gak kemana-mana kok .. aku di korea. Dan masalahnya ribet kalo diceritain. Ntar ya kapan-kapan kalo kita ketemu. Dan aku lagi ga pacaran sama Anne. " jawab Jojo dengan speaker phone yang menyala.
"Okay...Lea... ntar dilanjutin lagi.. aku dan Jojo harus ngehindar dulu dari wartawan." Sahut Anne sembari pamit menutup teleponnya.
Mobil Jojo terus melaju meninggalkan kota Seoul sampai mereka pada sebuah pantai di pinggir jalan. Pantai itu sepi dari pengunjung. Jojo pun segera memarkirkan mobilnya di pinggir pantai. Kemudian ia dan Anne berjalan menuju pantai.
"Huaaahhh pantaaaaiii" seru Anne sembari berlari kecil menuju pantai di depannya. Padahal baru dua bulan yang lalu pantai tak asing baginya, sejak liburan bersama sahabatnya di Jeju dia bahkan snorkeling dan keliling pulau Jeju. Namun pergi ke pantai bareng Jojo hari itu membuat pikirannya berasa tenang dan damai. Serasa semua beban yang ada di pikirannya terangkat. Jojo hanya tertawa kecil melihat sahabatnya senang dengan diajak ke pantai.
"kamu udah lama ga ke pantai?"
"enggak.. baru dua bulan yang lalu..aku snorkeling bareng Lea and Kelly."
"Lea dan Kelly ke Korea? " tanya Jojo kaget.
"Iya.. mereka liburan seminggu disini."
Berarti pas pertunjukan teater itu beneran Anne.
"Jo..Jojo??" panggil Anne yang membuyarkan lamunan Jojo.
"Iya... "
"kamu gak papa?"
"Nggak Ne...i'm OK.. Cuma.. aku ga enak aja sama kamu...kamu di korea malah kenak gossip kayak gini. Mianhe..." kata Jojo pelan sambil memandang Anne di sampingnya.
"Iya,,, kamu udah minta maaf yang keberapa hari ini. aku gak papa kok. Well.. mungkin aku agak kaget aja tadi. Kenapa tiba-tiba banyak wartawan." Jawab Anne yang menenangkan Jojo.
"mumpung kita di pantai yuk mainan ini." sahut Jojo mengeluarkan sekop kecil dan cetakan bermain pasir yang ada di bagasi mobilnya.
"Kamu dapat dari mana?" tanya Anne terlihat senang.
"aku nyimpen ini di mobil udah lama tapi ga pernah aku pake soalnya udah lama banget ga ke pantai. " kata Jojo sambil memulai membangun Istana Pasir.
Jojo dan Anne kembali melanjutkan Istana Pasir. Mulai dari bagian yang kecil hingga membuat kastil yang besar. Terlihat siang itu ada kebahagiaan tersendiri dalam raut wajah mereka, tak terlihat raut muka pusing atau stress memikirkan scandal yang terjadi antara mereka berdua. Semua terlihat natural. Tak terasa mereka main hingga sunset muncul di balik awan.
"Jo...."
"Kenapa Ne.."
"aku berhasil menemukan clue tentang Mama aku."
"Beneran?? Udah ketemu?" kata Jojo ikutan senang.
"Ketemu sih belum. Tapi pas aku ada kerjaan di Seoul Ochestra Hall, aku ketemu orang yang kenal mama. Dan katanya mama adalah seorang violinist. "
"Terus Neee..." tanya Jojo bersemangat.
"katanya... bulan depan Mama bakal ngadain concert di Korea setelah tour dunianya. "
"ini kesempatan bagus Nee...saatnya ketemu mama kamu, Nee... "
"Tapi..." kata Anne berhenti berkata-kata.
"aku takut...mama aku ga inget aku.. aku takut mama ga bakal mengakui aku sebagai anaknya." Lanjut Anne sembari air mata menetes di pipinya.
Jojo yang melihat Anne menangis, kemudian meraih tangannya dan menyeka air mata yang ada di pipinya.
"kamu tenang aja, Nee... mama kamu pasti inget kamu. Mama kamu pasti bakal ngakuin kamu." kata Jojo sembari memeluk Anne yang membuat Anne merasa tenang dan melupakan kesedihannya sejenak. Jika tak ada Jojo disampingnya, mungkin Anne bakalan stress memikirkan segala yang terjadi seorang diri.
"Makasi ya Jo, sudah ada di samping aku." Kata Anne berbisik sambil masih dipeluk oleh Jojo. Sore itu terasa lebih indah daripada biasanya. Entah kenapa saat Anne dan Jojo melihat sunset di pantai itu, hati mereka merasa lebih damai daripada biasanya.
"Ne,,, Yuk kita balik."
"Iya.. yuk balik ke Seoul...kamu pasti ada schedule kan?"
"iya..kok kamu tau?"
"iya..tadi Manager Han nelepon di hp aku.. nanyain kamu..katanya nanti malam ada siaran live dan tanya kita ada dimana. Tapi by the way Manager Han tau nomer aku dari mana." Balas Anne penasaran.
"Hehehe.. Maap Ne.. Manager Aku minta nomer kamu tadi pas aku panik nyariin kamu, kayakya manager aku takut kalo aku atau kamu kenapa-napa." Jawab Jojo sedikit bersalah tidak bilang mau memberi nomer Anne pada Managernya.
"Iya gak papa.. yuk cabut..." Jawab Anne santai.
"Okay"
♥♥♥
Malam harinya Jayden akhirnya tetap siaran live radio. Dan talk show radio itu berlangsung sekitar satu jam. Jayden pun seharian itu langsung menduduki pencarian no. 1 portal web korea dan disusul oleh Fotografer D diurutan no.2 yang tak lain tak bukan adalah Denise.
"Selamat malam, berjumpa lagi dengan Real Talk Live Radio bersama saya DJ Kang's disini. " Sapa Kang Sin Ji, seorang radio DJ terkenal membuka acara malam itu.
"Kali ini kita ditemani oleh Actor terkenal, Jayden Park. Annyeong Haseyo"
"Nee...Annyeong Haseyo..." jawab Jayden sedikit gugup.
Dan talk show malam itu berjalan lancar sampai pada segment akhir ada dari penggemar memberikan beberapa commentnya.
"Annyeong haseyo... saya penggemar dari Jayden sshi.. saya ingin menanyakan apakah pemberitaan seharian ini benar?" kata seorang penggemar dalam pesan kakaotalk talk show malam itu.
"Tidak benar.. kami hanyalah sahabat. Maaf sudah membuat kalian khawatir." Jawab Jayden tegas.
Dan sesi talk show radio pun berakhir, Para reporter telah menunggu di depan stasiun siaran. Dan Manager Han segera membawa Jayden ke mobilnya. Mereka ingin menghindari para wartawan dan segera meninggalkan stasiun radio itu. Mobil agency pun melaju malam itu dan menuju ke Apartement Jayden. Sesampainya di Apartement, Jayden pun segera mengambil air mineral di dalam lemari pendingin. Satu untuknya dan satu untuk Han Junki.
"Jayden...are u OK.."
"i'm OK hyung..."
"hyung.. tak bisa membayangkan jika kamu telat siaran dan membatalkan acara radio malam ini. pasti pemberitaan akan lebih parah dari hari ini.."
"hyung... mianheyo...maaf sudah merepotkanmu hari ini."
"iyaa.. itu sudah menjadi kewajibanku.. bagaimana Nona Denise... apakah dia tidak apa-apa?"
"dia sedikit shock terkait pemberitaan dan reporter yang mengejar-ngejar kami."
"sudah kuduga.. tapi ku harap semoga dia baik-baik saja. Sekarang bagaimana rencanamu ke depan"
"Aku hanya ingin menenangkan diri sejenak hyung. Bolehkah aku beristirahat selama dua hari. Hyung juga harus istirahat. " kata Jayden yang bersandar di sofa ruang tamunya.
"Baiklah.. aku tidak akan mengganggumu..kau istirahatlah.. aku pulang dahulu."
"terima kasih Hyung."
♥♥♥
Malam itu Anne tak bisa tidur nyenyak meskipun ia sudah berusaha memejamkan matanya, tetap saja tak biisa terlelap.
"Drrrdddt...Drrrrtt.." tiba-tba smartphone Anne pun berbunyi.
"yoboseyo..." kata Anne saat mengangkat panggilan dari smartphonenya.
"Anne.. aku baru selesei siaran tadi. " Ucap Jojo memulai pembicaraan.
"Aku tahu..." sahut Anne pelan.
"Sorry yaa...seharian ini kamu jadi diribetin gini.. maaf udah buat kamu kesusahan." Kata Jojo yang terdengar tulus banget.
"Iya.. aku tahu.. kamu juga ga bermaksud begitu." Kata Anne menenangkan.
"Ne...kita masih bisa ketemu kan?" Tanya Jojo terdengar pelan.
"kamu bicara apa sih, Jo.. of course. Kita kan sahabat. " lanjut Anne terdengar ceria.
"Syukurlah... makasih ya Ne.."
"Iya, sama-sama."
"Good Night, Anne."
"Good Night, Jojo." Kata Anne mengakhiri percakapan telepon malam itu.
Anne pun segera bangkit dari tempat tidurnya kemudian membuka sedikit tirai jendelanya. Terlihat pemandangan kendaraan masih berlalu lalang di Sungai Han berkedap-kedip dengan indahnya. Terlihat kedamaian dari keramaian disana.
"Well.. that's right, Anne. He's just your best friend."
Sebuah kata yang menenangkan namun terdengar sedikit menyakitkan. Apakah aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya. Oh Anne.. apa yang sudah kamu pikirkan.
♥♥♥
Seminggu semenjak scandal itu, Anne masih dikelilingi wartawan yang memburu kelanjutan beritanya. Namun di minggu yang kedua kemunculan mereka semakin berkurang. Dan hari ini tak telihat lagi para wartawan yang mengejarnya seperti dua minggu lalu. Situs web portal pun tak lagi menunjukkan namanya di deretan ranking teratas.
Jojo pun sudah jarang menghubunginya entah karena kesibukannya atau tak ingin menyulitkan Anne dengan menimbulkan gossip baru. Namun entah kenapa dia kangen melihat keseruan ngobrol bareng Jojo. Kangen makan es krim bareng dan rindu Jojo yang selalu setia menjadi pendengarnya. Kini ia merasa kembali sendiri di tengah hattrick keramaian Kota Seoul. Akankah dia bisa menemukan Ibunya. Atau haruskah dia kembali ke Indonesia.
Entahlah.. banyak pertanyaan yang menumpuk di pikirannya hari itu. Dan saat ini yang harus dia pikirkan adalah fokus kembali bekerja. Seharian itu ia harus mengedit hasil pemotretan tiga client yang harus selesai besok pagi. Dan mungkin dia harus semalaman di kantor studionya.
"ok.. sepertinya aku harus bergadang." Kata Anne sendirian sambil membuat segelas milk tea hangat favoritenya.
Jam dinding kantor menunjukkan pukul sembilan malam, para staff telah pulang jam enam sore. Dan hanya dia yang tersisa malam itu. Pukul sepuluh malam akhirnya pekerjaan Anne selesai dan dia tak jadi bermalam di kantornya. Kantor Anne terlihat sepi dan tinggal hanya beberapa petugas keamanan yang berjaga bergantian malam itu. Anne pun melangkah keluar kantornya dengan lesu. Tenaganya telah terkuras seharian bersama deretan pekerjaan yang deadlinenya hampir bersamaan. Tiba-tiba sebuah mobil biru yang dia cukup kenal menghampirinya.
"Anne.. yuk.. pulang bareng aku.." Ajak seseorang dibalik kemudi mobil.
"Hey Jojo...long time no see." Jawab Anne semangat.
Anne pun segera memasuki mobil Jojo dan Jojo segera memutar mobilnya untuk mengantarkan Anne pulang.
"Nee... kamu pasti belum makan malam kan.. coba kamu ambil bungkusan makanan di jok belakang."
"Bener banget.. kamu tahu banget aku belum makan. Wah...burger favorite aku.. thanks ya Jo.." kata Anne sambil mengambil makanan yang ada di kursi belakang.
Anne pun menyandap burger itu dengan lahap yang membuat senyum di bibir Jojo yang sedang menyetir.
"Jo..kamu tumben ke kantor aku tadi." Tanya Anne yang telah selesei memakan burgernya.
"sebenarnya aku kangen ketemu kamu.. tapi dua minggu ini kerjaan sibuk banget. Dan aku juga harus menghindar dari kejaran reporter yang kemana-mana mbuntutin aku nyari berita." Jawab Jojo saat mereka berhenti di lampu merah.
"Aku juga kangen kamu Jo..." kata Anne pelan.
Mobil Jojo melaju di tengah keramaian Seoul. Jam sepuluh malam, jalanan masih ramai dan banyak warga Seoul yang masih makan di café atau sekedar berjalan-jalan. Dan tak terasa mobil Jojo pun berhenti di depan Apartement Anne.
"Jo.. besok aku mau ke Seoul Orchestra Hall." Lanjut Anne sambil memandang mobil-mobil yang berjalan di sisi sebelahnya.
"kamu mau aku temenin?" ucap Jojo menawarkan.
"Ga usah.. kamu pasti sibuk kan..?" kata Anne menolak ajakan Jojo. Ia tak ingin merepotkan sahabatnya lebih banyak lagi.
"enggak kok.. kebetulan schedule aku besok lagi ga ada. lagian besok weekend pasti macet banget di jalan. Biar aku temenin aja. Jam berapa kamu kesana?" Tanya Jojo pada Anne.
"Besok aku rencananya jam delapan malem kesana sehabis nonton concert Ritme Jung's Ochestra.
"Ok.. aku jemput jam 7.30 malam yaa."
"Thanks ya Jo.."
"Untuk apa?"
"Untuk semuanya."
♥♥♥