Musim Panas telah berlalu, bunga-bunga musim semi telah bermekaran. Seperti bunga sakura yang berwarna merah muda yang ada di depan apartement Anne tampak cantik ketika berguguran jika tertiup oleh angin. Kicauan merdu burung di pepohonan juga menyambut pagi. Seperti biasa Anne bangun pagi dan bersiap melakukan rutinitasnya pergi ke kantor.
Kali ini dia ingin menaiki subway karena ingin menikmati pemandangan musim semi di kota Seoul sekaligus ingin mencari suasana yang baru. Di kanan kiri jalanan Seoul tampak indah dihiasi oleh bunga-bunga musim semi yang mulai muncul dan bermekaran. Meskipun beberapa toko yang ada masih tutup karena masih pagi, banyak beberapa pegawai yang mulai datang bekerja menyiapkan tokonya. Tak hanya Anne yang sibuk di pagi hari, rombongan pekerja kantoran juga banyak yang menggunakan subway sebagai modal transportasi cepat untuk mengantarkan mereka ke kantor masing-masing.
Musim semi seperti ini sebenarnya paling cocok untuk menikmati bunga sakura yang mulai bermekaran di pinggis Sungai Han. Biasanya banyak pasangan maupun keluarga yang menghabiskan waktu dengan menikmati bunga sakura bersama. Namun Anne tak bisa melakukan hal itu. Karena kedua keluarganya di Korea sibuk bekerja.
Sudah hampir dua bulan semenjak pertemuannya dengan Mama dan Kak Junsu. Mamanya kembali mengikuti touring dunia Ritme's Jung Ochestra. Karena Beliau masih terikat kontrak dan akan kembali setelah Touring di Autralia selesai. Mama Anne berjanji pada Anne akan mengajaknya dan Junsu untuk liburan keluarga bareng saat tiba di Seoul. Sedangkan Kak Junsu disibukkan dengan praktek dokternya di rumah sakit dia bekerja.
Sehingga untuk melewatkan waktu bersama bertiga, mereka perlu mengosongkan jadwal jauh-jauh hari. Meskipun begitu, Anne tetap merasa senang karena akhirnya mereka bisa berkumpul bersama.
Anne pun kembali disibukkan dengan pekerjaannya sebagai fotografer. Sebuah rutinitas yang melelahkan karena dikejar-kejar deadline namun membuat hatinya senang. Sesekali dia juga video call bersama dengan kedua sahabatnya yang ada di Jakarta. Dan menceritakan semua yang telah terjadi sebulan belakangan.
Awalnya Lea dan Kelly juga shock mendengar Kak Junsu adalah Kakak Kandung Anne. Mereka juga kaget mengetahui Jojo sekarang adalah Actor terkenal di Korea. Dua berita yang tak pernah dia duga untuk disampaikan kepada kedua sahabatnya. Anne sendiri kadang sampai saat ini masih tak percaya dengan apa yang telah dialaminya belakangan ini.
Anne sudah melewatkan dua hari untuk istirahat di apartementnya akibat kecapekan karena beberapa minggu dia habiskan untuk lembur di kantor. Anne harus mengerjakan beberapa project pemotretan. Karena terlalu fokus bekerja dia kadang lupa makan.
Kak Junsu yang merupakan keluarga satu-satunya Anne di Korea karena Mamanya sekarang masih tour concert di luar negeri telah berkali-kali mengingatkannya untuk selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Namun terkadang Anne melupakan nasehat kakaknya. Akibatnya dia harus istirahat di rumah untuk beberapa hari.
Anne mencoba sarapan bubur yang dibuat oleh Kak Junsu, sebelum berangkat ke Rumah Sakit, Kak Junsu menyempatkan mampir ke Apartement Anne untuk memberikan sarapan untuknya. Kak Junsu tahu kalau Anne bakal lebih memilih istirahat dan tidur daripada harus membuat sarapan untuk mengisi perutnya.
"Ehm..ini enak banget. Ternyata kak Junsu pandai memasak. Wah.. kakakku ini udah pinter, jadi dokter dan sekarang dia juga jago memasak. Kurang apa coba." Ucap Anne bangga.
Anne pun mengirim pesan ke kakaknya beserta gambar bubur yang dimakannya.
To: Kak Junsu
Kak...makasih buburnya yaa..Anne kenyang banget makannya.
Tak lama berselang ada balasan dari Kak Junsu.
To: Anne
Iya Adekku sayang, sama-sama. cepat sembuh yaa.. jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja. Kalau capek kamu harus istirahat.
Rasanya seperti mimpi bagi Anne, cowok yang selama SMA dia kagumi dan sangat populer di SMA kini adalah kakak kandungnya. Dan kini adalah keluarganya.
"Ah..aku bosan sekali di Apartement, rasanya ingin segera kembali bekerja." Gumamnya sendirian setelah sarapan di ruang makan.
Namun Anne tak bisa berbuat apa-apa karena badannya masih terasa lemah dan dia hanya bisa kembali istirahat sembari memikirkan apa yang bisa dia lakukan di apartemennya.
Kemudian diraihnya smartphone yang ada di meja ruang tamunya. Anne pun menelepon salah satu nomer pagi itu.
"Yeosebeseyo.." ucap Jojo senang.
"Yeobeoseyo Jojo.." balas Anne senang mendengar siapa yang menjawab meneleponnya.
"gimana keadaanmu, Ne?"
"Udah mendingan, Jo.."
"Kamu kok bisa mengangkat teleponku, Jo..bukannya hari ini kamu harus syuting CF?" balas Anne keheranan.
"Iya..aku sudah sampai di lokasi syuting. Setekah jam lagi syuting dimulai."
"sepertinya aku mengganggumu hari ini.."
"kamu jangan bilang begitu dong. Aku senang karena kamu meneleponku. Maafkan aku yang tak bisa menemanimu karena aku harus menyelesaikan scheduleku." Ucap Jojo merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, Jo.. aku tahu kalau kamu sibuk. Jo. Sudah dulu ya..aku mau istirahat." Ucap Anne mengakhiri pembicaraannya di telepon.
"iya..kamu istirahat yaa..jangan lupa minum obat." Balas Jojo yang harus mulai syuting pada pagi itu.
Anne pun menuju jendela apartementnya. Dia pun memandang keadaan di luar apartementnya. Nampak ada beberapa pohon sakura yang sudah berbunga dan bermekaran dengan sangat indah.
"Ternyata sudah musim semi. Cantik banget bunga sakuranya." Gumam Anne sembari memandang kagum bunga-bunga sakura yang mulai bermekaran.
Dia pun mulai membuka smartponenya dan memotret pemandangan bunga sakura di luar di balik jendela apartemennya. Anne merasa musim seminya tahun ini sangat berbeda dari musim semi yang biasa dia lewati di Korea. Kini ada Mamanya, Kak Junsu dan juga Jojo.
Seminggu kemudian...
Anne pun kembali sibuk bekerja setelah istiahat selama seminggu. Begitu datang, Anne disambut dengan jadwal pemotretan dari pagi hingga sore. Anne pun menikmati hari itu dan tak terasa dua jadwal pemotretan hari ini akhirnya selesai.
"Denise sshi.. bagaimana keadaanmu.. sudah baikan?" Kata Stylist Jung yang telah siap pulang bekerja saat berapa di ruangan Anne sore itu.
"udah mendingan Nona Jung. Sepertinya saya telah melewatkan banyak pekerjaan beberapa hari ini." Ucap Anne merasa tak enak.
"Tidak Apa-apa Denise. Beberapa pekerjaan ini masih bisa ditunda karena ada beberapa jadwal pemotretan yang belum fix. Jadi kita masih bisa menyelesaikannya di dua tiga hari mendatang. Kalau kamu tidak kuat. Mending istirahat di rumah, kita bisa menunda jadwal pemotretan sehari atau dua hari lebih lama, sampai kamu pulih benar." Kata Nona Jung kembali melanjutkan kata-katanya sembari menatap Denise yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Iya Nona Jung..tapi tenang saja, saya sudah baikan. Terima kasih atas perhatiannya. Saya tak ingin menunda lebih lama. Karena deadline kita telah banyak yang tertunda." Jawab Anne yang tak ingin merepotkan Nona Jung dan beberapa Staff lain yang harus menunda pekerjaan mereka juga karena Anne jatuh sakit beberapa saat yang lalu.
"Baiklah kalau begitu. Saya pamit pulang dulu. Kamu juga sebaiknya habis ini lekas pulang. Besok kita ada pemotretan cover majalah Jung Woo sshi.." lanjut Nona Jung pamit untuk pulang.
"Iya Nona Jung..Jangan khawatir sebentar lagi saya selesai. Hati-hati Nona Jung." Kata Anne sambil melambaikan tangannya.
"Iya... makasih..saya pergi dulu ya." Jawab Nona Jung sembari melambaikan tangannya dan menghilang dibalik tangga menuju parkiran depan Studio Expose.
Setengah jam kemudian, Anne pun juga pulang. Namun ia tak langsung pulang, dia mampir ke Sungai Han. Sudah lama rasanya ia tak berjalan memandangi Sungai Han yang tenang. Dan Anne pun segera mengeluarkan kamera dari tas kecil yang ia bawa di bahunya.
Ia pun memotret pemandangan sore itu. Mulai dari beberapa anak kecil berlarian mengejar anak anjing di taman, beberapa orang busking bernyanyi di beberapa sudut di sepanjang sungai Han, beberapa orang yang bersepeda di Sungai Han, serta sunset yang senantiasa mempesona ada di saat dirinya ingin sendiri.
Sungguh pemandangan sunset yang indah. Seandainya Papa dan Jason juga disini.
Anne pun kemudian mengeluarkan smartphone di dalam tasnya. Dia pun mencoba menghubungi keluarganya di Jakarta.
"Halo Papa...gimana kabarnya?"
"Papa baik, Anne. Kamu gimana kabarnya.. udah makan?" tanya Papanya hangat.
"Anne baik-baik aja Pa.. Anne belum makan Pa.. nanti Anne akan masak di Apartement. Papa kapan mau ke Seoul.. Anne kangen."
"Papa mungkin winter mau kesana bareng Jason. Papa ingin merayakan tahun baru bareng kamu dan Jason." Sahut Papanya di balik telepon.
"Papa jaga kesehatan yaa..salam buat Jason juga." Ucap Anne hangat.
"Iya sayang.. sampai jumpa winter yaa." Ucap Papanya sembari menutup telepon.
Selamat Datang Musim Semi, semoga hari-hariku indah seperti bunga-bunga di Musim Semi yang bermekaran dengan cantiknya dan menjadi lebih berwarna.
♥♥♥