Sudah sebulan sejak Jojo ketemu Anne. Dia hanya bisa saling bertukar pesan karena dia harus menyelesaikan movie yang dia sudah persiapkan sejak lama. Dan hari ini adalah dia terbebas dari berbagai jadwal karena Han Junki, sang Manager mengijinkannya untuk istirahat hari itu. Dan eomma dan Appanya akan kembali ke Korea nanti siang.
"hyung eoddiga..Hyung ada dimana?" tanya Jojo lewat telepon pada managernya.
"Hyung masih di perjalanan. Bagaimana... Aboenim apakah sudah datang?"
"Belum hyung.."saya sudah ada di bandara. Lima belas menit lagi mungkin baru landing.
"Ok..nanti hyung menyusul kesana. Hyung masih dalam perjalanan. " Jawab Han Junki yang masih berada di kantornya karena harus berdiskusi dengan beberapa writer drama mengenai tawaran bermain denga Jayden.
Setelah dua puluh menit berlalu, pesawat yang ditunggu Jojo pun landing dan Jojo masih menunggu di kedatangan International.
"Mom.... Dad..." panggil Jojo sambil memeluk kedua orang tuanya yang membawa masing-masing kedua koper.
"Jonghyun aah..appa bogoshipo..."
"eomma bogoshipo...."
"Eomma..Appa... kalian bawa apa saya kok banyak banget bawaanya." Tanya Jojo yang heran melihat bawaan kedua orang tuannya.
"Oh.. ini?? ini sebagian oleh-oleh dari Amerika. buat Halmeoni dan Harabeoji juga, juga tentunya buat Anne.." sahut Eommanya sambil senyum-senyum.
"Eommaa..." Jojo hanya bisa tersenyum sumringah mendengar nama Anne disebut eommanya.
Di lobby bandara, terlihat Han Junki Sang Manager telah menunggu mereka.
"Annyeong haseyo.. aboenim.. eomeoni.." sapa Han Junki dengan sopan kepada kedua orang tua Jojo.
"Oh.. Junki ya, wasseo... eorenmaniyaa..." Sapa Papa Jojo ramah.
"Nee.. eorenmaneyo...abeonim." jawab Han Junki sopan.
"Junki kamu tidak banyak berubah.." Kata Mamanya sambil menjabat tangan Manajer Jojo.
"Iya.. tentu saja.. saya masih sama seperti dulu." Balas Han Junki sembari tersenyum.
Jojo pun membantu Han Junki mengangkat koper kedua orang tuanya dan dimasukkan ke dalam bagasi belakang. Kemudian perjalanan mereka kembali dilanjutkan untuk makan siang. Jojo terlihat memilihkan menu untuk kedua orang tuanya dan Junki yang terlihat kelelahan menunggu kedua orang tuanya.
"Jonghyun... bagaimana kabarmu disini." Kata Mama setelah selesei memilih menu makan siangnya.
"Jonghyun baik-baik aja, Ma.. "
"Ku dengar kamu pacaran dengan namanya Anne."
"Nggak Ma.. berita yang ada di tabloid dan internet itu tidak benar. Kami hanya berteman. " Sanggah Jojo sambil tersenyum.
"Oh...Cuma teman?? Tapi kamu suka sama dia.?" Sahut Papanya yang ternyata juga penasaran dengan hubungan anak satu-satunya.
"Hmm...Maybe..sudah..sudah.yuk..makanannya udah datang." Seru Jojo mengalihkan pembicaraan.
Han Junki yang melihat Jojo yang tidak biasanya, hanya tersenyum dan sesekali memandang Jojo yang masih bermuka merah akibat di interogasi tentang hubungannya dengan Anne.
Dari kejauhan, terlihat seseorang yang familiar memasuki restaurant siang itu. Jojo pun segera bangkit dan menemui wanita itu.
"Mom... aku pergi sebentar.." Jojo pun terlihat meninggalkan mejanya dan segera menuju pintu restaurant.
"Anne... kamu sama siapa kesini?"
" aku sama stylist Jung lagi makan siang."
Annyeong haseyo Jung Stylist."
"Annyeong haseyo Jayden sshi..."
"Kamu mau bergabung dengan kami?" ajak Jojo hangat.
"Ehm..bagaimana ya.." ucap Anne yang sedikit kaget mendengar ajakan makan yang tak terduga.
"Ayolah Ne... " Pinta Jojo yang membuat Anne tak bisa menolaknya.
"arraseo."
Jojo pun membawa Anne dan Stylist Jung untuk makan siang bersama Papa, Mama dan Manajernya. Terlihat Mama Jojo sumringah saat melihat seorang wanita yang ia hanya melihat samar-samar di tabloid.
"Annyeong haseyo.."
"Hallo Anne.. apa kabar?" Kata Mama Jojo tersenyum sambil mempersilahkan Anne duduk.
"Saya Baik. Terima kasih." Jawab Anne sambil mengajak duduk Stylist Jung.
"Ne... kenalkan ini mamaku.. dan papaku."
"Annyeong haseyo.." jawab Anne gugup.
"Mom..dad.. ini Anne. Dan ini stylist Jung, rekan Kerja Anne." Jawab Jojo memperkenalkan Anne pada orang tuanya.
"Hai.. saya Mamanya Jonghyun. "
"Saya Papanya Jonghyun.. salam kenal"
"Nee,,Anyyeong haseyo... saya Anne temannya Jonghyun."
"Jadi ini Anne temannya Jonghyun saat di Malang?"
"Nee...benar sekali. Apa kabarnya tante?"
"Tante sehat, Anne.. ini tante bawakan oleh-oleh buat kamu." Kata Mama Jojo sambil mengeluarkan sebuah bingkisan yang dia bawa dari mobil Manajer Jojo.
"Tante ada feeling kalau akan bertemu kamu hari ini. jadi tante membawanya. Tante harap kamu menyukainya." Lanjut Mama Jojo lagi.
"Terima kasih Tante... tante tidak udah repot-repot." Kata Anne sambil mengambil bingkisan yang dibawa Mama Jojo.
Anne yang kaget melihat Mama dan Papa Jojo fasih berbahasa Indonesia, hanya bisa menjawab pertanyaan orang tua Jojo dengan sedikit gugup. Stylist Jung yang sejak tadi bersamanya hanya bisa terdiam sesekali tersenyum melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Ia tak sengaja melihat pertemuan Anne dengan orang tua Jayden. Awkward namun menyenangkan.
♥♥♥
Sejam berlalu, Anne pun berpamitan pada kedua orang tua Jojo dan kembali ke Studio bersama Stylist Jung karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Jojo pun segera mengajak Mama dan Papa serta managernya untuk menuju rumah mereka yang ada di Seoul. Sebenarnya rumah Jojo terletak di salah satu kawasan elite di Kota Seoul, namun dia sendiri terlalu sibuk dan memilih untuk pindah ke Apartement miliknya karena rumah mereka terlalu besar untuk ditempati sendirian.
"Papa menyukainya Jonghyun.. segera kejar.. nanti jika ada yang mengejarnya duluan, kamu bakal nyesel." Seru Papa Jojo ditengah perjalanan.
"Ah.. Papa ini..iya, Jonghyu tahu, Pa..Jonghyun lagi berusaha Papa."
"Mama juga suka dengan Anne. Dan sepertinya wajahnya tak asing bagi Mama."
"Ah mama...iya Ma.. Jonghyun tahu. Ma...Anne pernah ke rumah kita saat di Malang? " jawab Jojo tersipu malu.
"Oh iyaa kah?"
"Iya Ma.. yang waktu itu Jonghyun ajari main gitar."
"Oh...gadis kecil yang ngekost di Malang?"
"Iya Ma.."
"Waah.. kalau memang jodoh.. mau kemanapun kamu pergi pasti ketemu ya.." ucap Mamanya sembari tersenyum.
"Ah...mama ini bisa saja..." ucap Jojo semakin merah pipinya.
"Abeonim.. eomonim..Jayden mukanya merah sekali kalau kalian menggodanya lagi mungkin bakal meledak saking merahnya." Goda Managernya sambil fokus menyetir.
"Ah... Hyung... kau juga sama saja dengan Papa dan Mama." Ucap Jojo yang tak bisa menyembunyikan perasaannya.
Perjalanan dari bandara menuju kediaman keluarga Jojo dilewati dengan sangat lancar. Setelah kurang lebih tiga puluh menit, mobil yang dikemudikan Junki pun tiba di kediaman Jayden. Mama dan Papa Jonghyun rencananya akan menetap di Korea selama beberapa bulan untuk liburan dan berisitirahat.
Kemudian mereka akan kembali ke Amerika untuk melanjutkan rutinitas melukis dan berbisnis yang selalu mereka kerjakan. Tampak rumah model classic nan megah itu dibuka. Mereka telah disambut oleh Bibi asisten rumah tangga keluarga Jojo yang selalu menjaga rumahnya selama Papa dan Mama Jonghyun di Amerika.
"Apa kabar Bibi?"
"Tuan Jojo... apa kabar..."
"Tuan Park... Nyonya Park...annyeong haseyo"
"Halo Bibi Sunhee bagaimana keadaan anda dan rumah?"
"Saya baik Nyonya.. rumah juga dalam keadaan baik." Jawab Bibi Sunhee ramah dan mempersilahkan kedua orang tua Jojo masuk.
Sudah hampir setahun, mereka meninggalkan rumah dan tinggal di New York. Bibi Sunhee pun menyiapkan makanan dan minuman untuk menyambut Papa dan Mama Jojo serta Manager Han. Obrolan ringan kedua orang tua Jojo, Jojo serta Managernya dilanjutkan di ruang tamu. Jojo pun menceritakan kegiatannya dan Mama Papanya menceritakan pengalaman mereka tour dan bisnis di berbagai negara.
♥♥♥
Beberapa jam kemudian setelah makan siang....
"Denise sshi..kurasa kau cocok dengan Jayden sshi..dan sepertinya orang tua Jayden sshi setuju denganmu." Goda Stylist Jung saat berada di ruangan Anne.
"Ah.. Nona Jung bisa saja..."
"Beneran lho.. terlihat dari cara mereka memperlakukanmu siang tadi."
"Kami hanya berteman Nona Jung."
"Tapi sepertinya bukan hanya berteman bagi Jayden."
"Nona Jung darimana bisa menyimpulkan seperti itu."
"saat kau tak masuk beberapa hari, Jayden menemuiku dan terlihat cemas. Saat itu dia langsung bergegas untuk menemuimu. Dan ku pikir itu bukan hanya perasaan sebagai teman."
"benarkah dia terlihat cemas..?"
"Bagaimana denganmu Denise sshi? Apakah kau menyukainya?" ucap Nona Jung tiba-tiba.
"Aku.. masih tak tahu..Nona Jung. Aku tahu Jojo itu sangat perhatian denganku, namun aku juga tahu banyak hal yang membuat kita hanya dapat menjadi sahabat. Mulai dari semua pemberitaan di media, para fans, dan lawan main barunya yang sedang digosipkan dengannya. Semua itu membuatku berpikir..apakah aku dapat bersamanya. Apakah kita dapat bersama seperti dulu. " ucap Anne sembari menatap jendela ruang kerjanya.
♥♥♥