Keesokan harinya, mereka bertiga mengosongkan jadwal di pagi hari. Karena lelah seharian kemarin dengan jadwal liburan yang lumayan padat. Mereka ingin fokuskan pagi itu dengan istirahat. Jetlag Lea dan Kelly ternyata baru kerasa sekarang, dan Anne pun juga ingin beristirahat sejenak setelah jalan-jalan kemarin. Siangnya mereka berencana ingin ke Yes You, sebuah pusat perbelanjaan make up dan kosmetik lengkap di Korea yang terkenal di Dunia yang pasti sayang banget untuk dilewatkan.
Setelah puas berbelanja, mereka berencana untuk ke Seoul Art Center yang terletak di kawasan Seocho-gu, sebuah pusat kesenian Seoul yang terkenal dengan kesenian mereka yang berumur ribuan tahun. Serta untuk menikmati pertunjukan teater yang akan digelar malam itu. Seoul Art Center memang sering digunakan dalam pertunjukan seni budaya dan pameran baik itu tarian, opera, teater, film dan musik.
Dan kali ini Anne sudah memesan tiga tiket pertunjukkan teater untuk mereka. Pukul 19.00 KST, mereka telah siap menuju lokasi. Mobil Anne selalu setia menemai sahabat tiga serangkai ini berkeliling Kota Seoul. Karena saat weekend seperti ini mereka harus lebih awal berangkat, agar terhindar dari kemacetan.
Dan tepat pukul 19.45 KST mobil Anne telah terparkir di halaman parkir Seoul Art Center.
"Kita masih punya waktu lima belas menit." Kata Anne sambil melihat jam tangannya.
"Yuk.. kita mending segera ke dalam. Takut disananya malah antre lama. " Lanjut Kelly mengajak kedua sahabatnya ini masuk ke dalam.
Dan benar saja, ternyata di dalam telah ramai oleh orang yang ingin menonton. Karena hari ini akan ada pertunjukan teater yang lagi diminati "Shining in Your Eyes" dengan pemain utama seorang model sekaligus aktor yang korea yang terkenal hingga di luar negeri, Jayden Park. Dan kabarnya aktor ini baru pulang dari Amerika setelah tiga tahun membintangi perfilman hollywood.
"Ne..kamu beneran tau kalo teater hari ini banyak diminati?" tanya Lea yang keheranan mengapa malam itu suasana ramai sekali.
"Enggak, Le... aku asal aja beli tiketnya. Honestly, ini pertama kalinya juga aku nonton teater disini. " bisik Anne sembari menuju nomor kursi duduk untuk mereka bertiga.
Pertunjukan teater itu pun dimulai. Dengan penataan lighting dan tata panggung yang indah serta acting dari semua pemain yang terlihat natural dan terutama jalan cerita yang tak bisa ditebak, semua penonton pun terhanyut mengikuti jalan cerita. Dari bangku penonton hanya sesekali terdengar gemuruh tepuk tangan atau kata-kata seperti wooooah... wow....sampai muncullah aktor utama yang membuat ketiga sahabat itu tercengang.
"Ne... coba liat brosur teater kali ini.. liat siapa nama actor utamanya." Tanya Lea pada Anne yang sedang memegang brosur di tangannya.
"Jayden Park namanya. " Sahut Anne sambil memandangi Main Actor yang sedang bermain di atas panggung.
"well.. ini sepertinya familiar banget wajahnya." Balas Anne masih memandangi actor itu.
Aktor tersebut sangat pandang beradu acting dengan lawan mainnya dan sesekali memandang ke arah penonton. Dalam tiga detik pandangan Anne dan aktor itu bertemu. Namun Aktor itu kembali melanjutkan aktingnya.
"Wait...wait...is he our friend, right? Ini mukanya kayak Jojo." tanya Kelly yang saling pandang dengan Anne dan Lea.
"He's Jojo..aku yakin." balas Anne lagi.
Ketiga sahabat ini tercengang melihat apa yang ada dihadapannya. Mereka ingin memastikan apa yang dilihatnya barusan dan bergegas menemui aktor itu setelah acara selesai. Namun diurungkan kembali niat mereka.
"Kita harus menemui actor itu." Seru Kelly bersemangat.
"Bener banget Kel, aku juga penasaran. Itu beneran Jojo bukan?" Ucap Lea sambil menunggu di dekat ruangan actor berkumpul.
"Tapi.. masak Jojo beneran disini. Kayaknya kita salah deh, Kel..Le.." ucap Anne mulai ragu.
Sepertinya timing nya kurang tepat. Para reporter telah berkumpul dan penonton lain terlihat menunggu untuk bertemu Jayden Park. Akhirnya ketiganya memilih pulang menuju apartement Anne.
♥♥♥
New York May, 2019
"Jayden, kamu dapat tawaran berperan dalam pertunjukan teater di Korea." Lanjut Manajer Han pagi itu. Han Junki adalah manajer Jayden Park alias Park Jonghyun. Beliau sudah bersama Jayden selama tiga tahun. Sejak Jojo memutuskan berhenti menjadi atlet basket dan memilih menjadi model. Semenjak itu tawaran drama, movie berdatangan. Dan bahkan Jayden saat ini sedang menyelesaikan dua movie hollywood. Dan minggu ini adalah minggu terakhir mereka di Amerika Serikat.
"Benarkah, Hyung? sepertinya sudah waktunya aku pulang ke Korea." kata Jayden bersemangat.
"Jadi kamu menerimanya? Akan ku bicarakan dengan Pdnim teater ini. " Kata Han Junki sambil menekan tombol angka di Smartphonenya.
"Okay... scene kamu tinggal dua lagi kan? Bersiaplah..setengah jam lagi kita mulai." lanjut Manajer Han sembari memeriksa apakah ada yang dibutuhkan Jayden untuk adegan movienya.
"Nee...Hyung..arraseoyo.." Jawab Jayden sambil memegang script untuk berlatih adegan dalam dialognya sore itu.
Setelah Manajer Han pergi sebentar meninggalkan Jayden. Pikiran Jayden pun kembali kepada masa-masa SMAnya di Malang. Dia yang akhirnya melanjutkan satu tahun SMA di sekolah Korea setelah itu Kuliah di Amerika dan direkrut menjadi Atlet Basket Korea Profesional, namun langkahnya harus terhenti karena cedera lututnya. Hingga akhirnya dia kembali pada dunia yang lama dia tinggalkan, yaitu dunia seni. Tujuh tahun yang benar berasa warna-warni. Dan kerinduannya pada satu orang, yang entah kapan dia bisa bertemu lagi, Denise Anne.
♥♥♥
Seoul, June 2019
Jojo kembali bersiap untuk memulai debut menjadi actor teater. Meskipun dia sudah malang melintang di drama atau movie, tetap yang bisa menghilangkan rasa nervousnya kali ini. dan sejam lagi pertunjukan dimulai.
"Hyung, bagaimana keadaan di luar?" kata Jayden sedikit cemas.
"semua Ok Jayden.. kamu tenang saja. Banyak penonton yang sudah datang dan mengantre untuk masuk Gedung Pertunjukan." Kata Manajer Han sambil me-list jadwal Jayden di buku Agendanya.
Pdnim mulai mengatur jalannya cerita melalui headphonenya dan semua pemain telah bersiap-siap menunggu giliran tampil. Para staff juga telah mempersiapkan segala yang dibutuhkan sejak lama dan mulai menyiapkan wadrobe dan tata panggung yang menarik. Tepat pukul delapan malam pertunjukan dimulai. Para aktor dan aktris pun mulai bersiap. Dan tiba giliran Jayden untuk tampil dalam pentas.
"Jojo.." suara lirih itu terdengar oleh Jayden. Dan pandangannya dalam tiga detik tepat di hadapan cewek yang selama ini dirindukannya. Anne.
Apakah itu benar-benar Anne. Mengapa dia bisa ada disini. Dan banyak lagi pertanyaan yang masih tersimpan dalam benaknya. Namun semua itu yang simpan dan melanjutkan kembali berakting hingga pertunjukan teater selesei. Segera setelah pertunjukan selesei, Pdnim, staff dan aktor-aktris pun berkumpul membahas mengenai pertunjukan tadi. Dan acara itu berlangsung kurang lebih tiga puluh menit.
"Hyung, aku permisi mau keluar sebentar." Kata Jayden sambil keluar ruang ganti.
"Kamu mau kemana Jayden?" tanya Han Junki yang khawatir melihat tingkah Jayden malam itu yang berbeda dari biasanya.
Namun sebelum pertanyaan itu terjawab, Jayden sudah berlalu dibalik kerumunan penonton yang masih beberapa berkumpul membahas betapa bagusnya pertunjukan tadi. Jayden pun memandangi sekitar luar gedung pertunjukan dan pandangan Jayden beralih tertuju pada tiga orang cewek di seberang tempatnya berdiri.
Dan terutama pada orang cewek malam itu memakai gaun dress mini berwarna putih dengan rambut diikat rapi dan tampilan make up minimalis. Serta sebuah kalung yang melekat di lehernya yang berinisial namanya, Anne. Jayden pun segera mengejar gadis itu, namun tertahan oleh kerumunan reporter dan penonton yang menyadari keberadaan dirinya dan menyerbu Jayden untuk wawancara dan sesi foto-foto. Akhirnya Jayden pun hanya dapat melayani wawancara dan sesi foto malam itu dan melewatkan seseorang yang dia rindukan dan dia cari, Anne.
"Jayden...kamu kemana saja?" tanya Manajernya yang berlari menuju dirinya.
"Aku mencari seseorang, Hyung." Balas Jayden masih tak percaya dengan apa yang tadi dia lihat.
"Siapa?" tanya Junki keheranan.
"Anne." Jawab Jayden singkat.
"Siapa dia?" ucap Junki makin penasaran.
"seseorang yang penting dalam hidupku." Lanjut Jayden pasti.
"Jayden, kamu jangan bercanda." Ucap Han Junki meragukan ucapan Jayden.
"aku tak sedang bercanda, Hyung. Aku serius." Jojo segera keluar dari ruang tunggu pemain dan mencari bayangan Anne yang tadi dilihatnya.
Namun setelah lama mencari, dia tak menemukan lagi bayangan Anne yang dilihatnya tadi.
"Jojo...aku kembali..sebentar lagi pertunjukkan dimulai." Ucap Manajer Han yang mengajak Jojo kembali ke ruang tunggu pemain.
"Baik, Hyung." Ucap Jojo sedikit kecewa karena tak menemukan Anne.
♥♥♥
Jayden pun berpikir keras siang itu. Semalam merupakan salah satu hari yang terpenting dalam hidupnya. Hari dia bisa menemukan kembali hatinya yang hilang. Namun kemana bisa ku temukan dia lagi. Bagaimana aku bisa mencari nama Anne dari sekitar 100.000 orang yang hadir kemarin malam. Oh...Andai waktu bisa diputar.
"Ne...kamu dimana? Apakah kamu benar ada disini." gumam Jayden lirih.
"Jayden...are you Okay?" ucap Hsn Junki yang membuat lamunan Jojo tentang Anne buyar.
"Nee...gwenchanhayo hyung. Saya baik-baik saja." Ucap Jojo menenangkan.
"Oh..syukurlah..Oh ya..ada tawaran bermain drama buatmu." Ucap Han Junki memberi kabar pada Jojo.
"Drama tentang apa, Hyung?" tanya Jojo sesaat setelah mendapatkan script drama.
"Kisah kasih saat di SMA." Ucap Han Junki pelan.
"Kenapa bisa pas sekali dengan kisahku.." ucap Jojo dalam hati.
"Baiklah hyung..saya akan coba baca dulu naskah dramanya." Jawab Jojo sembari mengambil naskah drama yang diberi oleh Han Junki.
"Jayden... kamu sudah siap belum untuk Jadwal kita pemotretan dengan Studio Expose minggu depan. Mr. Yong, Yong Junha. Pimpinan agencynya dari K_starEnt telah menerima tawaran dari Tuan Kim untuk menjadikanmu sebagai model utamanya. " Kata Han Junki mengawali pembicaraan siang itu.
"Iya... Mr. Yong sudah membicarakan tawaran ini langsung denganku. Dan aku terkesan dengan konsep yang Mr. Kim tawarkan padaku." Lanjut Jayden sambil menyapu kuasnya pada selembar kanvas yang tersimpan rapi di ruang gudang rumahnya.
Gudang ini tak lagi menjadi gudang usang, namun sebaliknya gudang ini disulap Jayden sebagai studio dan galeri untuk lukisan-lukisannya. Ini adalah hobi Jayden yang hanya Manajer dan orang tuanya saja yang tahu. Walau sebenarnya lukisan-lukisan Jayden layak untuk masuk ke dalam pameran.
"Hyung...hyung tau siapa yang menjadi fotografer untuk pemotretan minggu depan?" tanya Jayden penasaran.
"Denise shhi.." Jawab Manajernya singkat.
Jayden yang mendengar manajernya mengatakan nama yang selama ini dia rindukan, langsung terperanjat dari duduknya bersama lukisan di hadapannya.
"Hyung ga salah dengar? Denise bukan nama korea, hyung?" tanya Jayden memastikan.
"iya..benar... yang ku dengar fotografernya berasal dari Indonesia. " Jawab Han Junki meyakinkan Jayden.
Mungkinkah dia adalah Denise Anne. Denise Anne yang ku kenal. Dari semua kejadian beberapa hari ini dan kembali nama itu datang lagi. Mungkinkah kau berada di Korea. Apa benar engkau adalah Anne. Aku tak sabar menunggu minggu depan... aku tak sabar bertemu denganmu. Anne...
♥♥♥