Hari senin adalah hari yang mungkin tak diinginkan oleh Anne. Karena cuti Anne telah habis dan dia harus kembali bekerja setelah seminggu dia menemani liburan kedua sahabatnya di Korea. Setelah pertunjukkan teater malam itu, Anne tak ingin memikirkan yang mungkin hanya perasaan dia saya saat melihat aktor yang mirip dengan Jojo.
Akhirnya dia mengajak kedua sahabatnya pergi ke Pulau Jeju selama tiga hari. Mulai dari wisata memetik jeruk jeju yang terkenal sampai snorkeling dan naik gunung pun dia lakukan bareng bertiga. Semua dia lakukan untuk menutup kegalauan yang dia sendiri pun tak mengerti. Belum lagi dia harus mencari mamanya yang hingga kini belum ada titik temunya.
Ingin rasanya Anne berbaring lebih lama di tempat tidurnya. Tapi diurungkan niatnya, Anne pun bangkit menuju kamar mandi pagi itu. Ada sesi pemotretan jam sepuluh pagi yang sudah dijadwalkan Mr. Kim. Walau dia sendiri belum tau siapa model kali ini.
"Okay,,Anne.. halsu isseo! Kamu pasti bisa." Kata Anne menyemangati diri sendiri.
Anne pun seperti biasa berangkat menggunakan KTX dan berjalan menuju studio kantornya berada. Dan seperti biasa dia menyapa staff disana.
"Annyeong Haseyo, Tuan Jun!" Sapaku hangat.
"Oh... Denise sshi..annyeong haseyo.. modelnya sudah datang." Balas Tuan Jun mengingatkan.
"Nee...gamsahabnida..." ucap Anne ramah pada Tuan Jun.
"On time sekali model satu ini.. padahal ini baru jam 9.30 KST. " gumam Anne sambil berjalan menuju ruang stnudio.
Dalam ruang studio itu tampak seorang lelaki dari belakang sedang di make up oleh Nona Jung. Dan disampingnya ada seorang lelaki tinggi yang Anne rasa itu manajernya.
"Okay..sudah selesai. Silahkan langsung menuju fotografer kami." Kata Nona Jung dari kejauhan.
Anne yang masih melihat konsep foto untuk hari itu tak mendengar perkataan Nona Jung dan tenggelam dalam halaman demi halaman konsep foto.
"Anne...." panggil seorang cowok yang terdengar familiar oleh Anne. Anne pun menoleh dan kaget dengan barusan apa yang dia lihat.
"Jojo... kok kamu disini." Balas Anne yang masih tak bisa membedakan ini mimpi atau kenyataan.
"Iya... ini aku Ne... Jojo.. aku Jayden Park." Balasnya meyakinkan Anne.
Jayden...Park? Are You Serious?? Aku ga sedang mimpi kan?" ucap Anne seolah tak percaya.
"Yeah...it's me, Ne. Aku disini, Ne." Ucap Jojo sembari tersenyum lebar.
Seluruh staff serta Manajer Jayden, Han Junki yang ada disana langsung kaget melihat mereka berinteraksi. Dengan panggilan nama Anne dan Jojo. Apalagi bahasa yang mereka perdengarkan terasa asing di dengar. Ya...selain dengan kedua sahabatnya, dia baru menggunakan bahasa indonesia dengan Jojo saat di Korea. Para staff pun kembali dengan kesibukan mereka dengan sesekali mendengar pembicaraan Anne dan Jojo walau entah mereka mengerti atau tidak.
"Kok bisa?? Kamu kemana aja sih ga ada kabar? Ngilang gitu aja..." Balas Anne sambil memandangi sahabat yang telah lama tak ditemuinya.
"Maaf Ne,,,ceritanya panjang.. aku selama ini ada kok.. abis aku balik ke korea.. aku sekolah disini setahun, trus ngelanjutin kuliah di Amerika. Dan pas lulus, aku direkrut jadi Atlet basket di Korea. Tapi aku sempet cedera. Dan akhirnya aku memutuskan untuk jadi model. Tapi ternyata ada yang tertarik casting aku untuk main movie dan drama. Alhasil aku baru pulang ke Korea setelah beberapa tahun main movie di hollywood." Kata Jojo melanjutkan ceritanya.
"Oh gitu...pantesan aku ga pernah ngeliat kamu di korea."
"Iya... aku barusan balik lagi ke Korea."
"Joo... kamu tahu ga selama ini anak-anak nyariin kamu." Ucap Anne serius.
"termasuk aku." kata Anne dalam hati.
" kamu ga bisa dihubungi." lanjut Anne lagi.
Jojo pun diam sejenak seraya memandang sahabat yang telah lama dia rindukan.
"sorry, Ne...sorry banget.. waktu itu hp aku ilang, Ne.. dan semua no. Telp ada disana.. aku ga bisa nyari kalian.. dan ga bisa balik ke Indonesia." Balas Jojo merasa bersalah.
"Denise sshi... denise sshi.. sudah waktunya pemotretan dimulai." Kata Tuan Nam mengingatkan.
"Jwesonghamnida..Maaf Tuan Nam
.saya akan segera memulainya. Baiklah..Tuan Nam..." Kata Anne yang baru menyadari ia harus menyelesaikan pemotretan pagi itu.
"Jo... kita mulai ya..." Kata Anne sambil menoleh ke arah Jojo.
"Okay...aku ga nyangka bakal dipotret sama kamu Ne.." Kata Jojo yang akhirnya berjalan menuju tempat dia akan dipotret.
"Apalagi Aku Jo.." ucap Anne sembari tersenyum.
Pemotretan hari itu berjalan lancar. Sekali Jojo diarahkan terkait konsep pemotretan, dia langsung mengerti dan berpose sesuai dengan yang ada di story board. Anne tak perlu susah payah mengerahkan kemampuan berbahasa korea untuk menjelaskan kepada Jojo terkait pemotretan pagi itu. Hanya diberi penjelasan bahasa indonesia sekali, Jojo langsung memahami apa yang diinginkan Anne dalam pemotretan .
"Sugohasemnida..." ucap Anne kepada semua staff yang ada disana dan tentu juga Jojo sembari membungkukkan badannya.
Tepat jam tiga sore pemotretan selesei. Ada banyak konsep yang harus dilakukan, mengingat Jojo sebagai model utama Studio Expose dan hasil pemotretan kali itu akan diterbitkan menjadi sebuah majalah yang akan dilaunching dua minggu lagi.
"Ne, aku minta no. telpmu yang ada di Korea dong." Kata Jojo selesei pemotretan sembari mengeluarkan smartphone nya.
"OK. 010....xx..xxx..." jawab Anne yang juga mengeluarkan smartphone nya untuk menyimpan nomer Jojo.
"Jayden.. kita sudah harus pergi. Ada jadwal yang harus diseleseikan." Balas Manajer Han mengingatkan Jayden sambil menunjuk jam tangannya.
"Arraseoyo, hyung.. Nee. aku balik dulu yaa.." Pamit Jojo pada Anne.
"Ok..hati-hati ya." Balas Anne singkat.
"Aku akan meneleponmu nanti." Balas Jojo sambil melangkah keluar studio.
♥♥♥
"Jayden... kau kenal dengan fotografer itu?" Tanya Manajer Han sambil mengemudikan mobilnya melaju meninggalkan studio.
"Dia.. Anne.. teman SMAku yang selama ini aku cari.. hyung.." balas Jayden yang membuat manajernya kaget.
"Hah... kok bisa..bukannya kamu sekolah di Indonesia dulu." Tanya Han Junki keheranan.
"Iya.. Hyung..kami satu sekolah di sebuah kota kecil namanya Malang. aku juga kaget banget tadi, bagaimana dia bisa muncul disana. Tapi itulah takdir.. kita ga pernah tau kapan harus berpisah, kapan bisa bertemu." Lanjut Jayden sambil menunjukkan senyumnya yang semanis gulali.
"Jangan-jangan kamu suka padanya. Tapi ingat Jayden.. kau harus hati-hati terkait hal ini. Kau tau kan para reporter itu akan mencarimu, jika mendengar ada scandal tentangmu." Kata Han Junki mengingatkan.
"Nee Hyung.. arraseoyeo.. lagian kita untuk saat ini hanya teman.." balas Jayden sambil membaca script drama yang akan ia bintangi dua minggu lagi.
"Untuk saat ini??" ucap Han Junki sedikit kaget.
"Well...tak ada yang tahu kedepannya bagaimana kan Hyung..." ucap Jojo sembari tersenyum.
"Jojo...kau ini..." ucap Han Junki yang tak selesai mengucapkan kalimatnya.
"Ah..Hyung..aku hanya bercanda." Ucap Jojo tertawa.
Jojo pun tak dapat menyadari rasa apa yang sekarang dia rasakan. Antara bahagia karena ketemu seseorang yang selama ini dia rindukan, atau cemas karena dia tak tahu kapan dia bisa bertemu dan mengobrol lagi dengan Anne.
Malam hari pun menjelang. Anne pun rebahan sejenak di kamarnya. Dia masih mengingat dua hari yang lalu rumahnya tak sepi seperti saat ini. Ada kedua sahabatnya yang mendengarkan dan menemaninya. Namun sekarang apartement itu menjadi sepi kembali.
"Drrrt....drrrt..." tiba-tiba nada getar smartphone Anne berbunyi. Ada nomer tak dikenal disana.
"Yeoboseyo..." Kata Anne dibalik smartphonenya.
"Anne.. ini aku...Jojo." Kata Jojo semangat di balik telepon.
"Oh Jojo.. halo...halo..." Balas Anne agak kaget
"ini nomer aku, Ne.. kamu belum nyimpen yaa.." Tanya Jojo lagi.
"Hahahaha..iya.. aku belum sempet simpen...maaf yaa.." kata Anne merasa agak bersalah.
"Okay..aku maafin.. tapi maafinnya pake es krim..aku kangen kita makan es krim bareng. Yuk kita beli es krim." Lanjut Jojo mengajak Anne makan es krim.
"Serius kamu... emang kamu ga ada schedule? Lagian...aku denger dari Nona Jung..kamu terkenal banget disini.. ntar ada reporter lewat bahaya kan.." balas Anne lagi.
"iyaa..gak papa kok.. tenang aja.. Ne.... aku tahu tempat makan es krim yang bakal jauh dari reporter. " Sahut Jojo lagi.
"Iya deh...aku mau." Ucap Anne yang tak bisa menolak ajakan sahabat lamanya ini.
"Okay... sabtu sore aku jemput yaa.. kamu kerja ga sabtu?" tanya Jojo memastikan.
"Ga..sih...aku weekend off." Ucap Anne menjelaskan.
"Okay..ya udah aku jemput yaa..see ya Saturday." Ucap Jojo sambil menutup teleponnya.
Anne pun menutup sambungan teleponnya. Dan dia baru menyadari dia menerima ajakan makan es krim Jojo seolah dia melupakan bagaimana tujuh tahun Jojo menghilang dan tak ada kabar.
"Jojo... harusnya tadi aku tolak ajakannya. Tapi kenapa malah aku okay in gitu aja. Anne.. Anne. Kamu tuh kenapa sih...." Gumam Anne sendirian seolah tak percaya apa yang dilakukannya barusan.
Sabtu siang, Apartement Anne telah bersih. Sedari pagi dia membersihkan Apartementnya, mulai dari mencuci piring, mencuci baju, mengepel lantai, mengelap kaca dan perabot rumah tangga dan bahkan membuang sampah di tempat recycle di bawah sudah dilakukan. Semua itu dia lakukan agar semua beban yang ada di pikirannya menjadi cerah.
Kebiasaan Anne kembali terulang, setiap kali dia ada masalah yang dia pikirkan, Anne akan bersih-bersih. Dengan begitu, pikirannya sedikit lebih tenang. Dan Anne tak ingin memikirkan hal lain hari itu, walaupun sebenarnya dia masih tak mempercayai Jojo masih seperti yang dulu.
Tepat pukul empat sore, sebuah mobil keluaran terbaru dari salah satu brand mobil terkenal, Jover berwarna biru melaju di depan Apartement Anne. Dan sebuah pesan muncul di layar smartphone Anne.
"Ne, aku udah sampe di depan Apartement kamu."
"Okay aku turun sekarang." Balas Anne dua menit kemudian.
Anne pun bersiap-siap sambil memakai topi dan masker layaknya Idol yang bersiap pergi keluar.
"Bentar-bentar mesti gini tah kalo mau makan bareng aktor terkenal? Tapi daripada ntar muncul berita yang nggak-nggak. Ya sudahlah." Kata Anne memandangi dirinya di depan kaca Apartementnya dan bergegas turun menemui Jojo.
"Anne.. kamu cepet banget.. " Kata Jojo sambil membukakan pintu mobilnya.
"Iya... daripada kamu nunggu." Balas Anne sambil memandangi Jojo yang juga memakai masker. Meski dia belum terbiasa menghadapi perubahan ini. tapi akhirnya dia cuek dan segera duduk di sebelah Jojo.
"Okay.. kamu mau makan es krim dimana?" tanya Anne kepada Jojo yang sedang sama-sama memakai shift belt.
"well.. ada satu Café lumayan dan ga banyak orang. Eat & Ice Café namanya. " Lanjut Jojo sambil memandangi Anne kemudian memulai menyetir.
"Boleh-boleh..Okay... aku ngikut kamu aja.." Setuju Anne pada Jojo.
Mobil Jojo pun terus melaju di jalan Seoul. Suasana di akhir pekan cukup ramai karena banyak pekerja maupun mahasiswa yang tengah libur di akhir pekan. Tampak sesekali mobil Jojo harus berhenti lebih lama di perempatan karena terlalu banyak kendaraan yang mengantre. Tapi suasana itu tak membuat Jojo maupun Anne menjadi bosan. Karena mereka sudah terbiasa dengan suasana ini di Indonesia.
"Ne... ngeliat macet ini aku jadi kangen Indonesia." Kata Jojo tiba-tiba di jalan.
"Sama.. aku juga kangen rumah aku. Kamu sih Jo.. ga pernah ke Indonesia. Tapi senernya aku sebenarnya juga udah dua tahun belum pulang. Terakhir aku pulang sebentar sebelum kerja disini. " Balas Anne tiba-tiba.
"kamu belum pulang dua tahun?? Kok bisa..Kenapa Anne..?" Ucap Jojo kaget.
"ceritanya panjang...ntar aku ceritakan." Ucap Anne pelan.
Akhirnya Jojo dan Anne sampai di Café yang direkomendasikan oleh Jojo. Benar saja kata Jojo. Café itu tidak terlalu ramai oleh pengunjung. Dan lokasinya yang agak masuk, membuat tak banyak orang datang. Namun setelah Anne mengecheck lokasinya di google maps, Café ini mendapat rekomendasi bintang yang tinggi dengan berbagai ulasan yang puas setelah datang kesana. Selain tempatnya yang instagramable, dan café terkesan private membuat nyaman untuk datang dan makan disini. Jojo pun memulai memesan es krim dengan melihat-lihat menu yang ada di tangannya.
"Nee.. menu yang seperti biasa?" Tanya Jojo sambil melihat menu.
"Iya..emang ada?" tanya Anne ragu.
"Okay..ada dong..tenang aja..aku pesenin dulu." sahut Jojo sembari tersenyum.
"Maaf...kami mau pesan Pistachio Vanilla satu dan Matcha Choco satu, Gamsahabnida" kata Jojo kepada seorang pelayan café disana.
Tak lama kemudian pesanan Jojo dan Anne pun datang. Sudah lama sekali rasanya dia tak memakan es krim bareng Jojo. Dan biasanya dia hanya makan es krim seorang diri.
"gimana enak, Ne?.." tanya Jojo yang penasaran dengan reaksi Anne.
"Ehmm...yummy.. Neomu joah.." gumam Anne sambil menyendok es krim yang ada di hadapannya.
"Ga salah kan aku ngajak kamu kesini." Ucap Jojo yang bangga dengan rekomendasi cafénya.
"Yups.. gomawo Jojo.." ucap Anne senang.
Anne pun melanjutkan menyedok es krim sampai sebuah piring french fries ada di meja mereka.
"Kamu pesen lagi, Jo?" tanya Anne heran melihat ada kentang goreng. Karena tadi dia mendengar hanya es krim yang mereka pesan.
"Iya, ku fikir kayaknya kamu belum makan. Jadi ku pesenin french fries." Ucap Jojo sembari meletakkan pesanan french fries di meja.
Jojo memang tahu banget. Kalau weekend gini Anne jarang makan karena dia pengen istirahat. Seperti juga waktu SMA dulu. Kalo ga bener-bener terdesak, dia ga bakal beranjak dari kostnya.
"Okay, Ne... sekarang cerita sama aku, kamu kok bisa tiba-tiba kerja di Korea?" tanya Jojo mulai agak serius.
"okay, aku bakal cerita...sebenernya ada satu hal alasan aku bisa sampai disini dan mengapa sampai udah tiga tahun." Kata Anne mengawali ceritanya.
"kamu masih inget kan aku pernah cerita..kalo aku tinggal sama Adek aku dan Papa aku di Jakarta. Dan aku belum pernah liat foto nyokap." Lanjut Anne sembari menghentikan makan es krimnya.
"Iya, aku masih inget. Terus Ne.. gima kelanjutannya." Balas Jojo penasaran
"Tiga tahun kemarin setelah aku balik study di Inggris, aku ga sengaja nemuin foto Mama, dan namanya Lee Yunsu, seorang wanita berkebangsaan Korea. Ternyata bener kata kamu pas kamu tanya aku mirip orang korea. Dan teka-teki itu terjawab sudah. Ternyata aku blasteran Korea." Lanjut Anne terbata-bata.
"Jadi beneran ada koreanya? Kamu udah ketemu dengan Mama kamu?" Ucap Jojo hati-hati.
Anne pun menggeleng pelan, "belum.. sampai sekarang aku udah nyariin kemana-mana belum ketemu. Terakhir yang aku denger Mama aku ternyata seorang pemain biola di sebuah Ochestra. Tapi aku juga belum tau ochestra mana yang dimaksud.
"Ne...kamu yang sabar ya.. mama kamu pasti ketemu.. aku yakin itu." Tiba-tiba Jojo meraih tangan Anne dan menggenggamnya sambil menguatkan Anne yang sedih saat menceritakan tentang Mamanya. Anne yang terlihat sedikit kaget hanya berkata, " makasi Jo..makasi udah dengerin cerita aku."
"aku akan selalu ada buat kamu, Ne. " Kata-kata Jojo barusan terasa menguatkan.
"Thanks, Jo." Ucap Anne tulus.
"Ne...ada satu hal yang aku pengen omongin." Ucap Jojo pelan.
"Apa?" jawab Anne penasaran.
"Aku mau minta maaf, Ne.. selama tujuh tahun ini ga ada kabar. Aku nyesel banget. " ucap Jojo meminta maaf tulus.
"Jadi kamu nyadar, kamu beneran salah." Ucap Anne pelan.
"Iya... aku nyesel ga ngasih kabar ke kalian. Dan ngilang gitu aja. Maafin aku ya Ne..." Ucap Jojo menyesal.
"Ok...aku maafin.." Ucap Anne setelah terdiam sejenak. Anne memikirkan apakah dia dapat memaafkan Jojo yang ngilang gitu aja. Tapi karena Anne sayang banget sama sahabatnya. Anne akhirnya luluh memaafkan.
"Okay Jo, sekarang gantian aku yang nanya kamu.. kemana aja kamu selama ini?" ucap Anne serius.
"Aku setelah balik ke Korea aku...ngelanjutin sekolah sampai lulus. Abis itu Mama dan Papa aku pindah ke America, ada bisnis disana. Dan aku pun akhirnya ikut kuliah disana. Setelah lulus, aku balik ke Korea. Dan Aku direkrut jadi atlet basket profesional. Namun tak berlangsung lama, Ne. Karena cedera, aku harus merelakan mimpi aku. Dan beralih menjadi model dan actor seperti sekarang. " ucap Jojo menjelaskan.
"Oh gitu... dan Jayden itu nama panggung ya?" tanya Anne penasaran.
"Hahahha...bukan Ne.. itu memang aku. Jayden itu nama Internasional aku. Jayden Park. Nama Korea aku Park Jonghyun." Ucap Jojo sembari tersenyum.
"Oh gituuu..Pantesan kok tiba-tiba nama kamu berubah." Ucap Anne bergumam sendirian.
"Dan kamu udah penasaran sama aku yaa?" ucap Jojo sembari tertawa.
"Penasaran? Apa sih Jo.. Aku pengen tahu aja tentang kamu." Ucap Anne sembari tersenyum.
Anne kembali memikirkan perkataan Jojo, dia seperti dejavu dengan apa yang dikatakan Jojo saat pensi sekolah tujuh tahun lalu.
Mobil bermerk Jover itu kembali berhenti di depan Apartement Anne.
"Ne, aku kangen sama kamu.." ucap tiba-tiba sesaat setelah menghentikan mobilnya.
"Aku juga, Jo. Aku juga kangen sama kamu. Kamu janji sama aku jangan ngilang-ngilang lagi." kata Anne sambil mengulurkan jari kelingkingnya pada Jojo.
"Iyaa...aku janji.. aku ga bakal hilang dari hidup kamu, Ne." Ucap Jojo tulus.
"Ya udah..aku masuk dulu." Ucap Anne pamit sambil membuka pintu mobil Jojo dan keluar menuju Apartementnya.
"Aku balik dulu yaa" ucap Jojo yang juga pamit pulang.
"Okay..ati-ati, Jo..."
"Iyaa.. thanks ya Ne.."
♥♥♥