Pemakaman Zarima berlangsung dengan lancar, tepat jam lima mereka menyelesaikan semua ritual pemakaman, semua berjalan cepat sesuai permintaan keluarga. Prawira membawa Charles ke rumah sakit di sekitar Karawang.
Ditemani oleh asistennya Prawira menunggu di ruang tunggu ruangan UGD rumah sakit. beberapa kali Prawira bangkit dari duduknya karena galau yang melanda, bagai manaun juga Charles adalah sahabatnya sejak mereka masih muda, dan Alfredo tak pernah menceritakan perihal masalahnya dengan Charles termasuk dalang siapa peneror dirinya dan Karenina.
Dokter keluar dari ruangan UGD dengan wajah datar dan menatap Prawira yang ternyata mengenal dokter tersebut.
"Farhan, bagai mana dengan Charles?" Tanya Prawira dengan raut cemas.
"Kondisinya sangat lemah, aku takut dia tak bisa bertahan." Ucap Farhan yang ternyata adalah sahabat SMA Prawira sekaligus pemilik rumah sakit tersebut.
"Ya Allah."