Chereads / TOUCH YOUR HEARTS / Chapter 1 - BAB 1. PROFESI AKU ADALAH...

TOUCH YOUR HEARTS

🇮🇩Ari_Fauziah
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB 1. PROFESI AKU ADALAH...

( TOUCH YOUR HEARTS)

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Setiap wanita pasti ingin memiliki cita-cita atau profesi pekerjaan yang di dambakan. Itu yang aku harapkan setelah aku lulus SMK. Namun nasib buruk malah datang dalam kehidupan aku. Carmilla adalah namaku. Banyak temen yang panggil aku Milla. Profesi aku sebagai pekerja seks komersial setelah kematian kakek aku.

" Milla,besok kamu libur kerja ya?! Udah ngomong ke mamih belum?! Besok kamu jadi Mau ke makam kakek kamu buat ziarah ya?!" ujar Odette bertanya kepadaku.

" Ya Odette. Besok aku minta libur. Biasa setiap bulan aku minta libur buat mengobati rasa kangen aku sama Kakek Muchtar." Ujarku memberitahu.

" Yah aku kesepian dong tanpa kamu Milla. Gak ada temen ngobrol nya kalo sedang menunggu pelanggan masuk ke cafe dan karaokean punya mamih" ujar Odette bersedih.

" Ya ellah. Lebay banget kamu Odette. Kan aku libur hanya sehari doang. Lusa juga aku kerja lagi kok" Ujarku menjelaskan.

" Hehehe.. ya juga sih. Yang penting kan aku masih tinggal satu kontrakan sama kamu ya Carmilla" ujar Odette sambil tersenyum.

" Ya betul. Yang penting kita masih tidur bareng. Makan bareng. Ngobrol bareng dan jalan jalan juga shopping bareng" Ujarku sambil tertawa terbahak-bahak.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku akan bercerita Saat aku masih menjalani hidup bersama dengan kakek aku. Dari kecil aku sudah menjadi yatim piatu dari masih bayi. Dan di rawat oleh kakek aku. Kami hanya hidup berdua. Setiap hari aku memasak di rumah saat kami sarapan dan makan malam bersama.

" Kamu kelihatan sayang banget ya sama kakek kamu, Carmilla?!" ujar Odette berpendapat.

" Ya pastilah. Dulu waktu kakek masih hidup. Kakek adalah keluarga yang mengurus aku dari bayi satu tahun hingga lulus sekolah. Kalo kakek gak sakit kanker paru-paru. Mungkin kakek bisa panjang umur" Ujarku bercerita.

" Yah,maafkan aku Carmilla. Jadi buat kamu menangis jika kita membahas soal kakek kamu ya. Sekali lagi maafkan aku ya Carmilla" ujar Odette sambil mengusap-usap punggung dan pundak aku dengan lembut.

" Ya enggak apa-apa kok Odette. Aku sama sekali gak marah sama kamu. Melainkan aku hanya mengenang kisah dan memori aku dengan kakek yang penuh Lika-liku dalam menjalani kehidupan" Ujarku menjelaskan.

" Ya kamu termasuk beruntung sih hidup di besarkan oleh kakek dan di sekolah kan hingga SMK. Meskipun kamu gak kerja di pabrik atau kantor. Setidaknya kamu jadi orang pinter di lingkungan kerja disini" ujar Odette bangga.

" Ya aku sangat beruntung memiliki kakek aku. Tapi aku juga merasa malu dan bisa membuat kakek kecewa karena pekerjaan aku sebagai pekerja seks komersial begini. " Ujarku bersedih.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Kakek aku hidup berdua dengan aku. Dan membesarkan aku sendirian. Karena nenek telah lama meninggal dunia. Tak lama setelah ayah dan ibuku meninggal dunia karena menjadi korban banjir saat dahulu tinggal di kampung.

" Kamu jangan menyalahkan diri sendiri dong Carmilla. Mau gimana pun ini jala hidup kamu sudah tertulis menjadi skenario oleh tuhan. Jadi jangan menyesali nasib. Karena kehidupan kedepannya kan kita gak akan tahu. Siapa tahu kamu akan menikah pengusaha konglomerasi" ujar Odette berpendapat.

" Hehehe.. aamiin. Semoga doa dan harapan aku terkabul punya suami konglomerat juga pengusaha. Yang utama bisa menerima aku apa adanya sih. " Ujarku memberitahu Odette.

" Kalo nanti kamu jadi istri pengusaha yang konglomerat. Jangan lupakan aku ya. Jangan jadi orang yang sombong ya" ujar Odette berpendapat.

" Ya tenang aja kok. Aku pastikan takkan lupakan kamu kok. Karena kamu itu sahabat terbaik aku" Ujarku sambil tersenyum.

" Aku sudah rekam ucapan kamu. Jadi kamu gak bisa ngelak. Kalo suatu saat kamu berbohong. Aku sudah punya bukti di rekaman handphone aku" ujar Odette sambil menunjukkan bukti rekaman nya kepadaku.

" Ya ampun Odette!! Kamu sampai segitunya sama aku. Hehehe.. ya udah terserah kamu aja deh" Ujarku sambil memeluk erat tubuh nya Odette.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Kakek aku bekerja sebagai kuli bangunan. Sedangkan aku seringkali menjadi pemulung. Untuk mengumpulkan barang bekas sepulang sekolah. Agar kami bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

" Dulu juga aku sekolah sambil membantu kakek dengan menjadi pemulung. Mengumpulkan barang bekas. Untuk membantu ekonomi kakek juga buat kebutuhan hidup sehari hari" Ujarku bercerita.

" Hah?! Seriusan?! Cewek secantik kamu jadi pemulung?! Kamu berbohong kan?!" ujar Odette terkejut.

" Aku sama sekali gak berbohong. Aku berkata yang sejujurnya. Aku dulu sangat sudah banget ekonomi nya. Jadi aku harus bantu kakek agar bisa makan setiap harinya" Ujarku memberitahu.

" Lah emangnya kakek kamu sudah gak bekerja waktu itu?!" tanya Odette penasaran.

" Kakek aku bekerja dari aku kecil hingga aku lulus SMK dengan bekerja menjadi kuli bangunan. Namun setelah lulus SMK. Kakek mengalami penurunan tenaganya mungkin karena faktor usia. Dan mengakibatkan kakek menjadi sakit sakitan. Sampai aku bawa ke dokter menyatakan bahwa kakek aku mengalami kanker paru-paru." Ujarku menjelaskan.

" Ya Allah!! Aku gak nyangka kehidupan kamu dan kakek amat sangat menyedihkan daripada aku" ujar Odette berurai air mata.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;

Aku masih kelas tiga SMK waktu itu. Dan niatnya aku setelah lulus mau lanjut kerja. Biar bisa bantu kakek aku cari uang. Karena aku gak tega jika kakek harus sendirian mencari uang.

" Kini kakek sudah gak sakit lagi. Sudah tenang dan damai. Satu sisi aku merasa sedih karena merasa kehilangan. Karena aku tak punya keluarga lagi selain kakek aku" Ujarku sambil menangis.

" Sudah Carmilla. Kamu jangan menangis dan bersedih. Kan masih ada aku disini bersama kamu. Anggap saja aku ini menjadi keluarga kamu juga" ujar Odette sambil memeluk erat tubuh aku.

" Terimakasih ya sahabat rasa keluarga. Aku senang bisa mengenal dan akrab sama kamu " Ujarku sambil mengusap air mataku.

" Ya sama-sama. Jangan nangis lagi ya Carmilla. Nanti aku juga ikutan menangis" ujar Odette bersedih dan bersimpati kepada aku.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Impian terbesar aku membahagiakan kakek aku, dan juga membelikan rumah. Agar kami tidak hidup susah. Aku ingin merasakan hidup enak dan berkecukupan seperti yang lainnya. Tapi takdir berkata lain. Aku bekerja tak sesuai yang aku harapkan.