Ketidak beruntungan sudah di rasa Halwa sejak kecil, karena Ibunya sudah meninggal. Kini ia merasa sangat istimewa karena memiliki suami yang sangat amat mencintainya.
Kesibukan dalam pondok pesantren membuat dia jarang bertemu Hasan. Karena dia juga sangat cantik. Dia menjadi idaman di pondok. Dia merendah diri sampai memakai cadar untuk menutupi wajahnya.
Manusia hidup bersama karena saling membutuhkan saling menyayangi dan mengasihi, di dalam penjara suci para santri tidak bebas.
Kedamain yang terbentuk karena sesama keluarga saling, percaya dan memberi kenyamanan, mereka juga bersikap baik, biasanya orang memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang mudah marah, mudah tersinggung, ada ceplas-ceplos dengan cara bicaranya, namun kesalah faham tak terjadi karena saling pergertian mungkin karena usia juga.
Hasan di sibukkan dengan kegiatan di pondok juga. Dia merasa cemburu ketika santri putra membicarakan kecantikan Halwa.