"Mas, kamu kenapa?" Dengan menahan rasa sakit hati dan tubuhnya, Inara mencoba berdiri.
Inara mengigit bibir dan memegang perutnya menahan nyeri karena perlakuan kasar Keen tadi yang mendorongnya. Tapi, gadis itu tetap kembali mendekati suaminya.
"Pasti Mas capek kan? Yaudah lebih baik Mas istrahat dulu, tenangkan dirimu ya."
Inara akan menyentuh wajah Keen namun, secepat mungkin Keen menepisnya dengan kasar.
"Kamu yang mengatakan agar aku percaya dengan kata-katamu tapi, kini aku telah termakan omongan dusta kamu Inara. Kamu melakukan hal hina dengan selingkuh di belakang aku. Tega kamu ...."
Inara manatap tak percaya dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Keen.
"Mas, apa yang kamu katakan? Aku tidak pernah berselingkuh apalagi punya niat melakukan itu. Tak pernah sekalipun." Air mata Inara telah jatuh menetesi pipinya dan kini mengalir deras.
"Kamu kira aku akan percaya denganmu? Lihat bukti ini!" Memperhatikan foto-foto di ponselnya pada Inara.