"Maafkan saya pak,"
"Kamu bilang maaf? Hahaha kau tidak bersalah padaku tapi, pada gadis ini. Minta maaf padanya!" Keen menunjuk ke arah Inara yang juga tengah menatap ke arahnya.
Velda kini berjalan menuju Inara dengan menundukkan kepala. "Ma- maafkan saya, tolong maafkan saya," ucapnya dengan suara rendah dan bergetar.
Situasi menjadi cukup panas. Dan semua orang-orang dalam ruangan rapat menjadi tegang karena melihat kemarahan Keen di pagi hari itu. Semua orang terkejut karena Keen dikenal sebagai pemimpin yang tak pernah menunjukan kemarahan dengan sangat jelas dihadapan mereka semua, kini terlihat karena kesalahan Velda yang mengomentari sekretaris baru itu.
"Tidak masalah. Ekhm, sebaiknya hal kecil ini tidak perlu di lebarkan Pak Presdir. Saya yang harusnya meminta maaf karena terlambat datang. Mohon maafkan saya," meminta maaf pada semuanya dengan menundukkan kepala.
"Kenapa .... "
"Karna saya memang bersalah, Pak." Inara langsung memotong ucapan Keen.