"Kamu ke ruanganku pagi ini, aku tunggu."
Ucapan Keen lewat telepon pagi itu. Inara yang baru memasuki lift sudah tau ada perlu apa pagi-pagi Keen sudah menelponnya.
Dia melihat ke kantong di tangannya. Ada bekal yang telah dia buat dan akan dia berikan pada Keen sesuai janjinya kemarin.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Masuklah," ucap Keen dari dalam. Dia dapat menebak jika orang itu adalah Inara.
"Assalamualaikum, Keen!"
"Waalaikumsalam ..." Mata elang Keen langsung menyipit melihat orang yang datang bukanlah Inara. Dia terdiam beberapa saat hingga kembali berkata, "Zahwa?"
"Apa aku mengganggumu?" tanya Zahwa hati-hati. Dia meremas tangannya kuat.
"Tidak, kemari dan duduklah," panggil Keen mencoba tersenyum. Saat Zahwa telah duduk di hadapannya Keen bertanya, "Bagaimana keadaanmu, maaf karena belum menjengukmu?"
"Tidak masalah, Keen. Aku sudah baikan kok. Aku kemari untuk membawakan ini untukmu." Zahwa meletakkan kotak bekal di atas meja Keen.
"Apa ini?"