Gubraaakkk ....
Rio dan Rian terjingkat saat sebuah benda tiba-tiba terjatuh di meja makan mereka. Sepertinya benda itu sengaja di lempar oleh seseorang ke arah mereka.
"Ya Alloh, Gib ... Lo kenapa lagi? Kayaknya beban hidup Lo, teramat berat," prihatin Rio saat melihat wajah lusuh Gibran.
Gibran tidak menjawab, ia justru membaringkan tubuhnya di sofa rumah Rian. Hari ini Kebetulan orang tua Rian berada di luar kota, membuat laki-laki itu mengundang kedua sahabatnya untuk datang bermain PS. Sebenarnya Gibran tidak terlalu suka dengan permainan tersebut, tetapi karena kebiasaan Rio dan Ryan bermain benda itupun membuatnya juga ikut suka memainkan-nya.
Gibran meletakkan tangan di atas dahi dengan kedua mata tertutup. Pakaian rapi-nya pun sudah sangat berantakan, sama sekali tak beraturan. Kedua sahabatnya memandang Gibran sambil menggeleng-gelengkan kepala. Mereka tak menyangka pengaruh Kanaya sebesar itu pada sang sahabat.