Meski berusaha membangunkan laki-laki itu tak kunjung berhasil, membuat Ryan punya ide lain untuk membuat Gibran bangun. Ryan tersenyum licik, lalu ia berlari ke dapur untuk mengambil sesuatu. Setelah sesuatu yang ia cari dapat, Rian pun menumpahkannya di wajah Gibran tanpa ragu.
Gibran yang nampaknya tertidur lelap dan sedang mimpi indah itu pun langsung terbangun. Tampak sekali dari ekspresi wajah Gibran terkejut dengan perilaku Ryan terhadapnya. Meskipun mereka berteman lama, tetapi jarang sekali bagi Gibran menginap di rumah Ryan maupun Rio. Mungkin justru mereka yang sering menginap di apartemen Gibran saat waktu senggang.
"Apa apaan Yan!" ujar Gibran yang langsung berdiri dengan baju basah.
Ryan hanya tertawa geli setelah membuat sahabatnya basah dengan air guyuran satu gayung.
"Kamu apa apaan?" Tanya Gibran untuk kedua kalinya.
"Kanaya datang," ujar laki-laki itu sembarangan.