Chereads / Aku milik pak dosen. / Chapter 24 - Genjatan senjata.

Chapter 24 - Genjatan senjata.

Yasa tidak kuat, dia tidak bisa bertahan jika terus di diamkan Kayla seperti ini dia bisa mati kehausan. Kayla itu bagaimana air seperti kebutuhannya untuk tetap hidup, dia juga layaknya oksigen yang menjadi ketetapannya. Jika keduanya tidak ada, dia mati, jika dia begini terus menerus dia akan menghilang.

Uh, bapak Yasa ynag budiman ternyata begitu melow dan tidak tau diri sekali jiak menyangkut istrinya seperti sekarang pasti akan seperti itu. Tapi lupa tentang kelakuannya kemarin, eh, bukan kemarin. Ini sudah tiga hari dan dia akan melakukan genjatan senjata pada istrinya, mengakui kekalahan yang sudah berjalan hampir empat hari.

Tidak bagus, harus ada yang mengalah dan dia yang akan mendahului.

Kayla sedang mematut dirinya di depan cermin, dengan dalam kaos putih dan setelah kemeja sebagai luaran dan celana yang senada dengan kemejanya. Rambut panjang sebahunya yang bergelombang melingkari wajah bulatnya yang indah di depan cermin.

Yara baru saja menyelesaikan mengancingkan kemeja ynag istrinya pilihkan, walau sedang perang dingin Kayla masih memerhatikan dia kok. Itu yang menyebabkan dirinya luluh dan merasa kehilangan sekaligus, biasanya yang menagncingkan baju dan merayu dia di pagi hari itu istrina.

Sekarang, sejak tiga hari lalu dia selalu melakukannya sendiri bahkan memasang dasi pun sendiri.

Berjalan perlahan mendekati istrinya, Yada melihat jika Kayla benar-benar tidak melirik kearahnya walau sikapnya tidak sekeras dan sedingin sebelumnya. Tapi tetap saja jadi terasa asing, tidak memeluk Kayla juga menjadi siksaan bagi dirinya sendiri.

Tangannya ynag panjang dan besar itu memeluk tubuh gemuk sang istri, dia menghindu dengan rakus harum tubuh sang istri. Menaruh wajahnya di sisi lehenya, memberikan kecupan panjang sebelum bergumam.

"Kangen..."

Kayla diam tidak menganggapi, mencoba melepas pelukan erat dari perutnya itu. Tapi tidak berhasil karena Yasa semakin mengeratkan pelukan, menairk tubuh Kayla lebih dekat dan tidak berjarak darinya.

"Maaf, aku memang salah."

"Hem... dari kemarin harusnya sudah bilang gini biar aku nggak diemin kamu lama-lama."Jawab Kayla dengan mudahnya setelah dia mengungkap maaf.

Suaranya lebih santai dari sebelumnya yang terdengar dingin dan tanpa intonasi, Yasa mengangkat wajahnya dan melihat kearah cermin berada. Dia menemukan senyum merekah dari bibir istrinya yang seksi dan berlipstik pink tua.

Yasa merona karenanya, dia kembali menjatuhakn wajhanya di sisi leher istrinya, mendekat lebih erat dan mencium terus menerus sampai membuat Kayla merasa geli dan tidak nyaman. Gatal, selalu saja kulitnya merasa begitu gatal ketika Yasa menaruh bibirnya di atas kulit halus miliknya.

"Udah mas, aku mau kuliah."Suara Kayla mencoba lepas dari dekapan suaminya.

Tapi Yasa mana mau melepaskan, dia tiga hari ini tidak mendapatkan kehangatan sang istri selain punggung dinginnya. Dia selalu mendengar suara dingin yang sarat akan ke tidak pedulian, jadi ketika dia bisa mendapatkan kembali asupan energinya. Dia tidak mau melepaskan, dia mau terus begini. Mungkin Yasa mau ijin saja, jika dia tidak masuk semua orang pasti akan sangat senang karena tidak ada dosen yang mengajar.

Kelas kosong adalah hal yang di inginkan mahasiswa, sebagian besar begitu walau beberapanya tidak suka dengan kelas kosong dan akan menyayangkan sikap dosennya yang ijin tidak masuk.

"MAS!!"Yasa langsung berulah.

Tangannya masuk ke dalam kaos putih sang istri, dia merasakan kehangatan kulit dengan kulit di perut istrinya. Uh, rasanya senang sekali sampai tubuhnya bergetar bahagia.

"Jangan! Atau aku beneran marah."Ujar Kayla memperingati.

Yasa cemberut, dia mengeluarkan tangannya dari kaos Kayla dan berdiri tegak melepaskan rengkuhannya. Dia rindu, tiga hari tidak mendapatkan pelukan sang istri membuat dia rakus kembali ketika sudah mendapatkan hal yang dia rindukan.

Kayla berbalik untuk menangkup wajah sang suami.

"Aku tahu kamu ingin banget, tapi kita harus berangkat dulu. Aku ini mahasiswa dan kamu dosen, kita punya kewajiban untuk saat ini. Aku janji, pulangnya aku kasih."Kata Kayla tanpa menolak.

Wajah Yasa segera sumringah mendengar itu, dia merunduk untuk memberikan ciuman panjang dan dengan tidak sabar menunggu waktu setelah pulang mengajar. Dia harus memberikan tugas ynag mudah agar dia bisa cepat kembali ke rumah dan memadu kasih di atas ranjang bersama istrinya yang lembut dan hangat dalam dekapan.

....

Di kampus, keduanya sudah berpisah ke kelas mereka masing-masing. Hari ini Yasa tidka ada jam mengajar di kelas PAUD. Dia berada di gedung berbeda dengan kelas Kayla, Rasya dan Bella yang pantatnya sudah panas bergerak kesana kemari. Mereka duduk di antara Kayla yang berbadan gemuk, hanya diam membiarkan dua orang itu mengobrol di depan wajahnya.

Dia menyandarkan tubuh ke kursi tanpa mau ikut campur dengan obrolan Bella dan Rasya, keduanya sangat dekat sampai orang julid mengatai mereka ini sebagai pasangan lesbi. Tapi seriusan, dua orang ini sebenarnya sudah punya kekasih yang di sembunyikan.

Contohnya Bella, dia termasuk orang yang tertutup. Masa lalu keluarga dan masalah apapun dalam hidupnya jarang Kayla dan Rasya tahu. Karena biasanya Bella bercerita jika dia mau dan jika tidak, dia hanya akan diam walau di tanya dia tidak akan mau menjawab. Kerasnya Bella seperti itu, apalagi ketika dia mau cerita hal penting kemudian berhenti di tengah jalan minta di tabrak truk kali.

Setelah itu dia tidak akan melanjutkan ceritanya, seakan dia berpikir itu sebuah kesalahan dan membuat dua sahabat baiknya ini mati penasaran tapi beruntungnya keduanya belum mati. Hanya penasaran saja.

Jadi bisa mengertikan, kenapa tiga orang ini berteman. Karena mereka sangat baik menyembunyikan satu sama lain dari rahasia mereka, seperti Rasya yang punya kekasih yang benar dia suka, Bella yang menyukai kekasihnya tetapi terlalu malu mengaku dan Kayla yang sudah menikah.

Mereka semua menyembunyikan itu untuk diri mereka tanpa mengusik satu sama lain, ketiga mengerti privasi orang lain walau itu adalah teman terdekat sekalipun. Mereka percaya, jadi pertemanan mereka bertahan

"Gue benci sama pacar gue, dia ketahuan selingkuh. Pantes gue ajak buat beli nasi goreng ke depan kosan pake motor dia nggak dateng!"Suara Rasya memulai ceritanya yang random.

Karena sebelumnya dia berbicara tentang kukunya di depan Bella yang mungkin sangat mati kebosanan itu, dia menanggapi dengan antusias sekali.

"Bentar, ini pacar mana yang lo bahas?"Tanya Bella ketika sadar.