WARNING!!++
Kayla memeluk semakin erat tubuh sang suami yang tengah bergerak mencari kepuasan bersama dengannya, lewat gerakan yang mampu membuat Kayla gila.
"Mas...."
Dia terus meracau, menyebut suaminya yang tengah memfokuskan diri pada titik api tubuh mereka yang menyatu. Tidak mempedulikan tiap ucapan yang Kayla rapalkan karena kenikmatan itu menggilingnya kembali, tubuhnya bergetar di mana Yasa mengehentikan diri dengan napas keras tepat di sisi telinga sang istri yang dia dekap.
Tubuh Kayla panas, kepalanya mendadak berkabut dan pandangan matanya memburam ketika dia mencapai itu semua.
"Aku belum kamu udah tiga kali ya..."
Kayla lelah berucap tidak menjawa, jadi dia pukul punggung suaminya yang kembali bergerak dengan tempo perlahan sebelum menuju yang lebih dasyat.
Wajahnya kembali turun untuk mengecup buah dada istrinya, cabang di dagunya membuat sensasi bercinta mereka semakin Kayla rasa menggelora. Sebab tiap rambut kecil itu menyentuh kulit dadanya, dia mendesis yang memacu suaminya semakin bersemangat kesenangan.
Walau dia menahan suaranya, kadang kelepasan kalau kulitnya di raba oleh mas suami yang perkasa.
Meraup salah satu ke dalam mulutnya, Yasa bergerak lebih cepat dan membenamkan diri lebih dalam sebelum dia ambruk untuk menarik napas panjang.
"Astaga..."
Yasa mengecup pipi sang istri penuh rasa terima kasih, melepaskan diri dengan desahan tertahan sebab perut Kayla masih kejang.
"Kayaknya aku mau tidur dulu deh, ternyata capek. Nanti aku hubungin mahasiswanya kalau bakalan pulang telat, kita bebersih dulu."Kata Yasa memeluk tubuh Kayla yang hampir tertidur karena letih.
"Hm."Kayla tidak tau, dia hanya memejamkan mata ketika tubuhnya di bangunkan oleh suaminya.
Melangkah mengikuti mas suami ketika memakaikan baju miliknya ke tubuh Kayla, kemudian membilas untuk kembali tidur di atas ranjang hotel melupakan pertanyaan yang sudah Kayla siapkan untuk dia tanyakan pada sang suami.
.
.
Kayla tidak jadi di kenalkan ke mahasiswanya mas suami, gila saja. Niat hati ingin publik ketika dia wisuda, masa sekarang mau di kenalkan pada mahasiswanya. Bisa gempar nanti satu universitas. Ketika waktu menuju magrib, dia bangun untuk sholat saat mas suami bangunkan. Dia bangun dan mandi, tentu saja.
Dan Yasa kembali setelah pukul tujuh dia berkata pada Kayla"Nanti kita ketemu mahasiswa aku ya, mereka kepo sama istri mas yang gendut nan menggemaskan."Sambil mengunyel-ngunyel perut Kayla yang sedikit buncit langsung mendesis nyeri.
Yasa selayaknya tersengat listrik langsung tersadar dan panik membalik tubuh istrinya"Maaf, maaf, aku lupa kalau perut kamu baru di kuret. Aduhhh harusnya tadi juga kita jangan berhubungan dulukan... mas lupa ya Allah, kerumah sakit aja kali ya buat cek. Atau ke bidan?"Cerocos Yasa tanpa sadar sambil mengusap perut sang istri.
Kayla terpaku diam, memandang terus menerus kearah suaminya yang belum menyadari ucapannya.
Apa yang baru saja suaminya bilang tadi, kuret?
"Mas....tadi kamu bilang kuret?"Kayla melihat Yasa yang ikut terdiam karena pertanyaannya,"Kuretkan untuk membersihkan rahim."
Yasa menegakkan tubuhnya di hadapan sang istri dengan wajah sendu, dia tidak sadar menyebutkan perkara kuretasi sang istri.
Melihat suaminya tidak menjawab juga, membuat bibirnya bergetar akan pemikirannya yang segera dia paparkan."Aku juga mau tanya, memang aku luka apa saja sampai perutku ikut keram selama seminggu selain kepala. Tadi kamu bilang kuret..."Suaranya melirih terluka.
"Apa aku hamil waktu itu? Iya? Dan karena tendangan itu, aku keguguran makannya perutku terasa keram adalah reaksi setelah dilakukan kuretasi?"Tebaknya yang mendapat jawaban anggukan lemah sang suami.
Jantungnya berdetak kencang sampai rasanya mau lepas, Kayla menangis menyadari kesalahannya. Sebelum itu terjadi, dia memang menyadari kalau menstruasinya sangat terlambat tapi kelupaan untuk cek.
Dia seharusnya tidak teledor, dia wanita bersuami sudah pasti ada hal kebobolan yang sering terjadi karena berhubungan.
Yasa menghapus aliran air mata di pipi sang istri, dia kecup pipinya meminta maaf sebab merahasiakan ini. Dia tidak mau Kayla kembali dalam fase berkabung karena kehilangan bayi mereka, dan cara ini adalah yang Yasa pilih untuk melindungi istrinya.
"Mas...."
"Maafin mas ya, salah aku nyembunyiin ini dari kamu. Maaf..."
.
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]