Setahun pun berlalu...
Setelah tragedi kematian hyun bi dan saudaranya asa.
Soo hyun dan asa tampak sudah mulai kembali ceria,Mereka kembali berkumpul seperti sedia kala. Mereka kembali membahas penyelamatan untuk ibu asa yang di sekap di suatu tempat,
"beberapa bulan ini aku terus melakukan pengintaian di 2 pabrik milik ayahmu itu namun tak ada hasil yang memuaskan setelah setahun berlalu tidak ada pergerakan yang dilakukan joseon dan ayahmu tapi kita harus tetap waspada"ujar soo jin sambil memainkan pulpen.
"bagaimana dengan hasil menganalisis data yang kau dapat dari kantor dan rumah asa sewaktu penculikan ibunya, kau juga tidak mendapatkan hasil? "ujar soo hyun penasaran.
"aku tidak bilang begitu, untuk sektor ponsel pelayan di rumah asa ku rasa aman-aman saja tidak ada yang mencurigakan namun tidak karyawan kantor ada beberapa ponsel yang di hubungi joseon kemungkinan mereka bersekutu."ujar soo jin sambil mengetik di laptopnya.
Hasilnya pun keluar beberapa foto di munculkan dan di perlihatkan ke asa,
"apa kau kenal dia? "ujar yun-mi menoleh ke arah asa yang tampak fokus melihat data beberapa karyawan.
"nona mereka semua adalah anak buah joseon. Saat joseon memerintahkan ku untuk menyuntikkan obat bius ke nyonya, mereka semua muncul. Ada yang memberikanku obat biusnya dan ada juga yang membawa pergi nyonya"ujar pembantu asa.
"apakah kau yakin mereka semua orang-orangnya"ujar soo hyun.
"iya walaupun umurku terbilang sudah tua namun aku sangat mengingat wajah-wajah mereka, aku bersumpah merekalah anak buah joseon"ujar pembantu itu dengan wajah yakin.
"yun-mi,hubungi stefani kita butuh dia sekarang "ujar soo jin meminum minumannya.
Yun-mi pun menghubungi stefani dan tak lama stefani pun datang. Dengan rinci soo jin menjelaskan ke stefani dan meminta bantuannya,
"kau ternyata cerdas juga soo jin, kau datang di tempat yang tepat. Biar ku beritahu rekan kerjaku di kejaksaan untuk melihat catatan kepolisian milik sampah ini, kirimkan aku fotonya sekarang"ujar stefani menghubungi rekan kerjanya.
Ia pun mengirimkan foto-foto anak buah joseon tak beberapa lama semua data yang di perlukan muncul di laptop soo jin.
"wow... Dia menyewa seorang gangster kriminal spesialis pembunuh.ku dengar dari rekan kerjaku, jika bayaran mereka sangat tinggi dan bila orang yang menyewanya tak sanggup membayar maka nyawalah balasannya tapi mereka cukup bersih untuk melakukan pekerjaan kotor itu jadi pihak polisi tak cukup kuat untuk mencobloskan mereka lagi. Sungguh menakutkan "ujar stefani melihat foto anak buah joseon.
"lalu apa tindakanmu selanjutnya soo jin? "ujar asa
"jika mereka masuk penjara lagi berarti hukuman mati siap menanti mereka.Baiklah misi kita mencobloskan mereka semua ke penjara termasuk joseon albert"ujar soo jin dengan yakin.
"bagaimana cara kerjanya? mereka tak mensisakan bukti untuk memperberat penahanan mereka"ujar yun-mi.
"yun-mi kau seorang wartawan aku ingin kau mengikutinya dan beritahu kami bila ia mendapatkan tugas membunuh lagi aku dan soo hyun akan menggeledah markas mereka untuk mendapatkan bukti yang kuat, stefani tunggu kabar dari kami untuk mengangkat kasus mereka,Bibi aku ingin kau menyelinap masuk ke 2 pabrik itu dengan menyamar dan cari tahu ruang bawah itu nantinya aku dan soo hyun yang akan menyelamatkan ibu asa sedangkan kau asa beritahu kami setiap langkah ayahmu"ujar soo jin menjelaskan secara detail.
Mereka pun setuju dan keesokan harinya mereka melakukan sesuai rencana. Pembantu asa mulai di terima bekerja di pabrik milik ayah asa dengan profil data yang dipalsukan soo jin, yun-mi dengan mobilnya mengikuti satu persatu kegiatan anak buah joseon, stefani tampak sibuk mencari beberapa berkas pembunuhan yang terkait dengan joseon dan anak buahnya di kantor kejaksaan sedangkan soo jin dan soo hyun tampak sibuk berdiskusi. Tak lama ponsel soo hyun berdering ternyata pesan dari asa,
AYAHKU AKAN BERTEMU JOSEON DAN ANAK BUAHNYA,MEREKA AKAN MERENCANAKAN SESUATU.MEREKA BERTEMU JAM MAKAN SIANG DI KANTOR.
"berarti giliran kita yang bekerja,aku sudah menyimpan alamat markas mereka. Pasti banyak bukti tersimpan di sana, aku sudah menyiapkan alat untuk membuat replikanya agar jika kita mengambil buktinya mereka tidak akan sadar"ujar soo jin.
Medengar hal itu, mereka pun bergegas ke markas joseon dan anak buahnya lengkap dengan alat canggih milik soo jin yang mereka bawa.
"halo yun-mi,beritahu kami jika mereka sudah selesai"ujar soo hyun sambil masuk ke mobilnya untuk bergegas ke markas joseon.
Mobil soo jin pun melaju hingga ke markas joseon. sesampainya di sana soo jin memeriksa tempat itu dari luar untuk memastikan tak ada alat canggih seperti miliknya terpasang, dengan hati-hati dan dilengkapi senapan canggih mereka pun masuk.sesuai dugaaan mereka terdapat banyak barang bukti yang di susun rapi beserta foto para korbannya. Soo hyun pun mengambil barang bukti dan mereplikanya menggunakan alat milik soo jin sedangkan soo jin memotret beberapa foto dan markas joseon.
Soo jin melepaskan drone miliknya untuk memastikan tak ada cctv yang terpasang di markas tersebut.
Setelah selesai mereka hendak pergi namun suara minta tolong terdengar dari bawah mereka,
"kau mendengarnya? Itu bukan halusinasi ku kan? Pindai tempat ini mungkin tempat ini adalah tempat di sekapnya ibu asa"ujar soo hyun. Dengan cepat soo jin memindai ternyata mereka menemukan ruang bawah tanah,setelah mereka turun mereka terkejut dengan wajah ibu asa yang babak belur dan mengeluarkan bau busuk.
"bibi kau kenal aku. Aku anakmu soo hyun kau akan ku selamatkan dan bertemu asa kembali"ujar soo hyun menatap ibu asa.
"jangan selamatkan aku.biar aku mati di sini saja, kalian harus pergi dari sini kalau tidak nasib kalian akan sama sepertiku.Ruangan ini akan mengeluarkan gas beracun setiap sejam sekali kalian cepat pergi"ujar ibu asa yang setengah sadar.
"soo jin lakukan sesuatu,lepaskan rantainya atau matikan alat gas beracunnya"ujar soo hyun yang panik.
Soo jin mencoba melepaskan rantai milik ibu asa namun ponselnya berbunyi ternyata pesan dari yun-mi.
SELASAIKAN TUGAS KALIAN CEPAT MEREKA SUDAH AKAN PERGI.
"kita harus pergi dari sini, mereka akan datang sebentar lagi"ujar soo jin menarik soo hyun.
"tidakk.. Aku tidak mau meninggalkan bibi, aku ingin membawanya pulang"ujar soo hyun sambil berusaha membuka rantai ibu asa.
"kita harus selamat dulu baru bisa menyelamatkan bibi, jika kita tertangkap semua rencana kita akan sia-sia dan kita pasti akan kembali aku sudah memasang alat pelacak di rambut bibi jadi kita bisa tahu lokasi pasti mereka jika mereka hendak kabur.cepatlah ayo pergi dari sini"ujar soo jin berlari ke luar.
Soo hyun pun mengikuti langkah soo jin dengan berat hati ia meninggalkan ibu asa dan pergi dari tempat itu.
Mobil pun melaju,Setelah merasa sudah jauh soo jin memindai tempat itu seperti sedia kala agar joseon dan anak buahnya tidak tahu akan kedatangan mereka.
"jangan khawatir kita sudah tahu dimana bibi.mencobloskan mereka adalah prioritas kita jadi setelah di cobloskan kita akan ke sana lagi menyelamatkan bibi dan runtuhkan markas itu,jadi jangan sedih. Untuk saat ini jangan beritahu asa jangan sampai itu akan mempengaruhi kesehatannya"ujar soo jin menasehati soo hyun yang murung.
Mereka pun menemui stefani di gedung kejaksaan, tampak yun-mi dan asa telah menunggu.
"bagaimana hasilnya? "ujar asa dengan wajah ceria.
"maafkan aku"ujar soo hyun menangis memeluk asa.
"untuk apa kau minta maaf kau tidak salah.ini semua salah joseon dan ayahku mereka pasti akan di hukum"ujar asa menghibur soo hyun.
"kami sudah banyak mendapatkan bukti, ku rasa ini akan cukup memberatkan mereka"ujar soo jin mengeluarkan semua barang bukti yang diberinya kantong agar sidik jari joseon dan anak buahnya tidak hilang dan juga foto para korban.
"baiklah,akan ku limpahkan semua perkaranya ke kejaksaan tapi ini akan memakan waktu jadi bawa pulang saja terlebih dahulu buktinya.
Takutnya jika berada di sini mereka akan merampoknya dan kerja keras kita akan sia-sia"ujar stefani.
Mereka pun kembali pulang ke rumah soo hyun.