terima kasih telah menjaga asa untukku.aku berhutang padamu mungkin akan ku bayar di kehidupanku selanjutnya"ujar soo hyun dalam ingatan soo jin.
Tak lama soo jin mendengar beberapa orang memanggil namanya, ia pun sadar dengan kepala yang sakit.
"kau baik-baik saja? "ujar yun-mi dengan rasa khawatir menggenggam tangan soo jin.
"iya aku baik-baik saja,dimana asa?kenapa penglihatanku kabur"ujar soo jin mencoba melihat dengan jelas.
"kepalamu terbentur dengan benda tumpul jadi jangan paksakan dan asa menghilang kami sudah mencarinya tapi tidak ada hasil bahkan cctv rumah sakit pelaku merusaknya"ujar shireen.
"aku harus mencari asa"ujar soo jin memaksa dirinya berjalan.
Ia kembali terjatuh dan tak sadar diri,
"terima kasih sudah menjaga asa dengan baik akan ku bawa dia pergi agar kau tak lelah menjaganya"ujar ibu asa menemui soo jin dalam mimpinya. Karena mimpi itu membuat soo jin sadar diri dan tak lama ponselnya berdering,
"selamatkan kekasihmu jika kau mencintainya datang ke pabrikku"ujar ayah asa dengan suara samaran memberi ancaman ke soo jin.
"ada apa soo jin? Siapa tadi? "ujar yun-mi cemas.
"ayah asa bertindak sekarang. Dia mengambil asa dariku, shireen bisa ku pinjam laptopmu"ujar soo jin tak gentar mendapat ancaman.
Ia pun melacak keberadaannya ayah asa tapi titiknya bukan di pabrik miliknya melainkan di tengah laut.
Soo jin pun paham ini semua jebakan, ia pun menyusun rencana dengan yang lainnya.
"stefani aku minta kau dan rekan kerjamu ke semua pabrik ayah asa tangkap semua anak buahnya, yun-mi kumpulkan helikopter persmu aku ingin mereka menyusuri lautan jika ada perahu yang mencurigakan kabari aku, lee soo pergi ke kantor polisi dan buat laporan penculikan asa dan bawa rekaman ini tunjukkan ke mereka sedangkan kau shireen tetap bersamaku aku mungkin butuh medis untuk menolong asa"ujar soo jin yakin.
Mereka pun bertindak sesuai arahan soo jin. Dengan rasa cemas soo jin mencoba memahami keadaan yang terjadi tak lama ia melihat peta digital, ia merasa ada yang aneh.
Setelah mengamati dengan baik ia berlari pergi dan menelpon lee soo,
"lee soo minta polisi pergi ke jembatan antar kota, kita bertemu di sana!!!"ujar soo jin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ia akhirnya sampai.
Ternyata dugaannya benar, ayah asa sudah berada di sana dengan peti di sampingnya.
"ternyata kau benar-benar pintar tidak seperti temanmu yang tewas menyedihkan itu,kau pasti sangat menyukai putriku ini tapi bisakah kau menyelamatkan nyawanya?"ujar ayah asa.
"tutup mulutmu dan lepaskan asa,dimana dia? "ujar soo jin penuh amarah
"bagaimana kalau aku tidak mau? Kau akan mencobloskan ku di penjara dan aku membusuk di sana. Tidak jangan begitu kau harus sopan dengan orang tua "ujar ayah asa.
"berikan aku kembali asa dengan baik-baik aku janji tidak akan melaporkanmu,dimana asa? "ujar soo jin meyakinkan.
"kau ambil saja sendiri,asa ada di dalamnya. Selamat cepat jika tidak dia bisa mati seperti temanmu itu"ujar ayah asa melepaskan peti.
Seketika peti itu hanyut ke dasar laut, dengan amarah soo jin menghampiri ayah asa dan menghantamnya hingga babak belur Namun ayah asa hanya tersenyum dan berkata "aku hebat.kau akan langsung membunuh dua orang sekaligus aku dan asa. Bagus sekali". Soo jin yang masih marah menarik semua kunci dari saku celana ayah asa dan Tanpa pikir panjang Soo jin pun terjun mencari peti yang berisi asa sedangkan asa yang sudah siuman di dalam peti berusaha membuka peti itu namun sia-sia.
Soo jin datang dan berhasil membuka pintunya.Dengan cepat soo jin memberi asa napas buatan agar dapat bertahan untuk naik ke permukaan Namun di atas permukaan anak buah ayah asa sudah siap dengan tombaknya.dengan aba-aba dari ayah asa ia melancarkan serangan,Ia berhasil nenembus dada soo jin.
Soo jin hanya bisa menahan sakitnya dan mengelus wajah asa yang sedih melihat tombak menancap di tubuhnya.karena tak mau melihat kematian soo jin asa memeluk soo jin dan kembali menusuk soo jin hingga menembusnya juga,mereka pun mati bersama dengan air laut berubah memerah sebagai saksinya.Di daratan Tak lama polisi datang meringkus ayah asa beserta anak buahnya,Jasad soo jin dan asa pun di bawa ke atas dengan tangan saling bergandengan.
"tiddaakkkkk.... "teriak yun-mi hancur melihat jasad merek berdua.Dengan kebencian Yun-mi mendatangi ayah asa dan memukulnya,Stefani dan lee soo mencoba menenangkan yun-mi yang diluar kendali sedangkan shireen dengan berat hati menangani jasad temannya itu. Saat ingin mengotopsi tubuh soo jin shireen menangis teringat kata-kata soo jin,
"shireen apa cita-cita mu? "ujar soo jin dalam ingat shireen
"aku ingin.... Jadi dokter bedah, memangnya kenapa kau bertanya?"ujar shireen menyalin beberapa tugas biologi dalam ingatannya.
"tidak apa-apa hanya iseng.oh iya kalau suatu saat nanti kau mendapati jasadku untuk di otopsi seperti ahli medis.aku minta kau donorkan semua organku untuk yang membutuhkan tapi tolong sisakan jantungku dan otakku aku ingin mengingat semuanya di kehidupan selanjutnya dan menyimpannya di jantungku sebagai semangat hidup baruku"ujar soo jin tersenyum ke shireen dalam ingatannya.
Ia tak kuasa mengotopsi temannya itu dan memilih melarikan diri menangis di kamar mandi.
Sesuai permintaan soo jin organ tubuhnya ia donorkan ke yang membutuhkan hasilnya banyak pelayat yang mengantarnya sampai di makamkan bersama asa.
"apa salahku? Kenapa kalian meninggalkanku?kenapa?"ujar yun-mi meratapi peti asa dan soo jin.
Sebulan pun berlalu,yun-mi tampak sangat terpukul ia lebih memilih sendiri dan diam.sesekali ia datang ke rumah soo jin ataupun ke sekolah musik asa untuk mengenang mereka. ia kembali mengingat waktu yang dia habiskan bersama soo jin, soo hyun dan asa.
"kami tahu kau sangat terpukul atas meninggalnya mereka. Tapi kami akan selalu ada untukmu"ujar shireen memberi semangat pada yun-mi.
"besok kita akan harus menghadiri sidang ayah asa dan joseon. Semua berkasnya sudah rampung berkat rekaman yang soo jin berikan dulu ke lee soo"ujar stefani yakin.
"baiklah aku akan menghadirinya" ujar yun-mi menyeka airmatanya dan tersenyum ke arah teman-temannya.
Keesokan hari, hari yang di tunggu mereka pun tiba.
Pembacaan perkara oleh stefani di bacakan dengan sangat rinci mulai dari sangkut pautnya ayah asa dengan kematian kim hyun bi dan saudaranya di tragedi pesawat jatuh, kematian kim hyun bi yang hanya berkedok bunuh diri, ibu asa dan pembantunya yang dibakar hidup-hidup di rumah soo hyun, penembakan soo hyun di depan kantor ayah asa oleh joseon, penyekapan dan penyiksaan ibu asa, perencanaan pembunuhan stefani,sampai kasus terakhir pembunuhan asa dan soo jin.
Sidang berlangsung sangat lambat dan menghabiskan waktu sebulan, akhirnya joseon dipidana hukuman mati karena kasus pembunuhan berencana sementara ayah asa di pidana seumur hidup karena terbukti ia sakit OCPD bersama anak buah joseon.
Setahun pun berlalu,yun-mi tampak mulai melupakan kesedihannya dan mulai menjalani hidup seperti orang lain pada umumnya,saat memperingati setahun kematian asa dan soo jin,yun-mi dan teman-temannya pergi ke restoran cepat saji untuk menenangkan diri dari aktivitas mereka,
"aku baru tahu ayah asa mengidap penyakit ocpd, apaka itu berbahaya shireen? "ujar lee soo sambil menyantap kentang gorengnya.
"penyakitnya tidak serius namun
obsessive compulsive personality disorder tidak bisa juga di anggap enteng,pantas saja perlakuannya ke asa selama ini sangat kejam ternyata dia mengalami gangguan kepribadian"ujar shireen mengunyah makanannya.
"syukurlah mereka mendapatkan hukuman yang setimpal.baiklah aku pergi dulu, aku harus pergi ke pemakaman asa, soo jin dan soo hyun.qku merindukan mereka"ujar yun-mi berdiri dan beranjak pergi.
"baiklah, hati-hati di jalan"ujar stefani melambaikan tangannya ke yun-mi.
Yun-mi berjalan ke luar restoran itu namun saat di pintu masuk ia tak sengaja menabrak seorang wanita dan menumpahkan minuman yang ia genggam ke baju wanita itu.
"maafkan aku"ujar yun-mi mencoba membantu mengelap bekas minuman di baju wanita itu.
"aku baik-baik saja ini biasa terjadi, santai saja"ujar wanita itu.
Yun-mi tampak tak asing dengan suara wanita itu, ia pun menoleh ke wajah wanita itu untuk memastikan.
Ternyata wajah wanita itu mirip dengan wajah asa, seketika yun-mi termenung dan kaget.Tak hanya itu seorang pria dengan wajah seperti soo jin datang dan merangkul bahu wanita itu,
"ada apa sayang? bibi lainkali berhati-hati yah"ujar pria itu beranjak pergi bersama wanita yang mirip asa.
Yun-mi yang masih kaget memperhatikan setiap langkah mereka,mereka akhirnya berhenti di sebuah meja pria yang sibuk memainkan ponselnya yang wajahnya mirip dengan soo hyun. Sekali lagi yun-mi terpanah melihat mereka bertiga,
"kalian memang di takdirkan berjodoh.bahkan di kehidupan selanjutnya kalian tetap bersama"ujar yun-mi menyeka airmatanya dan pergi.