Suara bising kendaraan seakan di bungkam oleh lantunan piano dari studio panggung teater di tengah kota.
Semua orang seakan terhipnotis dengan irama dan tarian balerina yang memukau.
Balerina itu mengangkat tangannya diikuti semua orang berdiri memberikan tepuk tangan tanda mereka kagum akan presentasi sang pianis.Dengan senyuman pianis dan balerina itu menyudahi pentas mereka akhirnya tirai pun di tutup,orang-orang di balik layar muncul satu persatu memberi selamat atas pencapaian mereka.
"asa...kau luar biasa,kau sangat memukau,kau yang terbaik"ujar balerina itu sambil memegang pundak sang pianis yang tak lain asa sendiri.
"aku tidak mungkin sehebat itu jika tidak ada iringan tarimu yang mengagumkan, selamat atasmu juga"ujar sang pianis membalas senyuman sang balerina
"kita tak bisa lama kau harus pergi ada event yang harus kau hadiri ayo asa"ujar laki-laki berjas rapi yang merupakan soo jin.
Sang pianis dan laki-laki berjas itu pun pergi meninggalkan studio teater sesampainya di luar mereka di kerumuni para penggemar dan wartawan yang ingin melihat sang pianis langsung.
Sesampainya di mobil teman-temannya yang lain telah menunggu,
"baiklah sepertinya kita akan sibuk hari ini nyonya asa, kencangkan sabuk kita berangkat!!! "ujar yun-mi sambil mengemudika mobil van.
Mobil itupun melaju menjauh dari studio teater menuju konverensi pers yang di adakan di sebuah hotel.
Hari pun berakhir sangat sibuk bagi mereka,
"akhirnya waktu istirahatku...makanan ini benar-benar sangat enak, shireen kau mau coba?payah dia sudah tidur.kemana yun-mi soo jin? "ujar lee so menawarkan shireen yang tidur makanan ringan.
"dia ke toilet, memangnya kenapa?"ujar soo jin yang fokus dengan laptopnya untuk mengatur jadwal acara untuk asa.
"tidak,aku hanya bertanya"ujar lee so menyumbal mulutnya dengan coklat.
Yun-mi pun datang dengan membawa beberapa makanan,
"baiklah ayo kita makan, kasian shireen pasti kelelahan.jangan bangunkan dia simpankan saja makanan,kalau begitu ayo kita makan"ujar yun-mi menata makanan.
"selamat makan!!!! "ujar mereka bersamaan,mereka pun makan bersama sambil duduk santai di restoran cepat saji.
Tak lama shireen bangun dan merasa badan-badannya sangat pegal,dengan senang hati asa mencoba membantu shireen dengan memijat secara lembut.namun karena pijatan asa,shireen kembali tertidur drngan pulas.
"aisss...anak ini dari sekolah sampai sekarang tidak berubah suka tidur,aku ragu kenapa dia bisa lulus ilmu kedokteran? "ujar yun-mi menyuapi lee so makanan.
"hei yun-mi begini-begini nilai biologi ku masih tinggi darimu jadi aku punya kepintaran walaupun cuman bidang itu.makanya aku lulus tesnya, sudahlah aku lanjut tidur saja di mobil.cepatlah menyusul paham?"ujar shireen sambil berjalan sempoyongan menahan ngantuknya.
"oh iya ku kira stefani akan datang,dimana dia? "ujar asa meminum minumannya.
"dia sedikit terlambat dia mengurus berkas kasus ayahmu dan joseon yang sidang pekan depan"ujar lee soo.
Tak lama ponsel asa berdering ternyata dari stefani,
"apa?Baiklah aku segera ke sana"ujar asa panik
"kenapa? Tenangkan dirimu dan katakan"ujar soo jin menenangkan hati asa yang kacau.
"dalam perjalanan ke sini stefani mengalami kecelakaan sekarang dia berada di rumah sakit"ujar asa ketakutan.
"apa? kalian pergi saja dulu ke rumah sakit,aku akan menyusul"ujar soo jin.
Dengan bergegas yun-mi tancap gas menuju rumah sakit setibanya di sana shireen mengambil alih urusan penanganan untuk stefani sedangkan asa menulis beberapa formalitas administrasi.
Soo jin yang masih berada di restoran mencoba bersikap tenang dan mensabotase cctv tempat kejadian stefani kecelakaan,setelah melihat videonya dengan teliti ia sadar pelakunya adalah ayah asa yang menyamar sebagai sopir mobil pick up. Setelah membayar bill makanan Ia pun bergegas menuju rumah sakit namun tak sengaja di pintu restoran ia menabrak seseorang,
"maafkan aku,kau baik-baik saja?"ujar soo jin menolong orang yang ia tabrak untuk berdiri.
Tanpa sepengatahuan soo jin orang itu menyelipkan secarik kertas di saku celana soo jin dan pergi. Soo jin pun kembali berjalan ke halte bus menuju rumah sakit,
"nak... Uangmu akan jatuh perbaiki saku celanamu"ujar wanita tua yang duduk bersebelahan dengan soo jin di bus.
"terima kasih banyak sudah memberitahukan ku"ujar soo jin memperbaiki saku celananya.
Tak sengaja bill makanan dan surat yang di berikan pria misterius itu terjatuh, soo jin pun membacanya.
KIM SOO HYUN TELAH MATI TIDAK ADA SIAPAPUN YANG AKAN MENYELAMATKAN ASA. JIKA KAU BERANI MAKA NASIBMU AKAN SAMA SEPERTI KIM SOO HYUN.
Setelah membaca surat itu,soo jin tampak gemetar dan ketakutan namun wanita tua itu mendekatinya. Ia menepuk dan mengelus pundak soo jin agar merasa lebih baik,
"surat ancaman yah, aku tak tahu apa masalahmu nak tapi yang ku tahu kau sangat khawatir kehilangan seseorang.cobalah bersikap tenang dan ambil alih dirimu kau pasti bisa melewati semua ini, hubungi dia kau akan merasa lebih baik setelah mendengar suaranya"ujar wanita tua itu sambil tersenyum ke soo jin.
Soo jin meremas surat ancaman itu.ia menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menghubungi asa untuk menanyai kabarnya,ia sangat bersyukur setelah asa menjawabnya dan juga memberi kabar bahwa stefani sudah siuman.
"terima kasih bibi sudah menolongku"ujar soo jin membalas senyuman wanita tua itu.
"aku tidak melakukan apapun nak jadi jangan berterima kasih kepadaku.Dari caramu menatap aku sudah tahu kau pria yang lemah tapi kau hanya selalu berpura-pura terlihat kuat sampai kapan membohongi dirimu nak? Aku pernah menemui seseorang seperti dan ku berikan syal apakah kau juga orang yang sama? "ujar wanita tua itu sambil memukul bahu soo jin,
"iya itu aku bibi,syal itu ku berikan pada orang yang ku telepon tadi"ujar soo jin dengan nada tak menyangka ia bisa menjumpai wanita tua itu lagi.
"syukurlah kau begitu. jaga dia baik-baik ku dengar dari suaranya dia punya luka di hati yang tak bisa sembuh namun aku tahu kau bisa menolongnya melupakan luka itu.aku hanya bisa berpesan padamu sekejam-kejamnya laki-laki dia akan lebih hina dari kotoran jika dia memainkan perasaan wanita dan sejelek-jeleknya perempuan dia lebih hina dari sampah jika sebuah perasaan yang tulus datang kepadanya dan dia mengabaikannya,jaga dirimu baik-baik" ujar wanita tua itu dan turun dari bus.
Di perjalanan soo jin terus memikirkan perkataan wanita tua itu,ia tak tahu apa maksudnya. sesampainya di rumah sakit, ia melihat asa dan yun-mi berdiri berdampingan menatapnya.
"kenapa aku harus dihadapkan dengan 2 wanita sekaligus, yun-mi wanita yang menemaniku dahulu tanpa lelah ia selalu bersamaku dan asa wanita yang ku cintai sekarang dan akan ku jaga sesuai janjiku dengan soo hyun?apa rencana tuhan sebenarnya? "ujarnya dalam hati.
Ia pun pergi menghampiri mereka dan menanyai kabar stefani,tak lama shireen keluar dari ruangan.
"semua baik-baik saja jangan khawatir.ku rasa tempurung kepala stefani dari baja jadi pendarahan di otak bisa di cegah. Hanya saja tangannya selain itu tak ada yang perlu di cemaskan. Kalian bisa menjenguk aku pergi bertugas dulu, sampai jumpa"ujar shireen pergi ke lobi untuk mengisi absen kedokterannya.
"wow anak itu tukang tidur sekarang dia salah satu dokter ahli bedah di rumah sakit ternama ini. Aku sungguh tidak percaya dia bisa sesukses ini"ujar lee soo.
Yang lain hanya tersenyum mendengar celoteh yang di ucapkan lee soo dan masuk ke ruangan stefani di rawat.
Keesokan harinya,pihak polisi datang untuk meminta keterangan atas kecelakaan yang di alami stefani. Dengan rinci stefani bercerita, saat meetingnya selesai dengan kerabat kerjanya seharusnya ia harus pergi merayakan tuntasnya kasus yang mereka tangani namun ia menolak karena sudah menbuat janji dengan teman-temannya lebih dulu.saat di parkiran ia memergoki dua orang pasangan yang mabuk sedang berciuman di samping mobilnya.ia tak merasa curiga karena hal itu sudah biasa,ia pun mengendarai mobilnya menuju restoran tempat janjian mereka berkumpul namun baru pertengahan perjalanan ada mobil pick up mendekat dan sengaja menabrakannya. Stefani tak bisa mengelak,saat ia mencoba mengerem tiba-tiba remnya macet itulah yang membuat mobilnya di luar kendali.stefani hanya pikirkan bagaimana cara menghentikannya sebelum memakan korban akhirnya ia banting setir dan menabrak beberapa benda fasilitas umum agar mobilnya berhenti melaju.
"maaf aku ingin menambahkan juga, sopir yang menabrak stefani temanku adalah buronan polisi,silahkan kalian cek di cctv yang bekerja malam itu akan sangat membantu.aku juga ingin menambahkan satu lagi(sambil memberikan surat ancaman yang ia dapatkan di restoran kemarin) ada orang yang memberi saya ancaman dengan surat ini saya akan ikut kalian untuk membuat laporan"ujar soo jin.
"baiklah kalo begitu kamu ikut kami ke kantor untuk membuat laporan dan membantu kami untuk investigasi lebih lanjut"ujar salah satu petugas polisi.
Soo jin pun pergi bersama polisi sementara yang lain tetap menjaga stefani.
"aku lapar yun-mi bisakah kita mencari makan, aku bisa mati jika tidak makan selama semenit"ujar lee soo dengan raut wajah yang lesu.
"hei yun-mi pergilah, kasihan bayi besarmu ingin makan.lagian ada asa yang bersamaku di sini kalian bisa pergi mencari makan sekalian aku titip es krim rasa coklat, jangan lupa yah"ujar stefani.
"iya kalian pergi saja aku juga titip belikan theokbokki jika kalian ingin kemari"ujar asa memberikan obat untuk stefani minum. Dengan berat hati yun-mi pergi keluar menemani lee soo untuk mencari makanan di mini market terdekat.
Sesampainya pulang,yun-mi melihat kemesraan soo jin dan asa di lorong kamar stefani.
"kenapa Kau masih menyukai soo jin ?"ujar lee soo mengemil kerupuk yang ia beli.
"tidak,ayo kita keluar mencari angin dan beli makanan lagi lebih banyak"ujar yun-mi menarik lee soo keluar.
"kenapa? Bukankah kita sudah beli banyak? Kau ingin menghindar yah supaya tidak melihat pemandangan seperti itu, aku tahu kau masih menyukainya tapi kau harus mengikhlaskannya demi asa apakah aku benar? "ujar lee soo menggoda yun-mi.
"makan ini tutup mulutmu aku hanya lupa membeli makanan untuk shireen jadi ayo kita belanja lebih banyak lagi"ujar yun-mi menutupi kecemburuannya namun di dalam hatinya ia masih menyimpan rasa ke soo jin walau ia tahu perasaan akan bertepuk sebelah tangan.
Setelah merasa baikan dengan perasaannya ia pun kembali bersama lee soo berharap yang ia lihat tadi tidak akan ia lihat kembali.
"kenapa kalian lama sekali,es krimnya pasti sudah mencair"ujar stefani dengan kecewa.
"ini es krimmu tidak mencair kok. Kami tadi kembali karena melupakan membeli makanan untuk shireen dan soo jin"ujar lee soo duduk sambil menyantap cemilan yang ia beli.
"selamat makan!!! "ujar Mereka bersamaan,mereka pun menyantap makanan bersama.
Setelah makan, asa dan soo jin pergi jalan-jalan ke taman rumah sakit menikmati malam.Dari kejauhan ayah asa mengintai mereka namun mereka tak menyadarinya,mereka hanya asik berbicara dan bercanda.
PRAKKK....
Sebuah benda tumpul memukul kepala soo jin dan membuatnya pingsan sedangkan asa yang kaget akan kejadian itu di bius dan di bawa pergi oleh ayah asa.