BRUKKK....
Dahan dari pohon besar jatuh.Dengan selangkah lebih cepat dari soo hyun,
Soo jin berhasil menyelamatkan nyawa asa dari tumbangan dahan itu namun asa pingsan karena syok. Tanpa pikir panjang Soo jin pun menggendong asa dan membawanya masuk ke villa tempat mereka menginap.
Setelah di periksa dengan seksama oleh hyun bi akhirnya asa sadar. Soo hyun yang merasa senang langsung memeluk asa dengan kencang,
"soo hyun kau akan membunuhku, aku tidak bisa bernapas dengan benar"ujar asa memukul pundak soo hyun,
"maafkan aku, aku sangat khawatir terjadi sesuatu denganmu. Lainkali kau harus berhati-hati dengan sekelilingmu, paham? "ujar soo hyun yang masih khawatir ke asa.
"hei...Dia baru sadar berikan dia minum terlebih dahulu baru kau mengintrogasinya"ujar soo jin memberikan soo hyun sebotol air.
"baiklah pak"ujar soo hyun menyuapi air asa.
"hei anak-anak aku lapar,bagaimana kalau aku yang memasak untuk kalian semua"ujar ibu asa mengubah topik
"aku akan membantumu bibi dan kakak hyun bi juga" ujar yun-mi sambil menggandeng hyun bi pergi ke dapur.
Soo jin dan soo hyun pun ikut keluar ingin menonton acara televisi sambil menunggu makan malam selesai dibuat sedangkan asa di minta untuk beristirahat agar memulihkan keadaan jantungnya.
"tadaaaa..... Makan malam sudah siap!!!"ujar hyun bi merapikan meja makan. Dengan bantuan soo hyun, asa berjalan ke meja makan dan makan bersama.
"enak sekali,kakak hyun bi kau harus sering-sering belajar memasak dengan bibi agar makanannya seenak ini"ujar soo jin menyuap makanan ke mulutnya.
"ide bagus soo jin aku setuju,lumayan makan enak seperti ini di rumah bisa-bisa aku akan obesitas"ujar soo hyun meledek kakaknya
"dasar anak nakal,masakan kakak kalian adalah yang terbaik jangan mengganggunya"ujar ibu asa menyimpan lauk di piring nasi hyun bi.
Setelah selesai makan, soo hyun dan soo jin berada di atap untuk minum soju bersama sedangkan di bawah asa melihat-lihat setiap ruangan.Tak sengaja ia menemukan ruangan berisi alat musik termasuk piano ada di dalamnya, ia pun menghampiri dan langsung memainkannya. Seisi ruangan itu terasa romantis dengan lantunan piano yang asa mainkan, saat hendak berdiri untuk pergi yun-mi menahan asa.
"mainkan satu lagi untukku.aku ingin menyanyi"ujar yun -mi duduk dengan mikrofon di depannya.
"baiklah, kau ingin lagu apa? "ujar asa.yun-mi pun membisik asa dengan cepat asa mengerti dan langsung memperlihatkan kelihaiannya.
Piano pun bermain bersama resonansi suara yun-mi, namun karena ruangan itu kedap suara,Orang-orang dari luar ruangan tak tahu lagu apa yang di minta yun-mi ke asa.
"terima kasih aku merasa sangat lega setelah bernyanyi"ujar yun-mi
"mengapa kau tampak sedih saat bernyanyi tadi? "ujar asa menggenggam tangan yun-mi.
"aku juga tidak tahu,saat ku dengar lagu itu aku merasa kehilangan semuanya" ujar yun-mi dengan mata berkaca-kaca.
Asa pun memeluk yun-mi dan mencoba menenangkannya sedangkan di tempat lain, terlihat ibu asa tengah mengajari kakak soo hyun memasak.
"kau masukkan bumbu itu dan baru kau campur dengan ini"ujar ibu asa menerangkan beberapa bumbu ke hyun bi.
"oh iya kenapa kau langsung memintaku mengajarimu memasak ?apakah karena anak-anak itu yang mengejekmu? "ujar ibu asa memotong beberapa bahan.
"bukan itu, aku hanya ingin membuat beberapa menu seperti ibuku dulu yang menyajikannya saat soo hyun kecil,dia pasti sangat senang"ujar hyun bi menambah semangatnya belajar memasak.
Dari luar dapur tampak soo jin menggotong soo hyun yang mabuk berat dari atas.
"ahhh... Sudah ku bilang jangan minum terlalu banyak,kau itu tidak pernah mau mendengarkan ucapanku"ujar soo jin berusaha mengangkat soo hyun.
"kalian kenapa? "ujar yun-mi menghampiri soo jin dari dalam dapur .
"kami minum di atas tapi aku sudah menyuruhnya untuk tidak terlalu banyak namun dia menolak.beginilah hasilnya"ujar soo jin mencoba menyadarkan soo hyun.
"biar ku bantu"ujar ibu asa.
Mereka pun mencoba membawa soo hyun ke kamarnya namun baru pertengahan, soo hyun memeluk ibu asa dan muntah di bajunya.
"maafkan adikku bibi"ujar hyun bi menarik soo hyun dari pelukan ibu asa dan kembali berjalan ke kamar.
Ibu asa pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya namun karena tak tahan bau muntah soo hyun ia juga ikut muntah.asa yang mendengar ibunya muntah merasa panik,
"ibu kau baik-baik saja? Apakah kau masuk angin? "ujar asa mengetuk pintu kamar mandi. Ibu asa pun keluar namun bau muntah soo hyun belum hilang,
"ibu kenapa kau sangat bau? Apakah kau sedang bergulat dengan kotoran?"ujar asa menutup hidungnya.
Dengan wajah datar, ibu asa pergi meninggalkan asa menuju ke kamarnya untuk mandi.Tak lama hyun bi datang dan menjelaskan kepada asa Setelah di jelaskan asa pun paham,ia pun menemui ibunya.
"ibu, kau yang terbaik"ujar asa
"jangan meledekku asa. Ibu sangat bau, semua sabun ibu sudah gunakan namun baunya masih tersimpan di hidungku, astaga aku harus berbuat bagaimana lagi? "ujar ibu asa menyemprotkan parfumnya ke badannya.
"ibu, kau akan baik-baik saja.yang kau perlukan hanya udara segar agar sirkulasi udaranya baik. Akan ku buka jendelanya" ujar asa membuka setengah jendelanya.
Setelah merasa baunya sudah hilang akhirnya Mereka pun tidur bersama.Di kamar lain hyun bi dan yun-mi juga sudah nyenyak tertidur sedangkan kamar soo jin dan soo hyun tampak ramai, soo hyun yang masih di bawah pengaruh alkohol terus mengoceh sementara soo jin terlihat masih sibuk membersihkan kekacauan yang di buat soo hyun,
"hei kau naik ke atas, aku akan membersihkan yang itu"ujar soo jin membawa vacum namun soo hyun tak bergeming akhirnya soo jin mengangkat soo hyun dan berhasil membuatnya tertidur.
"ahhh...dasar anak ini.sepertinya pinggang ku akan patah di buatnya"ujar soo jin terus membersihkan.
Karena kelelahan soo jin tertidur di lantai dengan vacum yang masih ada di tangannya,pagi pun datang. Soo hyun akhirnya bangun ia melihat soo jin masih tertidur pulas di lantai. Ia mencoba mengingat kejadian semalam namun tak bisa,
"hei... Bangunlah tidur di atas, apakah kau mabuk berat semalam? Makanya kau tidur di bawah.hei..."ujar soo hyun membangunkan soo jin . Ia pun terbangun dan langsung memukul kepala soo hyun dengan vacum.
"apakah kau gila? Mengapa kau memukulku? "ujar soo hyun kaget.
"kau seharusnya tak membuatku bangun tidak kau yang mabuk berat semalam bodoh, minggir aku mau tidur jangan bangunkan aku,paham?"ujar soo jin kembali tidur di ranjang. Soo hyun pun akhirnya mengingat satu persatu kelakuannya semalam dan merasa sangat malu,
"soo jin apa yang akan ku perbuat sekarang? Bangunlah aku butuh bantuanmu,aku sangat malu"ujar soo hyun mencoba membangunkan soo jin yang tertidur pulas.
Setelah mandi dia pun mencoba memberanikan diri menemui semua orang,
"kau sudah datang,dimana soo jin?"ujar hyun bi menaruh panci di meja makan
"dia masih tidur,nanti akan ku bawakan makanan untuknya.bibi aku minta maaf soal semalam, aku sangat menyesal"ujar soo hyun duduk di meja makan.
"aku baik-baik saja hanya pesanku dengarkan soo jin kasihan dia semalam,ayo makanlah "ujar ibu asa menyimpan lauk di piring nasi soo hyun.
Soo hyun hanya mengangguk dan menyantap menu sarapan.
"oh iya, hari ini kita ke hutan. Katanya Ada permandian air panas sayang jika di lewatkan, setuju?"ujar yun-mi meyuapi makanan ke mulutnya.
"aku setuju tapi bagaimana denganmu yun-mi bukankah kau akan masuk kerja lagi? "ujar soo hyun
"aku sudah minta cuti sebelum kemari jadi aman-aman saja bila lama sedikit"ujar yun-mi.
Mereka akhirnya sepakat untuk berangkat siang hari, sesampainya di sana Mereka memulai dengan berselancar di danau yang beku lalu bermain lempar salju setelah akhirnya berendam di air panas.
"ahhh... Rasanya aku ingin lebih lama di sini, sangat menyegarkan "ujar asa merendam seluruh badannya
"aku juga sangat tertolong dengan air panas ini, rasa pegalku serasa hilang dalam sekejab saja"ujar hyun bi membasuh air ke wajahnya
"kalau kita berjalan lebih dalam lagi katanya ada resort dan spa yang terkenal. Apakah kita bisa ke sana bibi? "ujar yun-mi meminta izin ibu asa.
"jika itu bagus ku rasa boleh saja, berjalan sedikit lama untuk hasil memuaskan pasti sangat seru"ujar ibu asa.
"baiklah kita akan ke sana,akan ku minta para pria juga ikut"ujar yun-mi naik ke permukaan untuk memakai bajunya kembali dan menghampiri soo hyun dan soo jin di tempat lain.
Setelah selesai berbincang soo hyun dan soo jin pun ikut serta, Mereka berombongan pergi ke hutan yang lebih dalam namun baru pertengahan jalan mereka di hadang oleh salah satu seorang yang menganggap dirinya karyawan resort yang mereka tuju. Karyawan tersebut meminta mereka berpecah menjadi dua kelompok agar mempercepat perjalanan,awalnya soo jin tak setuju namun karena yang lain setuju akhirnya soo jin pun juga ikut.
Kepala kelompoknya adalah soo jin dan soo hyun, soo jin membawa yun-mi dan hyun bi sedangkan soo hyun membawa asa dan ibunya.Mereka hanya di bekali peta dan gps,setelah di arahkan mereka akhirnya berpisah pergi ke arah yang berbeda.
"salju mulai lebat, signal di ponselku juga menghilang"ujar soo jin mempercepat langkahnya
"tak masalah.hitung-hitung ini pendakian,betulkan kakak
hyun bi?"ujar yun-mi menggandeng tangan hyun bi.
"sebaiknya kita cepat ke resort itu salju mulai tebal dan sudah hampir gelap"ujar soo jin memberi tanda ke semua pohon yang mereka lalui dan mempercepat langkah mereka.
Sementara di kelompok soo hyun,
"tunggu,sepertinya kita hanya berputar-putar di tempat ini"ujar ibu asa.
"kenapa ibu yakin seperti itu? "ujar asa.
"entahlah tapi firasat ibu sangat kuat"ujar ibu asa mulai cemas.
Soo hyun mengambil sebuah ranting dan menancapkannya,
"ini akan jadi tanda jika kita berputar-putar nanti,ayo kita lanjut berjalan" ujar soo hyun membawa asa dan ibunya melanjutkan perjalanan mereka.
Sesuai perkataan ibu asa mereka kembali ke tempat yang sama,
" gps ini tidak berguna, bagaimana ini aku tak bisa menghubungi soo jin?"ujar soo hyun yang mulai panik
"tenanglah soo hyun, kita masih ada peta mari kita gunakan.soo hyun tandai pohon yang kita lalui dan asa lihat baik-baik signal jika sudah ada hubungi soo jin secepatnya,ayo kita kembali berjalan hari sudah mulai gelap"ujar ibu asa melangkah pergi bersama soo hyun dan asa.
Di tempat lain, karyawan itu membuka penyamarannya ternyata ia adalah joseon albert yang merencanakan mereka semua tersesat. Ia memperhatikan pergerakan kelompok soo hyun dan soo jin menggunakan drone yang ia terbangkan.
"iya tuan.mereka tersesat sekarang.baiklah saya akan kembali"ujar joseon albert mematikan teleponnya lalu kembali kota.