MKC 189
...
Gue tidak bisa diam dengan Jono yang terus menatap gue lekat seperti elang pembunuh. Meski gue yakin kalau gue bukan orang salah tetapi kenapa gue merasa gue adalah orang paling bersalah.
"Gue datang untuk minta maaf secara baik-baik, Nggi. Bukan maksud gue ikut campur masalah keluarga elo. Tapi karena gue dengar orang tua elo enggak ingin memperkarakan sopir itu ke polisi." Jono berkata seperti itu masih dengan nada sombong khas dia.
"Kalau mau minta maaf enggak usah bawa orang tua atau keluarga segala. Elo bukan siapa-siapa gue. Elo itu hanya teman gue jadi gue minta elo sedikit sadar diri dimana posisi elo." mungkin ucapan gue terdengar kasar, tapi itu lah yang gue rasakan saat Jono tanpa permisi ikur campur.
"Gue minta maaf." hanya itu balasan Jono. Sesuatu yang tidak gue duga Jono akan mengalah semudah itu.
"Kalau marahan jangan di depan gue dong. Kalian seperti anak SD kurang adab." cebik Anna menginterupsi.