MKC 59
...
Oke, tidak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan gue yang tidak bisa terus menahan emosi atau terus mengelus dada demi meladeni ocehan Anggoro si manusia labil dari planet Roro Mendut bin Merkurius dari galaksi entah berantah di rasi bintang kebingungan.
"Denger ya, Roro Anggoro Subekti Yang Gantengnya Kebangetan. Gue, bukan robot apalagi malaikat. Jadi jangan harap gue akan tersandung hanya karena ocehan elo yang gak jelas. Sebenarnya apa mau elo?" gue mendesah panjang hanya untuk menyelesaikan kalimat tersebut.
Namun, entah kenapa gue merasa lega setelah mengatakan hal tersebut. Perasaan seperti telah mengutarakan segala kegelisahan yang melada kepada seseorang. Semisal, Mister J? Omegat, jelas banget bukan dong!
"Teteh, beli cilok lagi yuk." Anggoro nyengir kuda sambil garuk-garuk kepala. Dan gue yakin benar jikalau kepalanya itu sama sekali tidak gatal. Hal tersebut hanya sebuah pengalihan karena salah tingkah.