Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 20 - 20. AWAL YANG SULIT

Chapter 20 - 20. AWAL YANG SULIT

Setelah kejadian tadi, tangisan Aby tak mudah berhenti begitu saja. Bahkan, berapa kalipun dia mengusap air mata nya agar tak jatuh lagi. Itu hanya sia-sia. Tak ayal, tingkah nya saat ini membuat semua orang yang di lewati atau melewati nya hanya bisa memandang dengan perasaan tak mengerti. Tetapi, ada beberapa orang yang sudah mengetahui apa yang terjadi. Dan mencoba untuk menahan tawa nya. Sebab, bahagia karena diri nya terluka. Ya. Tentu saja itu merupakan salah satu dari orang yang tak menyukai nya. Alasan nya, karena Aby bisa dekat dengan Lay Cs bahkan sekarang menjadi incaran Enzo. Seseorang yang populer di Academy.

Seakan tak ingin membuang kesempatan. Seseorang mencoba untuk mengambil foto Aby yang tengah berjalan sambil menangis saat ini. Dan membagikan nya di grup Line obrolan "Mereka".

------

Meskipun Aby sudah mencuci muka nya agar nanti tak terlihat berantakan di depan Lay dan yang lain nya. Tapi seakan tak ada guna nya. Sebab, karena kulit putih nya, membuat sembab wajah nya semakin sempurna. Apalagi di bagian mata dan hidung nya. Itu sukses membuat warna merah alami nya tak ingin hilang begitu saja.

Sejujur nya, sekarang dia sudah berada di dekat pintu masuk Ruangan mereka. Hanya saja, hati nya belum siap untuk melihat Lay dan yang lain nya saat ini. Karena Aby tau, nanti dia tidak akan bisa menahan emosi nya saat ditanyai perihal kejadian tadi. Tapi, dia tak bisa pergi begitu saja. Dia faham betul, bahwa mereka semua pasti mengkhawatirkan diri nya.

Aby mencoba untuk sedikit lebih tenang. Di pejamkan mata nya sejenak. Dan di tarik nafas nya perlahan dan dibuang nya pelan... "Ayo. Kamu pasti bisa?!!" Ujarnya untuk menyemangati diri nya sendiri.

------

Di langkah kan kaki nya dengan pasti. Di saat kaki kanan nya sudah masuk ke dalam Ruangan. Semua orang yang ada di dalam langsung melemparkan pandangan mereka ke arah dia berada. Alhasil, baru saja tubuh nya memasuki Ruangan dia di kejutkan dengan tatapan mereka semua. Langkah nya langsung berhenti tidak berniat melanjutkan.

Tatapan mereka terlihat sangat jelas sekali. Semua itu menjelaskan beberapa hal yang pasti. Seperti ada yang kesal, marah,sedih atau bahkan mengasihani diri nya pun ada. Tak ingin hanyut begitu saja, Aby dengan cepat mengedarkan pandangan nya ke segala arah. Dia berusaha menemukan dimana Lay dan yang lain nya. Bukan hanya diri nya saja, seakan tau maksud dari tingkah Aby. Yang di cari pun langsung mengarahkan nya tepat ke arah dia berdiri. Tentu itu membuat Aby langsung terkejut dan tak ingin menahan lagi.

Di langkahkan kaki nya dengan sangat cepat. Atau bahkan diri nya sedikit berlari sekarang untuk bisa dengan cepat ke tempat Lay berada. Tidak ingin hanya membuat nya berusaha. Lay tak kalah cepat menghampiri dengan membuka pelukan besar ke arah Aby. Dan di saat sudah sampai ke tempat tujuan mereka. Lay langsung menangkap tubuh Aby dengan erat. Dan menjatuhkan nya ke dalam pelukan hangat yang di miliki nya saat ini.

Tentu saja, apa yang tidak di ingin kan nya sekarang tumpah tanpa bisa di halangi. Meskipun semua orang hanya mengira dia sibuk menenggelamkan wajah nya di dada bidang milik Lay. Tetapi siapa yang tau kini tangis nya pecah lagi. Aroma yang di miliki oleh Lay seakan melunturkan semua nya.

"Sssttt... Aku disini By. Maaf tak bisa menahan mu tadi. Sungguh aku minta maaf" Ucap nya pelan sembari tangan nya mengelus kepala Aby pelan. Seakan tak ingin membuat Aby terluka karena tingkah nya.

Mereka semua yang ada di Ruangan itu hanya bisa diam tanpa ingin berbicara satu pun. Bukan nya tak bisa, hanya saja meskipun saat ini Lay terlihat menenangkan Aby sejujurnya diri nya lah yang membutuhkan itu. Sebab, Lay mengeluarkan "Aura" Ras Murni Wolf nya sehingga membuat setiap orang ketakutan. Karena perasaan yang di rasa kan oleh mereka, seperti tengah di intai "Binatang Buas" yang sedang memperhatikan mangsa nya. Sedikit saja membuat perubahan bisa-bisa mereka langsung di terkam tanpa memberi ampun.

Terus bagaimana dengan Alban dan Yun? Meskipun mereka masih duduk di tempat mereka saat ini. Dan tak berbuat apapun sampai Aby di peluk oleh Lay. Tetapi mereka bukan hanya diam tanpa memikirkan apapun. Itu terlihat dengan jelas bahwa Alban saja sampai merusak semua Hp mereka yang berada di Ruangan saat ini. Walaupun dia sudah menahan diri nya dengan mengepal tangan nya sampai berdarah. Itu seperti tak membuat darah yang mendidih milik nya puas begitu saja. Tapi, di saat dia mengetahui Aby sedang menangis di dalam pelukan Lay. Dia langsung mencoba untuk tidak melakukan hal bodoh untuk saat ini. Karena dia tak ingin membuat Aby semakin sedih.

Sedangkan Yun, semakin membenci Enzo. Ingin rasa nya dia membuat perhitungan dengan nya. Akan tetapi, Yun bukan seperti Lay maupun Enzo. Meskipun dia dari Ras Murni tetapi Yun belum sepenuh nya "Dewasa". Masih banyak sekali batasan yang tidak bisa langgar oleh nya. Apalagi peraturan Klan milik nya itu sungguh merepotkan. Ya, walaupun tampilan nya seperti anak-anak dan sangat manja. Tapi di saat situasi seperti sekarang otak dan fikiran nya sangat tenang. Tak bisa terbawa emosi yang meledak-ledak seperti mereka berdua.

Seakan tak ingin membuat pemandangan mereka berdua lebih lama lagi. Lay dengan cepat membawa Aby menjauh dari Ruangan itu. Tentu tak ada yang kaget dengan itu. Seakan di saat Lay dan Aby menghilang adalah hal yang sangat wajar sekali.