Sang Putra Mahkota berdiri sambil mengusap punggungnya. Sakit! Dirinya tidak menyangka adik angkatnya yang jauh lebih kecil darinya bisa menjatuhkan dirinya dengan mudah. Dengan punggung sakit sang Putra Mahkota duduk di pinggir tempat tidur.
"Saya mendapatkan kabar kemarin siang. Ayah dan Ibu mengangkat seorang anak. Tentu saja saya senang mendengar kabar itu, karena itulah saya pulang ke sini buru-buru untuk bertemu adik baru saya..." si Putra Mahkota diam sesaat karena mengusap punggungnya.
"Turunkan saya!" perintah Cil pada kepala pelayan yang masih mengangkat tubuhnya ke dalam dekapannya.
Kepala pelayan yang lupa belum menurunkan Cil segera mengikuti perkataan Cil. "Ah... maafkan saya!"
Cil lalu berjalan mendekati kakak barunya, duduk di pinggir tempat tidur berjarak dua meter. Memperhatikan sang kakak. Cil mendengar jika si Putra Mahkota sedang belajar agama dengan seorang Habib.
