Senyum di wajah Cil melebar sepanjang jalan menuju dapur. Anak itu tidak mengira bahwa Madi dan Tan akan memberikan kesempatan mempraktekkan apa yang sudah dipelajarinya sejak dari Temasek. Semakin giat mempelajarinya semenjak mengenal seorang penjual mainan yang juga seroang tukang obat.
Di dapur dengan bantuan tukang masak yang mengeluarkan semua bahan masakan yang mungkin bisa jadi tambahan membuat obat. Hanya ada satu bahan. Yaitu jahe merah. Selebihnya benar-benar hanya bahan masakan.
"Kalau begitu Tuanku tuliskan apa saja bahan yang dibutuhkan, biar nanti dicari sama para pengawal dan tukang masak di kebun obat herbal kastil." Saran Madi
"Benar juga pak cik."
Mereka segera kembali ke dalam kastil. Tan memberikan seperangkat alat tulis agar Cil bisa segera menuliskan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat ramuan obat. Di meja ruang makan yang rwndah Cil duduk menuliskan bahan obat herbal yang dibutuhkan.