Sudah hampir jam tiga sore perjamuan makan siang dan berlanjut membicarakan tentang maksud kedatangan para petinggi Johor dengan seorang anak kecil. Cil yang biasa tidur siang teratur mulai tidak bisa menahan kantuk yang menyerang.
Ketika di Temasek, Tuan Muar mengajarkan untuk tidak menguap ketika ada pembicaraan penting dengan orang-orang tertentu. Karena itulah Cil bertahan untuk tidak menguap, untuk menjaga sikap sopan, agar tidak dianggap menyela pembicaraan.
Tatapi bagaimana pun Cil menahan diri untuk tidak menguap, rasa kantuk yang luar biasa membuatnya jatuh tertidur sendiri ketika masih memeluk lengan Madi.
"Kasihan. Dia terlalu memaksakan diri. Padahal kalau mau tidur dari tadi tidak apa-apa. Kita sudahi saja dulu sampai di sini. Esok akan kita lanjutkan pembicaraan kita." Ucap Yang Dipertuan Baginda Putri Jamilan penuh kasih melihat Cil yang sudah tertidur memeluk lengan Madi dengan manja. "Pergilah bawa dan tidurkan di kamar tamu."