[LUNA]
"Ayah mau membicarakan soal perjodohan itu. Kalian berdua diminta untuk bergabung bersama kami."
"Be-begitu, ya?"
"Iya. Ayo, kita kembali ke rumah."
"Baik, Mas."
"Tunggu, Paman. Kenapa aku juga harus ikut?"
Aku pura-pura tidak tahu soal perjodohan yang akan mereka bahas itu denganku.
"Karena..., ini juga ada sangkut pautnya denganmu."
"Aku juga mau dijodohkan oleh Paman dan juga Kakek? Iya?"
Paman dan Bibi Agni tampak terkejut mendengar pertanyaanku itu.
"Kenapa kamu menduga kalau kamu dijodohkan oleh Kakek dan juga Paman?"
"Bukannya semalam, Paman dan Kakek membicarakan soal perjodohanku, ya?"
"Kamu mendengarnya, ya?"
"I-iya, tapi tidak sengaja."
***
"Secepatnya, kau beritahu dia."
"Iya."
"Kalau kau menikah dengan Agni, kau tidak akan kesulitan dalam mengurus Luna. Agni juga sangat menantikan bisa menjadi bagian dari kalian. Tapi, dia selalu ragu, kalau Luna belum juga tahu soal ini."