[LUCY]
Ani diam saja, meski diperlakukan kasar oleh salah satu dari mereka. Tapi, tatapannya terlihat penuh kebencian.
"Rupanya kau sudah tahu, ya. Mereka cerita apa saja padamu? Hah?"
"Lucy..."
Sepertinya, Luna ingin aku menghentikan perlakuan kasar mereka.
"Oi, lepaskan tanganmu dari dagu wanita itu!"
"Heh? Siapa kau? Berani-beraninya kau menyuruhku demikian."
"Palingan dia orang gila. Lihat saja penampilannya."
"Kau benar. Jika aku tidak mau menuruti perintahmu, apa yang akan kau lakukan?"
Dengan cepat aku mencengkeram pergelangan tangan kanannya. Alhasil, Ani bisa lepas dari cengkeramannya itu. Dan orang ini tampak kesakitan.
"Sialan!"
Aku juga menahan pukulan yang hendak orang ini lancarkan padaku.
"Lepaskan aku!"
"Siapa kau, berani-beraninya menyuruhku demikian?"
"Sudah, cukup! Lepaskan saja dia."
"Tapi..."
"Turuti saja kataku."
"Baiklah."
"Hah, awas kau, ya! Kalau kita bertemu lagi, aku tidak akan menahan diri."
Mereka berlalu dengan kesal.