Lola sudah berada di tempat yang dimaksud oleh Willy.
Entah mengapa Lola merasa jantungnya berdegup kencang tak terkendali. Informasi apa yang ingin disampaikan Willy tentang Beno? pikiran itu terus-menerus berseliweran di kepalanya.
"Maaf mbak. Reservasi atas nama Willy Handoyo" ujar Lola pada resepsionis di depannya.
"Baik" wanita itu mengangguk dan memeriksa layar komputernya, lalu memanggil salah satu petugas hotel dan memintanya untuk mengantarkan Lola ke ruangan yang sudah di pesan.
Lola mengikuti petugas hotel itu dalam diam, tidak bertanya tentang apapun.
Dalam beberapa menit saja mereka sudah sampai di sebuah restoran pribadi yang ada di hotel ini.
"Restoran ini sudah dipesan atas nama Pak Willy Handoyo" katanya menjelaskan pada Lola
Lola lalu mengucapkan terima kasih dan masuk ke dalam restoran itu.
Kosong. Tidak ada siapapun di dalamnya. Lola lalu berjalan ke sebuah meja yang sudah tersedia lengkap dengan makanan dan minumannya.