Setelah pamit pulang dari rumah Rara. Rey pun segera melajukan mobilnya menuju apartemen Beno.
Tadi Beno sudah mengabari dirinya bahwa Kei juga ada disana dan meminta Rey untuk langsung datang saja.
Saat hendak pergi tadi, Rara sempat mengatakan. Mengatakan bahwa dirinya akan melakukan yang terbaik untuk pernikahan kontrak ini.
"Ah sial. Mengapa ini justru jadi semakin rumit" katanya marah lalu memukul setir mobil dengan kuat.
Rey mendecakkan lidah, entah mengapa hubungannya dengan Rara jadi semakin jauh dan dalam.
Kemarin dirinya juga sudah menceritakan pada Raditya, tentang dirinya yang akan menikahi Rara.
Sudah Rey tebak, pasti respon yang Raditya berikan bermacam-macam namun cenderung bingung dan merasa aneh.
"Saya akan mendukung apapun keputusan bapak" ujarnya.
Rey menghela napas, kepalanya terasa berdenyut-denyut dan jantungnya berdegup kencang.
"Astaga. Aku benci jadi seperti ini" umpatnya lalu membelokkan mobilnya masuk ke sebuah apartemen mewah.
