"Jadi kapan Rey akan kembali?" tanya Beno, gips ditangannya sudah bisa dilepas. Kini tangan kanannya sudah kembali dengan normal.
"Besok" ujar Kei lesu.
Beno mendecakkan lidah dan melihat ke arah Kei.
Tampak Kei yang terlihat lemas dan tak berdaya, seakan-akan hidupnya sudah tidak berguna lagi karena gagal membawa Angel kembali.
"Aku dan Rey kan sudah katakan padamu. Lebih baik tak usah lagi kau temui dia" kata Beno yang sepenuhnya menyalahkan Kei.
Saat Beno kembali dari rumah sakit, Beno terkejut melihat Kei yang sudah berada di depan apartemennya.
"Rey tidak ada di apartemen" katanya
"Jelas saja. Rey sedang tidak berada di Semarang" balas Beno.
Penampilan Kei tampak kacau, mungkin karena jet lag juga.
Beno pun membiarkan Kei menginap untuk malam ini.
Walaupun malam ini sudah menunjukkan pukul dua dini hari, namun baik Beno maupun Kei belum ada yang ingin tidur.