Rara menghela napas lega saat dirinya sudah berhasil keluar dengan aman dari apartemen Lola.
Beno tadi terlihat sangat marah dan itu membuat Rara jadi bergidik ngeri. Entah nasib apa yang akan menimpa Lola, Rara tak ingin memikirkan itu.
Semoga dia masih baik-baik saja.
Mungkin karena sudah bersahabat begitu lama, saat marah Rey dan Beno sama-sama terlihat mengerikan.
Tatapannya begitu tajam, siap menerkam mangsanya. Seperti Singa yang kelaparan, ketika dia melihat mangsa empuk didepannya tak akan mungkin dia lepaskan.
Rara tanpa sadar berjalan terlalu jauh dari apartemen Lola. Tadi yang dia pikirkan hanyalah cara untuk menjauhi tempat itu, padahal Rara sama sekali tak mengetahui tentang daerah ini.
'Ini dimana?' batinnya.
Apa dia minta Rey saja untuk menjemputnya? Rara mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan siap untuk menghubungi Rey ketika matanya menatap sebuah swalayan.
