Rey pulang dari rumah sakit dengan wajah menunduk.
Sebelum sampai di rumah, Rey singgah ke toko bunga, mengambil bunga yang sudah dipesannya.
"Katakan padaku, ini bunga untuk siapa?" tanya pemilik toko bunga yang dikunjunginya.
Rey memaksakan senyumnya, tadinya dia ingin bersemangat bercerita tentang Rara tapi tidak jadi karena suasana hatinya yang begitu buruk setelah pulang dari rumah sakit.
"Nanti saja aku ceritakan" ujar Rey mengambil sebuket bunga itu dan segera berlalu dari hadapan sang pemilik toko bunga.
Kata-kata kakek terus terngiang dalam kepalanya. Ingin dilupakan tapi tidak bisa. Mau dihiraukan saja juga tidak bisa, mau dianggap hanya angin lalu juga tetap tidak bisa.
Kakek mengatakan itu dengan raut wajah dan nada sungguh-sungguh. Seperti tidak ada lagi keraguan dalam dirinya ketika mengatakan hal tersebut.