Lola menelan ludah dan melihat sekitarnya, rekan kerjanya tampak sedang memandang iri kearahnya seraya berbisik-bisik.
Ujaran kebencian lagi yang akan didapatkannya.
"Bagaimana jika Beno tidak ingin datang?"
Pertanyaan Lola itu seketika terlintas dalam kepalanya. Bagaimana jika dia tidak berhasil membawa Beno untuk datang bersamanya. Dan bagaimana jika Beno tidak mengizinkan Lola untuk datang makan malam disana
"Kalau begitu itu tugasmu untuk membujuknya. Kami sudah lama tidak makan malam bersama" kata ibunya dengan pandangan menerawang.
Lola tau jika ibunya ini merindukan suasana yang dulu.
"Apa anda menyayanginya?" cetus Lola tanpa dipikirkannya
'Astaga. Apa yang aku katakan' batinnya mengutuk dirinya seraya memukul-mukul kepalanya yang seperti tak berotak. Pasti pertanyaannya itu sangat menyinggung perasaan ibu Beno.
"Maaf. Saya sudah lancang menanyakannya" kata Lola jadi merasa bersalah
