Kei menghela napas lega saat dia sudah selesai melakukan wawancaranya yang memang sesuai dengan keinginannya.
Yang sama sekali tidak ada menyebut-nyebut tentang Wina ataupun Satria.
"Ini sudah selesai, kan?"
Kei dengan gusar melihat jam dipergelangan tangannya yang entah mengapa bergerak begitu lama.
"Belum. Kau masih harus melakukan pemotretan" ucap Tika tapi tidak memandang Kei. Dia masih sibuk mendengarkan kembali rekaman wawancaranya.
"Aku tak bisa. Aku harus pergi sekarang"
Kei langsung berdiri, urusan wawancaranya sudah selesai dan dia tidak ingin melanjutkan dengan pemotretan.
"Kei. Pemotretan ini sebentar saja" kata Tika pelan
"Tidak bisa. Kau cari saja alasan apa, yang jelas aku tidak bisa. Sudah ya"
Setelah mengatakan itu dan tanpa menunggu jawaban Tika, Kei pergi meninggalkan ruangan sesak itu.
Dengan kasar, Kei melonggarkan dasi yang melilit dilehernya.
Rasanya begitu lega. Walaupun dadanya masih terasa sesak.